Selamat membaca 🌻
...Seorang pria dengan setelan jas kantor mulai muncul dari ruang tamu, baru saja datang dari aktivitas bekerjanya.
"Ayah pulang!" Skala berseru antusias, mengundang kedatangan Luna dengan celemek yang melekat pada tubuhnya.
"Kok sepi?" pandangan Skala menyapu ke sekitar. "Orang-orang rumah mana?"
"Ayah keluar untuk lari sore," jawab Luna, ia membantu membawakan barang-barang beserta jas yang dikenakan suaminya.
Skala mengangguk pelan, "Yang lain?"
"Ayahhhh!"
Skala menoleh cepat, jagoan kecilnya akhirnya muncul dari arah taman dengan setangkai bunga di tangan mungilnya.
Skala berjongkok dengan kedua tangan terlentang lebar, lantas memeluk erat putra kecilnya yang tadi berlarian menghampirinya.
"Lelah Ayah langsung hilang waktu meluk jagoan kecil Ayah," Skala mengelus rambut sang putra, tersenyum bahagia.
"Hadiah?"
Skala melepaskan pelukannya, melirik Luna sebentar lalu terkekeh pelan akan pertanyaan putra kecilnya.
"Kana inget hari ini hari apa?" tanya Skala.
"Inget dong!" ucap Kana antusias. "Tadi Kana lihat Bunda bikin kue di dapur, pasti itu kue ulangtahun buat Kana."
Skala maupun Luna terkekeh pelan, putra kecil mereka selalu antusias dan juga menggemaskan.
"Kana mau hadiah apa dari Ayah?"
Kana nampak berpikir, membuat raut wajah laki-laki berumur 4 tahun itu terlihat lebih menggemaskan.
"Nanti aja deh Kana bilang, Kana mau nyari Nenek dulu di taman. Kasian nenek tadi Kana tinggal sendirian,"
Kana berlari kecil menuju taman, namun tak lama kemudian kembali lagi menghampiri Luna dan memberikan setangkai bunga yang tadi masih dipegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Teen FictionSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...