Chapter 6

3.2K 283 3
                                    

DoG - chapter 6

Di sebuah hutan terlihat seorang pria tengah berlari di kejar gerombolan Red wolf.

Pria itu tidak lain adalah Art, awalnya Art berniat melakukan leveling dengan membunuh Red wolf karna berfikir kemampuan dan stat nya sudah cukup, namun siapa sangka pertarungan Art melawan seekor Red wolf itu memicu datangnya Red wolf lain dan ikut menyerang art.

Art memang mampu untuk melawan seekor Red wolf, tetapi untuk melawan lebih dari satu itu sama dengan bunuh diri bagi Art.

Karna situasi tidak begitu bagus Art memutuskan untuk kabur dari Red wolf tersebut namun Red wolf itu terus mengejarnya dan bahkan yang mengejarnya semakin banyak di setiap waktu.

" hah, kenapa.... Hah.... Jadi begini hah.... " ucap Art sambil terengah tengah dan mulai kehabisan stamina untuk berlari.

Namun sebelum Art benar benar kehabisan stamina miliknya terlihat tiga orang di belakangnya yang tengah membunuh gerombolan Red wolf yang mengejar Art.

Art kemudian terbaring lemas di tengah hutan, jika tidak ada mereka mungkin Art sudah terbunuh saat ini, meski Art terbunuh ia tidak akan kehilangan apapun di karnakan ia masih berada di level 0 dan hal yang membuat Art enggan untuk mati karna jika mati Art tidak akan bisa log in kembali selama 24 jam, itulah yang Art takutkan.

Sambil terbaring lemas di hamparan tanah Art terus memperhatikan pertarungan mereka hingga mereka berhasil mengalahkan gerombolan Red wolf itu.

Ketiga orang itu berjalan menghampiri art.

" apa kau baik baik saja? " ucap salah satu dari mereka.

Art mendudukan tubuhnya sebelum membalas pertanyaan mereka, namun Art terkejut setelah melihat wajah seorang perempuan.

" dia, bukannya dia Rallni " ucap Art dalam hati. Art cukup mengetahui tentang beberapa proplayer di game DoG ini, Rallni salah satunya. Dia adalah seorang proplayer yang berasal dari rusia dia juga masuk dalam 100 pemain terbaik dunia dalam Destiny of Glory.

Selain itu Art juga sangat yakin bahwa Rallni saat ini memiliki level cukup tinggi.

" hey, apa kau baik baik saja " ucap salah satu dari mereka lagi.

" hehehe, seperti yang terlihat, aku baik baik saja " jawab Art dengan sedikit senyum terukir di wajahnya.

Karna kehabisan stamina Art masih duduk di sebuah akar pohon dengan tiga orang yang menyelamatkannya, Art hanya diam mendengar mereka mengobrol dan karna itu itu Art menemukan beberapa informasi yang berguna.

Mereka bertiga adalah anggota dari salah satu dari sepuluh Guild paling berpengaruh di seluruh benua Ethergard, Guild yang mereka tempati saat ini adalah Guild Diomore, Guild itu berasal dari Rusia.

Alasan kenapa Art dan mereka bisa saling mengobrol itu di karnakan adanya sistem auto translator yang di terpakan oleh Develover agar memudahkan komunikasi antar player dari negara yang berbeda.

Ada juga Guild dari Indonesia yang termasuk dari sepuluh Guild paling berpengaruh, nama Huild itu adalah EternalIndo, awalnya EternalIndo bernama BandungCT namun karna Guild BandungCT adalah yang terbaik di Indonesia mereka mengganti namanya menjadi EternalIndo untuk mewakili Indonesia sebagai guild nasionalnya.

Hal itu membuat warga negara Indonesia seperti art merasa bangga pada negrinya.

" hey apakah kau mau ikut kami leveling? "

Rallni sebenarnya merasa terkejut saat mengtahui Art cukup yakin tentang kekuatannya untuk melawan seekor Red wolf oleh karna itu Rallni berniat mengajak Art untuk ikut berburu besamannya dan dua rekannya.

" apa tak masalah? "

" hem hem " balas Rallni sambil memberikan anggukan.

Akhirnya mereka berempat membentuk party dan berburu bersama di kawasan tersebut.

-----

Level up!!
Level up!!

" wahh ternyata leveling bersama sungguh ajib " batin Art.

Art saat ini berada dalam hutan bersama dengan tiga temannya untuk melakukan leveling bersama.

" hey Art, sekarang kau berada di level
berapa? "

Yang bertanya kepada Art adalah Glen, dia adalah seorang Defender dengan level 42, Glen juga merupakan anggota baru dari Guild Diomore. Ada juga Revaz, ia adalah teman Glen bahkan mereka memasuki Guild Diomore bersama sama dan ia juga adalah seorang Swordman dengan level 44.

" level 6, terima kasih ini karna kalian telah membantuku "

Biasanya untuk pemain pemula, mencapai level 6 dalam beberapa jam itu terasa mustahil namun itu tidak berlaku untuk Art karna dia memiliki teman yang membantunya membunuh monster dengan membiarkan Art melakukan pukulan terakhir.

" tak masalah, kita sebagai sesama pemain harus saling membantu "

" ohh Art, jika kau sudah level 6 seharus nya di dalam tasmu ada sebuah telur pet "

Art mulai mengingat hal itu, jika saja Glen tidak mengingatkannya, Art akan lupa tentang telur pet yang di dapatkan Art setelah berada di level 5.

" ouhh iya, aku hampir lupa akan hal itu "

Art mencoba membuka tasnya dan benar saja di dalamnya terdapat sebuah telur berwarna hitam pekat yang berukuran sebuah bola basket.

" kira kira kapan menetasnya ya? "

Dari informasi yang Art kumpulkan tentang pet selama ini, Art belum tau pasti kapan menetasnya telur pet miliknya.

" dari semua pemain, masih belum ada yang bisa memastikan kapan pastinya menetasnya telur pet ini. Namun telur miliku menetas setelah kurang lebih 2 hari, mungkin ada juga pemain yang lebuh lama dariku " jelas glen

Setelah lama berburu bersama mereka memutuskan untuk log out dari game begitu juga dengan Art, ia juga log out karna selama ini ia hanya bermain DoG tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya yang berada di dunia nyata.

♦️  ♦ ️ ♦ ️ ♦️  ♦  ️♦️

TBC...





Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang