Ryujin dan teman-teman sudah kembali ke Korea, kembali lagi ke rutinitas menyebalkan seperti biasanya.
Di Korea sekarang sudah mulai memasuki musim dingin. Riasan natal sudah terpajang dimana-mana. Orang-orang juga sudah mulai menggunakan mantel kemana-mana sekarang.
Bagi Ryujin, udara dingin seperti sekarang, memang paling enak untuk tidur dan bergelung di ranjang yang hangat. Sayang, kewajibannya tidak memungkinkan Ryujin untuk melakukan itu.
"Jeno, makan sarapanmu. Jangan sibuk menatapi ponsel sampai senyum-senyum sendiri begitu," Donghae menegur putranya.
"Yiren unnie kan ya pasti? Cih, agresif sekali," cibir Ryujin.
"Yah, urusi saja pacar China mu itu!" Jeno mencibir balik tak mau kalah.
"Renjun bukan kekasihku! Harus berapa kali aku bil-"
"Aku tidak pernah menyebut nama Renjun, kenapa kau merasa? Kekasihmu itu Guanlin, salah seorang mahasiswa berkebangsaan China di kampus mu kan? Kau pikir aku tidak tau?" cerca Jeno membungkam Ryujin.
Donghae hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat pertengkaran pagi dua kaka beradik ini. Walau memusingkan, ia bersyukur rumahnya jadi lebih ramai sekarang dengan kehadiran Ryujin. Biasanya hanya ia dan Jeno saja.
"Benar apa yang oppa-mu katakan barusan?" tanya Donghae pada Ryujin.
Ryujin diam, tapi ia menggelengkan kepalanya.
"Belum, kami belum ada status," tutur Ryujin jujur.
"Cih, kalau begitu kenapa masih diharapkan? Mending dengan Renjun saja sana," komentar Jeno, selaku tim sukses pasangan Renjun Ryujin.
"Berisik!" omel Ryujin.
Hati Ryujin sedikit gembira hari ini. Ya, setidaknya memiliki orang yang kau sukai dan sangat ingin kau temui di kampus bisa membuatmu merasa bahagia bukan? Itulah yang Ryujin rasakan.
Berlibur membuatnya tak bertemu dengan Guanlin selama beberapa hari. Wajar kan kalau Ryujin rindu?
"Singkirkan senyuman mesummu itu, menjijikan."
Bunga-bunga dalam hati Ryujin seakan layu semua saat cibiran dari mulut tajam Huang Renjun sampai di telinganya. Benar-benar merusak harinya saja.
Kenapa harus pakai acara berpas-pasan segala sih di parkiran kampus?
"Ish, seminggu terus melihat wajahmu dan sekarang bertemu denganmu lagi, aku benar-benar muak," oceh Ryujin.
"Kau pikir aku tidak? Sudah pergi sana, katanya muak?" usir Renjun menanggapi dengan santainya.
Ryujin memicingkan matanya sebal lalu beranjak pergi dari sana dengan menghentakkan kaki segera menuju kelas perkuliahannya.
Tiba di kelasnya, Ryujin memutuskan untuk tidur sejenak selagi menanti kedatangan dosen di mata kuliah kali ini. Dasar, manusia pemalas yang pintar memanfaatkan waktu dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S NOT FALL IN LOVE
Fanfiction[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Spin-off 𝐁𝐲𝐞 𝐌𝐲 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭... We're so happy as we are right now Let's not make promises, because you never know when tomorrow comes. Don't ask me anything I can't give you an answer Don't try to have me Let's just stay li...