SKALA bagian 2 | Chap. 75

2.7K 170 102
                                    

Pembaca Skala akhir-akhir ini udah mulai sedikit :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembaca Skala akhir-akhir ini udah mulai sedikit :(

Hehe, ini karena memang aku yang lama banget untuk update cerita. Maaf ya,

Nih sekarang aku menghadirkan chapter 75, semoga kalian suka ❤️

Selamat membaca 🌻
...

Pikiran Skala saat ini hanya dipenuhi rasa kacau, lelaki bertubuh jangkung tersebut melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikiran Skala saat ini hanya dipenuhi rasa kacau, lelaki bertubuh jangkung tersebut melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Dirinya baru saja kembali dari taman di pusat kota, dikarenakan Rani memberitahunya bahwa Dirga dan Luna pergi kesana.

Skala sampai mengelilingi dan mencari keberadaan Luna di setiap sudut taman, namun tak ada hasil.

Dari hal itu Skala semakin yakin, bahwa kedatangan Dirga diikuti akan rencana.

Luna tengah bersama Dirga, dan Skala tak berani berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Luna, kamu dimana?" Skala berteriak frustasi di masa perjalanan.

Jangan lupakan ponsel Luna yang kini sudah berada digenggaman Skala. Benda pipih tersebut Skala dapatkan dari Rani yang bisa disimpulkan bahwa Luna meninggalkan ponselnya dirumah dengan keadaan tidak menyala.

Sembari fokus pada jalanan, Skala juga menyempatkan menoleh ke sepanjang trotoar---berharap ada keajaiban bahwa dirinya menemukan keberadaan Luna.

Entah kenapa jantung Skala berdetak dengan tempo cepat, isi surat pemberian Dirga satu tahun yang lalu terus berputar di kepalanya.

Jangan ada kata 'terimakasih'

Gue gak butuh kata itu sekarang, mungkin nanti---disaat gue kembali ke Indonesia dan meminta suatu imbalan dari lo.

SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang