Usaha lo dimasa lalu yang berhasil buat Skala berubah, akan jadi pertimbangan untuk mereka sebelum percaya akan ucapan Skala.
Selamat membaca 🌻
...Hari weekend telah tiba. Sarah menaiki tangga rumahnya, menuju kamar putranya.
"Skala, segera siap-siap." ucapnya dari balik pintu.
Sedangkan di dalam ruang kamar, Skala bangkit dengan malas menatap ke arah pintu.
"Siap-siap untuk apa, Bun?" tanyanya dengan suara serak, Skala baru saja bangun dari tidurnya. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh siang.
Sarah menggumam pelan, sudah menduga bahwa Skala lupa akan hal ini.
"Jemput Luna, sayang. Setelah itu kita ke butik."
Skala seketika membeku ditempatnya, kantuknya juga langsung menghilang. Skala merutuki dirinya sendiri karena berjanji akan menemani Sarah ke butik dengan mengajak Luna. Dan janji itu Skala utarakan saat hubungannya masih membaik. Apa yang harus Skala lakukan sekarang?
"Skala, jangan tidur lagi. Cepat siap-siap, Bunda tunggu dibawah."
Skala mengacak rambutnya frustasi, ia tak bisa berpikir jernih saat ini. Apa yang akan terjadi beberapa jam kedepan? Skala akan menemui Luna, perempuan yang sudah berstatus sebagai mantannya.
Lalu.. Bagaimana jika Rani maupun Sarah menanyai hubungan mereka?
Bagaimana?
Arghh! Weekend yang sangat buruk.
.........
Skala perlahan menuruni anak tangga, dilihatnya Sarah sudah menunggunya dihamparan sofa.
"Ayo, berangkat." ajak Sarah antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Fiksi RemajaSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...