SKALA bagian 2 | Chap. 67

2.6K 203 28
                                    

Siapa yang masih sabar dan setia menunggu aku update? Gomawo 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang masih sabar dan setia menunggu aku update? Gomawo 💜

Selamat membaca 🌻
...

Selamat membaca 🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia.. anaknya Pak Hardi, 'kan?"

Pak Sandi menunjuk layar besar dihadapannya, yang memperlihatkan seorang siswi tengah masuk ke ruangan aula dan di detik selanjutnya malah merusakan mading seenaknya.

Mia beserta Pak Bruto, memasang raut wajah tak percaya. Sedangkan Dian tersenyum penuh arti, perkiraannya tak mungkin salah.

"Anak seorang guru kesiswaan melakukan hal itu?" Pak Bruto membuka suara, tak habis pikir dengan apa yang ia lihat dari hasil rekaman cctv.

"Tuh cewek ada masalah apa sih sama kita?" decak Mia, lebih mengajukan keluhannya untuk Dian.

Dian tak merespon, beralih melipat kedua telapak tangannya dengan angkuh.

"Dari awal, gue udah curiga sama si cewek dajjal." ungkap Dian, terdengar pelan namun penuh penekanan.

"Panggil Pak Hardi untuk datang kesini,"

Suara Pak Bruto sukses membuat semua pandangan teralihkan.

Pak Sandi, Dian, beserta Mia hanya menunggu hingga Pak Bruto kembali membuka suara.

"Sampaikan bahwa saya ingin membicarakan satu perihal. Penting."

"Baik, Pak." Pak Sandi mengangguk, menuruti perintah Pak Bruto.

Pak Sandi membalikkan tubuhnya, menghadap Dian dan Mia yang masih berdiri tak jauh darinya.

"Bapak mau cari Pak Hardi, kalian silahkan menuju aula. Beritahu tentang semuanya ke teman-teman yang lain."

Dian dan Mia mengangguk serempak,

"Baik, Pak."

...

"Bangun, Skala,"

"Enggak, Lun. Aku gak mau. Sebelum kamu maafin aku, aku gak bakal berdiri. Tolong Luna, maafin aku."

SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang