Chapter 53

567 87 2
                                    


DoG - chapter 53

Saat Art memasuki House of Lunarian ia melihat Lize yang sedang duduk memandangi kebun yang ia rawat.

Tidak ingin menunda lagi Art segera menghampiri Lize karena ingin segera menyampaikan informasi yang menurutnya penting kepada Lize.

Art tidak mengetahui bahwa sebagian besar NPC telah mengetahui telah terjadi krisis besar di Ethergard timur, bahkan topik ini telah menjadi perbincangan hangat di setiap acara yang membahas Destiny of Glory.

Hanya saja karena Art sangat jarang melihat hal-hal seperti itu, ia akhirnya ketinggalan tentang situasi yang telah terjadi di dalam Destiny of Glory.

"Aku telah mengetahuinya, informasi yang kamu sampaikan sudah di ketahui umum, bahkan orang biasa pun telah mengetahuinya. Sebenarnya kemana kau pergi hingga tidak mengetahui informasi sebesar ini."

"Ada urusan mendadak hehe... Dan sepertinya cepat atau lambat aku akan segera pergi ke Ethergard Timur."

Lize yang tadinya sedang memandangi taman, kini menatap tajam kearah Art. Melihat hal itu Art sendiri merasa sangat gugup."

"Bocah sepertimu harusnya berlatih dahulu dengan giat, jangan membahayakan dirimu sendiri. Jika kau ingin kesana dengan siapa kau ingin pergi, pasukan gabungan? Mereka tidak akan memasukan bocah gegabah sepertimu."

"Pasukan gabungan? Apa itu?"

Lize menepuk jidatnya "huuft, mereka adalah pasukan yang dibentuk untuk memusnahkan kelompok yang telah menghancurkan Etheral Kingdom. Bahkan hal ini pun kau tidak mengetahuinya."

"Ok tunggu sebentar."

Setelah mengcapkan hal tersebut Art segera berlari meninggalkan Lize dan masuk kedalam bagunan berniat untuk pergi keruangannya. Art berfikir untuk segera menyiapkan benda dan item yang dibutuhkan olehnya untuk memulai perjalanan ke Ethergard Timur yang cukup memakan banyak waktu. Meskipun Lize tidak menyarankan Art untuk pergi Art tidak memperdulikan hal itu.

Art sungguh tidak menyangka bahwa gerakan yang di lakukan Barendoz akan secepat ini, meskipun Art tidak yakin bisa menang melawan Barendoz, setidaknya akan ada pasukan gabungan yang akan memberi ia keuntungan dan juga Art mengetahui pasti bahwa krisis yang terjadi saat ini berhubungan dengan quest yang sedang sistem berikan dahulu kepada semua pemain.

Meskipun Art bisa mengambil keuntungan dengan adanya pasukan gabungan, ia memilih untuk tidak bergabungan dengan pasukan tersebut sebagai relawan karena Art berniat untuk melakukan perjalanannya seorang diri.

"2 buah Tears of Gods, 20 Red Potion, 20 Stamina Potion, 5 kg daging, 10 liter air....."

Didalam ruangannya Art sedang mempersiapkan kebutuhannya untuk mejalani perjalanan ke Ethergard Timur.

"Sipp, sepertinya sudah siap. Yang kurang hanya antidote saja."

Setelah memastikan semua barang bawaanya sempurna dan juga tidak terlalu memakan banyak tempat Art segera memasukan semua barang tersebut kedalam tas penyimpanan miliknya dan segera pergi keluar untuk bertemu kembali dengan Lize.

"Lize, aku akan segera pergi."

"Bersama pasukan gabungan? Mereka tidak akan menerimamu."

"Tidak, aku akan pergi bersama dengannya."

Dari samping Art tiba-tiba terbentuk sebuah lubang berwarna hitam, lalu Albion muncul dari dalam portal hitam dan itu sempat membuat Lize tersendak dan membuat ekspresi kaget yang menurut Art lucu. Art yang melihat hal itu hanya manahan tawanya karena akan tidak sopan jika dirinya tertawa di depan Lize.

"Dia Albion, dia adalah partnerku.... Aku akan pergi dengannya sekarang."

Art segera mengambil langkahnya dan pergi dari hadapan Lize.

"Kenapa kau bersikeras ingin pergi Art?"

"Bukankah sudah jelas, bahwa ada dendam seseorang yang harus aku balaskan."

Mendengar ucapan Art, Lize hanya bisa diam tanpa membalas ucapannya. Dengan begitu Lize hanya bisa melihat punggung Art yang semakin lama semakin menjauh dan Lize kini telah mengerti kenapa Aoron mempercayakan tujuannya kepada anak bernama Art ini.

Sederhananya pandangan Lize terhadap Art kini mulai berubah.

-----

Perasaan Barendoz setelah berhasil menaklukan Etheral Kingdom kini menjadi campur aduk. Meskipun telah berhasil dalam aksi yang dilakukan olehnya, Barendoz kini menderita luka suci akibat pertarungannya dengan penyihir hebat dari kerajaan. Kehilangan Demon Essence membuat luka yang di sebabkan oleh unsur suci sulit untuk di hilangkan

Demon Essence adalah inti yang di miliki oleh Demon yang telah mencapai tingkat tertentu. Bagi mereka Demon Essence merupakan lambang kekuatan. Untuk membentuk Demon Essence di perlukan energy kegelapan yang cukup banyak selain itu diperlukan ratusan tahun untuk membentuk Demon Essence ukuran normal.

Didalam kasus Barendoz, ia justru memisahkan Demon Essence dari dalam tubuhnya. Hal itu sungguh tindakan yang sangat nekat bagi Barendoz karena kehilangan Demon Essence sama halnya dengan kehilangan sebagian kekuatannya.

"Indris, ku harap kau segera sampai ke Forest of Darkness."

Seluruh rencana Barendoz kini tergantung kepada keberhasilan Indris, jika Indris tertangkap sebelum memasuki Forest of Darkness maka rencana yang sedang dilakukan oleh Barendoz otomatis akan gagal.

Jika rencananya berhasil yang Barendoz lakukan hanya harus bertahan melawan serangan dari aliansi kerajaan yang akan datang cepat atau lambat. Jika pun Barendoz gagal, selama Indris berhasil mencapai Forest of Darkness maka itu hal yang sangat sebanding menurutnya.

Selain itu Barendoz kini sangat yakin bahwa apa yang telah dilakukan olehnya telah menjadi berita besar diseluruh Ethergard dan cepat atau lambat pasukan aliansi manusia akan segera menghentikan dirinya.

"Seharusnya zaman ini tidak akan ada hambatan-hambatan seperti para pahlawan dan yang lainnya. Seharusnya dengan itu di zaman ini akan sangat mudah untuk membangkitkan kembali ras Demon."

Menurut Barendoz 7 pahlawan adalah masalah paling besar bagi ras Demon karena dulu mereka selalu turun langsung kedalam pertempuran dan dengan mudah dapat mengalahkan Demon tingkat rendah dengan skala yang sangat banyak dalam pertarungan singkat.

Selain 7 bahlawan terdapat lebih banyak hambatan bagi ras Demon. Salah satunya adalah Cravia Kingdom, sebuah kerajaan cukup besar yang dulu berada di Ethergard Tengah. Meskipun kerajaan tersebut telah menjadi reruntuhan, sepak terjang dan prestasi Cravia Kingdom terhadap perang melawan Demon selalu diingat oleh kerajaan-kerajaan yang masih berdiri.

Hal yang membuat Cravia Kingdom menjadi hambatan bagi para Demon karena terdapatnya Ordo Ksatria yang sangat hebat terdapat di Cravia Kingdom. Bahkan bisa di bilang Prestasi dari Ordo Ksatria tersebut berada di urutan kedua setelah para pahlawan.

Namun, karena sekarang zaman telah berbeda, kini Barendoz tidak akan mengkhawatirkan tentang hambatan seperti 7 Pahlawan dan Cravia Kingdom karena mereka tidak mungkin ada untuk di zaman ini.

TBC…









Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang