EPILOG

1.4K 145 63
                                        

*for better reading experience, I suggest you to play this song while reading this chapter and put it on repeat until you reach its end*

Now Playing
▶️ Beautiful - DAY6 ▶️

5 YEARS LATER

"Masakanmu lezat, nak," ucap wanita yang kini sudah memasuki pertengahan usia kepala empat itu, Hwang Miyoung. Tubuhnya yang sudah tidak sebugar dulu tak menghilangkan cantik matanya saat menyipit menebar senyuman pada pemuda yang sedang menyuapinya.

"Aku senang kalau imo juga menyukainya," sahut Renjun, menanggapi wanita tersebut.

"Pasti Ryujin yang memberitahumu ya kalau imo menyukai salad ubur-ubur?"

"Bukan, Jeno yang memberitahuku," jawab Renjun masih dengan telaten menyuapi Miyoung.

"Ah ternyata Jeno, aku pikir Ryujin, hahaha. Soalnya ini juga makanan kesukaannya, kau tahu kan?"

Renjun mengangguk, sepertinya semua tentang Ryujin sudah ia ketahui. Bagaimana tidak? Perempuan kesayangannya itu selalu bercerita banyak hal kepada Renjun. Mulai dari yang penting hinga tidak terlalu penting. Lucunya, semua bisa Renjun ingat dengan baik padahal ia sadar bahwa tak semua informasi yang Ryujin beritahu itu berguna.

"Ah, ngomong-ngomong soal Ryujin, apa anak itu masih gemar merepotimu?" tanyanya.

"Tidak sama sekali kok," sahut Renjun tersenyum tipis.

"Baguslah, aku bersyukur ia memilikimu di sampingnya. Jaga dia ya," pesan Miyoung mengelus pundak Renjun, memberi dukungan moril. Miyoung jelas tahu betapa bawelnya seorang Ryujin.

Renjun hanya menggangguk, namun itu cukup memuaskan Miyoung.

"Permisi Renjun-ssi, jam besuk sudah hampir selesai," seorang suster masuk, mengingatkan Renjun akan durasi besuknya hari ini.

"Ah, baik. Sebentar lagi ya."

Mobil sedan yang kini sedang Renjun kendarai melaju dalam kecepatan sedang, membelah jalan raya kota Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil sedan yang kini sedang Renjun kendarai melaju dalam kecepatan sedang, membelah jalan raya kota Seoul. Ponselnya berbunyi, mengingatkan Renjun akan agendanya setelah berpulang dari salah satu pusat kesehatan mental barusan.

Hingga tibalah dirinya di sebuah Butik. Sebuah gaun pengantin cantik yang terpajang di etalase toko tersebut menarik atensi Renjun. Menunda niatan awalnya untuk langsung masuk ke tempat tersebut, menemui seseorang yang sudah menbuat janji dengannya.

Gaun panjang dengan atasan bermodel sabrina membalut lekuk tubuh ideal sang mannequin.

Bibir Renjun melengkung, membayangkan betapa indah dan cantiknya Ryujin jika mengenakan gaun tersebut. Berjalan bersama Donghae di lorong gereja selagi Renjun menanti kedatanganya di altar bersama pendeta untuk mengucapkan janji suci yang akan mengikat keduanya dalam tali pernikahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LET'S NOT FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang