5 - meet the family

1.5K 242 78
                                    

"Aku harus melakukan apa lagi agar kau dapat percaya!?" teriak pemuda itu di menembus derasnya hujan.

"Jangan berbicara seakan kau bersungguh-sungguh padaku! Kau itu bedebah! A-aku menyesal sudah percaya padamu selama ini!" sahut sang perempuan dengan air mata berderai sudah tercampur oleh air hujan.

"Aku bersumpah! Hanya kau yang ada di hatiku!"

"Tutup mulut dengan omongan kosongmu itu! Aku membencimu! A-aku sangat memben-"

Ucapan perempuan itu terputus ketika pemuda tersebut membungkam bibirnya dengan ciuman.

"Astaga appa, kenapa gemar sekali menonton drama picisan seperti ini? Menggelikan tau, ihh..." ucap Ryujin bergidik sendiri melihat cuplikan adegan dari drama yang sedang ayahnya tonton saat ini.

"Ck' kau merusak kesenangan appa saja. Sudah, masuk sana ke kamarmu," usir Donghae, ayah Ryujin.

Bukannya pergi, Ryujin justru ikut duduk di sebelah ayahnya.

"Katanya drama tontonan appa ini menggelikan, kenapa kau masih disini?"

"Hehehe, mau cicip ramyeon appa dulu," jawab Ryujin sudah menyambar semangkuk ramyeon hangat milik ayahnya.

Donghae sebagai ayah hanya menghela nafas sekilas melihat putrinya melahap ramyeon buatannya.

"Jika sebanyak itu yang kau makan, itu namanya merampas, bukan menyicipi. Ck' yasudah lanjutkan makanmu, appa bikin yang baru saja," decak Donghae sembari mengelus lembut rambut Ryujin.

"Hehehe, terima kasih appa," ucap ryujin tidak terlalu jelas karena masih sibuk mengunyah mie di dalam mulutnya.

Sembari menikmati ramyeon rampasannya, Ryujin memainkan ponselnya. Membalas obrolan-obrolan dari teman-temannya dan tentu saja obrolan dari sang pujaan hati. Ryujin memang sedang merasakan gejolak asmara di masa kuliah.

"Tak kusangka, kau juga sama saja dengan appa. Bisa senyum-senyum sendiri saat menonton drama," ucap Jeno yang entah sejak kapan sudah berada di ruang tengah.

Pemuda itu sepertinya baru saja kembali dari perkuliahannya. Syukurlah walau kakinya masih dalam proses pemulihan, Jeno tetap bisa menghadiri perkuliahannya.

"Sembarangan! Aku tidak menonton drama ini ya!" oceh Ryujin tak terima.

"Lah itu buktinya? TV menyala dan kau senyum-senyum sendiri."

"Ini tontonan appa dan aku sedari tadi hanya fokus dengan ponselku, bukan fokus menonton."

"Oh jadi senyum-senyum sendiri karena sesuatu di ponselmu? Ayo ngaku padaku, siapa yang membuatmu sampai senyum-senyum begitu?" tagih Jeno dengan muka jahilnya.

"Bukan urusan oppa!" decak Ryujin lalu fokus kembalu melahap ramyeon yang sudah tinggal setengah itu.

"Jangan bilang itu Renjun?"

LET'S NOT FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang