DoG - chapter 32
Art kini berada di sebuah rumah tua, Ia menggunakan rumah tersebut untuk beristirahat beberapa saat dan juga tidak lupa untuk mengisi perut mereka agar stamina yang hilang lebih cepat untuk pulih.
Gost melihat makanan yang telah di masak oleh Art dengan sangat teliti, ia menyadari terdapat perubahan aroma dari masakan Art yang membuat Gost sedikit keheranan. Tanpa bertanya kepada Art, Gost memakan makanan yang telah di sediakan, matanya sedikit melebar saat merasakan rasa dari makanan tersebut.
"uhhh, knpa tidak ada rasanya" olahan daging yang di masak oleh Art memang tidak memakai apapun, merasakan masakan tersebut Gost sempat protes kepada Art, namun protesnya itu di balas dengan nada memelas oleh Art.
"nikmati sajalah, persediaan bumbuku mulai habis, setelah makan aku juga akan log out beberapa jam." Art membalas protesan Gost dengan nada memelas, Art terlihat sangat kelelahan, meskipun di dunia nyata Art tidak melakukan apapun, tetapi otak Art terus berfikir di dalam game sehingga dapat merasakan sedikit kelelahan jika terlalu lama bermain.
"hehe maaf kalau begitu, kalau kau akan log out, aku juga log out karna aku sama lelahnya denganmu"
"kau hanya memanah mana mungkin rasa lelahmu sama denganku, hahaha."
"asal kau tau memanah juga perlu konsentrasi agar anak panah miliku bisa mengenai target, memanah tak semudah mengayunkan pedang, hahahaha." Gost tidak terima di rendahkan oleh Art sehingga dirinya membalas perkataan Art.
Setelah menghabiskan masakan yang tidak memiliki rasa apapun mereka berdua keluar dari game untuk mengistirahatkan tubuh mereka di dunia nyata.
-----
Roy adalah seorang mantan anggota dari sebuah guild besar bernama Stormfall yang bermarkas di kerajaan Etheral kingdom.
Ia adalah seorang yang bisa di bilang sebagai pemain yang mampu membeli item dengan uang sungguhan karna kekayaannya miliknya di dunia nyata.
Semua berawal saat dirinya melakukan quest perburuan bersama rekan sesama guildnya entuk memburu Wyvern yang bersarang dekat dengan Etheral Kingdom.
Namun quest ini tidak berjalan sesuai rencana, karna keserakahan yang di miliki oleh guild Stormfall, mereka menyiasatkan untuk membunuh Roy dan menjarah item yang di jatuhkan olehnya.
Pada akhirnya Roy lebih memilih meninggalkan guild tersebut karna di rasa dirinya tidak akan cocok bersama mereka.
Suatu hari saat dirinya sedang melakukan leveling seorang diri, ia diserang oleh anggota guild Stormfall yang berbeda dari sebelumnya dan kemudian ia kembali terbunuh karna serangan dari lima orang tersebut.
Awalnya memang Roy merasa biasa saja, tetapi saat mengetahui item yang di drop olehnya adalah sebuah pedang dengan jumlah terbatas yang ia dapatkan dengan susah payah, sekarang dirinya menyimpan sedikit dendam kepada guild tersebut.
Setiap Roy kembali hidup pasti ia akan di buru oleh mantan guild miliknya yang tidak lain adalah guild Stormfall, ia terbunuh berkali-kali hingga dirinya berfikir untuk memasuki guild lain untuk mencari tempat berlindung.
Namun guild apapun yang akan Roy masuki, dirinya selalu di tolak. Konflik antara Roy dengan guild stormfall membuat Roy semakin kesusahan mencari guild yang akan ia masuki.
Setiap guild yang menolak Roy memiliki alasan yang sama, yaitu mereka tidak ingin terlibat oleh konflik yang terjadi antara seorang pemain dan guild Stormfall.
Tidak ada yang cukup bodoh untuk berurusan dengan guild Stormfall yang menjadi salah satu dari 10 guild terkuat di daratan Ethergard. Jika mereka harus memilih antara sumber daya dan masalah dengan Stormfall, mereka lebih memilih tidak memilik masalah dengan Stormfall karna mereka tau jika mereka berurusan dengan guild besar tersebut kerugian besar akan menanti mereka.
Roy sudah menyadari bahwa mantan guildnya hanya mengincar item yang di drop saat dirinya mati karna Roy memiliki item yang terbilang item tingkat tinggi.
Perburuan oleh guild Stormfall yang memburu Roy secara terus menerus membuat dendam yang di miliki oleh Roy kepada guild Stormfall semakin membesar.
Keesokan harinya setelah Roy membeli kembali item-item yang di butuhkannya, dirinya berniat untuk pergi melakukan leveling ke Death Fotest bagian dalam.
Dengan dendam yang di miliki olehnya saat ini kepada guild Stormfall membuat Roy membunuh monster dengan lebih ganas dan tanpa belas kasih, ia melampiaskan kemarahannya terhadap guild Stormfall kepada setiap tebasan yang di berikannya kepada monster yang di bunuhnya.
Setelah melakukan leveling secara terus-menerus Roy sekarang memiliki level 220 yang sekarang mencapai pemain tingkat menengah.
Namun levelingnya mulai tidak berjalan mulus setelah dirinya di serang oleh beberapa orang yang memiliki wujud yang terbilang aneh, awalnya Roy berfikir bahwa mereka adalah anggota dari guild Stormfall, namun setelah melihat wujud mereka Roy segera menepis pikirannya tersebut.
Roy di serang oleh 9 mahkluk tersebut secara bersamaan yang membuat prameter HP miliknya menyentuh 5%. Roy berniat mengambil Red Potion di penyimpanan namun setelah benda tersebut terambil, mahkluk yang mengalahkannya segera memecahkan botol dari potion yang di ambil oleh Roy.
Dalam beberapa detik setelah itu, Roy terkena efek Knock Out yang membuat pandangan menjadi hitam dan tidak bisa melakukan gerakan apapun.
Dalam kegelapan Roy hanya bisa menunggu dirinya terlepas dari efek tersebut, ia sempat merasakan bahwa dirinya di bawa ke suatu tempat oleh mahkluk yang mengalahkannya beberapa waktu yang lalu.
Setelah menunggu selama dua jam sekarang Roy bisa melihat dan menggerakan kembali tubuhnya, namun ia sadar bahwa dirinya sekarang berada di dalam penjara yang berada di bawah tanah dengan tangan dan kaki miliknya di rantai.
Beberapa menit kemudian seorang yang memiliki sayap hitam dan memiliki wajah yang terbilang seram mendatangi dirinya yang berada di dalam penjara.
Merasakan aura miliknya membuat Roy sempat tidak bisa bernafas, namun itu tidak bertahan lama setelah pria itu berbicara kepada dirinya.
"Perkenalkan aku Barendoz. Sekarang aku akan memberimu pilihan, setia kepadaku atau mati di tanganku."
Dengan nada yang terbata-bata Roy mulai membalas perkataan Barendoz.
"a--apa ya--yang akan di dapat olehku jika setia kepadamu?" Roy membalas perkataan Barendoz dengan nada terbata-bata karna dirinya merasakan aura yang terasa sangat menakutkan bagi dirinya.
"Hahaha, tentu saja kekuatan dan juga berkah dariku. Dari yang ku lihat kau juga memiliki luapan dendam, kekuatan yang akan di berikan olehku tentu saja bisa kau gunakan untuk membalaskan dendam pribadi milikmu. Syaratnya hanya satu, yaitu setia kepadaku"
Roy sempat berfikir bahwa dirinya memang memiliki dendam yang sangat besar kepada guild Stormfall dan dari pikiran tersebut Roy berniat menerima penawaran yang di ajukan oleh Barendoz untuk setia kepadanya dan menjadi bawahannya.
"Aku akan menerima penawaranmu jika aku memang bisa membalaskan dendam pribadiku." Roy membalas dengan raut wajah yang sangat marah dengan luapan emosi yang keluar dari dirinya.
"Baiklah, kau mulai sekarang akan menjadi salah satu bidak milikku, guahahaha."
Barendoz kemudian memulai ritual untuk menjadikan Roy menjadi bawahannya dengan membuat sebuah tato pada tubuh Roy dengan darah miliknya sendiri.
Dalam beberapa detik setelahnya fisik Roy mengalami perubuhan di mana sekarang dirinya memiliki sepasang sayap di punggungnya dan tangan kirinya yang berwarna hitam yang dibalut dengan sesuatu yang keras berwarna hitam yang mengelilingi tangan kiri miliknya.
Kekuatannya sekarang meningkat, jumlah statistik miliknya bertambah cukup banyak dan job Knight yang di miliki olehnya dalam keadaan Sealed dan sekarang job Roy berganti menjadi seorang Demonic Swordmaster.
Senyum jahat mulai terlihat di wajah Roy, kemudian dirinya tertawa dengan sangat keras di sebuah ruangan bawah tanah yang di peruntukan khusus dirinya.
Dalam ruangan yang memiliki pencahayaan sebuah api berwarna biru Roy kembali menunjukan senyum jahatnya dan bergumam di dalam hatinya.
"Akan ku pastikan kalian menyesali perbuatan kalian, Stormfall....."
♦️ ♦ ️♦ ️♦️ ♦ ️♦️
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Glory : The Beginning [END]
FantasyAku lagi buat versi remake nya sih, cmn yang ini gak bakalan aku hapus karena mungkin yaaah... Aku rasa ini lebih ke karya originalku sekaligus cerita pertamaku yang langsung aku tulis begitu idenya melintas di kepalaku... Mungkin nanti karya ini ba...