37 - silent treatment

947 171 52
                                    

Sebelum baca, mau drop dulu video karya @mooinjun23 disini, selamat menonton :)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Renjun mengulum senyumannya. Dirinya kini sedang terduduk di ranjang rawatnya sembari asik memandangi kekasih hati yang siang ini menemaninya. Ada perasaan hangat sekaligus rasa bersalah dalam hati Renjun melihat Ryujin sibuk sendiri merapikan keperluan Renjun, air mineral, buah-buahan dan beberapa hal lainnya di meja nakas. Bukannya Renjun jahat, tapi wajah menekuk Ryujin sekali lagi berhasil membuat Renjun merasa gemas di tengah perasaan bersalahnya.

"Ryujin-ah, jangan diamkan aku," ucap Renjun mencoba peruntungannya. Namun tidak semudah itu membujuk seorang Shin Ryujin. Gadis itu tak menanggapi panggilan Renjun barusan. Ia masih konsisten menutup mulut dan tidak menatap Renjun seakan kekasihnya tidak berada satu ruangan dengannya.

Sejak awal memasuki kamar Renjun, gadis kesayangan Renjun itu hanya menatapnya sekali. Itupun dengan tatapan menusuk dari mata sembabnya dan hanya untuk mengatai Renjun 'jahat'. Setelah itu, Renjun tidak diacuhkan sama sekali oleh Ryujin hingga sekarang. 

Ya, Renjun sadar kalau ia memang salah. Sikap Ryujin padanya sangat Renjun maklumi. Justru Renjun sedikit bersyukur, setidaknya reaksi Ryujin tidak seperti yang Renjun khawatirkan. Air mata Ryujin adalah hal yang tak ingin ia lihat.

Tapi tentu saja Renjun sadar bahwa Ryujin sudah menangisinya semalaman. Maka dari itu, Renjun tetap mau meminta maaf. Sekalian memeluk Ryujin, itu sedikit dari kebutuhannya sekarang.

"Ryujin-ah, berbicaralah padaku," lagi Renjun merengek tapi kali ini ia meraih pergelangan tangan Ryujin untuk menarik perhatian sang gadis.

"Lepaskan," ujar Ryujin dingin.

Renjun tak menyerah, tanggapan dingin Ryujin justru semakin memantik Renjun untuk semakin menggoda sang kekasih.

"Ayolah, aku butuh pelukanmu," tidak biasanya Renjun meminta duluan dan tidak biasanya Ryujin tidak mau menanggapi Renjun.

"Ti-dak ma-u,"sahut Ryujin menekankan setiap katanya sembari kembali menyibukkan diri dengan ponselnya.

"A-akh, Ryujin..." Renjun merintih kesakitan. Jangan percaya, itu hanya salah satu akalnya saja untuk menarik perhatian Ryujin dan sialnya kali ini berhasil.

"Y-yah, bagian mana yang sakit?" tanya Ryujin tak menutupi kepanikannya.

"D-disini..." lirih Renjun menarik telapak tangan Ryujin untuk ia taruh di bagian dadanya.

"Serius? aku pang-"

"Hati ku yang sakit karena kau terus mendiamkanku Ryujin-ah," sela Renjun menahan tawanya.

LET'S NOT FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang