DoG - chapter 35
Art telah berjalan melihat semua tempat yang membuatnya tertarik. Yang paling berkesan untuknya adalah sebuah taman yang sangat terawat yang berada di tengah pusat kota Monent.
Sekarang Art berada di sebuah toko senjata, dia berniat membeli sebuah pedang yang cukup berkualitas untuk di pakainya karna Art tidak bisa terus menggunakan Twilight Sword jiia bertarung dengan Monster yang lebih lemah dari Art.
Di dalam toko Art tidak sendiri melainkan banyak juga pemain lain yang tengah memilih senjata yang ingin mereka beli tentu saja ada beberapa orang yang hanya melihat-lihat.
Art berjalan di lorong yang di penuhi dengan berbagai jenis senjata mulai dari panah, pedang, tombak semua senjata terdapat di toko ini.
Yang Art ketahui toko ini adalah toko yang cukup populer di kalangan pemain karna kelengkapannya, Art juga dapat mengetahui toko ini dari seorang pemain saat Art bertanya toko senjata yang cukup bagus.
Saat Art melihat banyak sekali senjata pedang di hadapannya Art tidak cukup antusias karna tidak ada satu pedang pun yang menyamai pedang yang tersarung di pinggang Art yang tidak lain adalah Twilight Sword. Namun, saat Art sangat dekat dengan tempat pembayaran, dirinya melihat sebilah pedang dengan bilah berwarna biru gelap yang terpajang di dinding tempat pembayaran.
Art beniat menanyakan pedang itu kepada sang pemilik yang sedang terduduk santai di sana.
"Permisi, pedang yang di sana berapa harganya."
Art berkata sembari menunjuk sebuah pedang yang terpajang di dinding.
"Maaf anak muda tapi pedang itu tidak di jual, jika aku menjual kepadamu juga harganya akan sangat mahal."
Mendengar jawaban sang pemilik toko Art hanya bisa memanyunkan bibirnya karna tidak bisa mendapatkan pedang tersebut.
"Ahh, sayang sekali ternyata tidak di jual."
"Jika kau ingin mencari pedang seperti ini kau bisa mendapatkannya di Artelsia Kingdom. Di sana terdapat sebuah toko besar yang memfokuskan diri untuk menjual senjata dengan kualitas sangat tinggi."
Pemilik toko memberitahu Art dimana tempat untuk mendapatkan pedang dengan kualitas bagus. Mendengar hal itu Art juga berniat mengunjungi tempat tersebut jika ada kesempatan nanti.
Pada akhirnya karna Art tidak bisa mendapat pedang itu, Art meminta pedang terbaik yang berada di toko ini.
Pedang yang baru saja di beli oleh Art seharga 20 koin emas, itu terbilang cukup mahal bagi dirinya. Meski Art memiliki cukup banyak koin emas yang di dapatnya dari membunuh bandit sebisa mungkin Art akan menghemat uangnya untuk di tukarkan ke mata uang dunia nyata saat koin emas sudah terkumpul cukup banyak.
Setelah melakukan transaksi Art dengan cepat keluar dari toko itu. Sekarang Art mengerti alasan kenapa banyak pedagang yang datang ke Ethergard tengah itu karna pendapatan mereka di sini bisa lebih tinggi dari pada Ethergard bagian manapun.
Karna Art telah mengetahui alasan tersebut, Art juga berniat mencoba peruntungannya dengan berjualan berbagai macam olahan daging bakar. Tentu saja sebelum itu Art akan pergi memancing untuk mendapat beberapa ikan dan juga tidak lupa untuk membuat bumbu BBQ andalannya.
-----
Dipusat Etheral Kingdom telah terjadi sebuah kejadian yang cukup membuat seluruh warga terkejut. Awalnya di pusat kerajaan terjadi pertarungan antara dua orang pria, namun semakin lama pertarungan berlangsung salah satu pria mulai terpojok.
Pertarungan seperti ini sudah umum di lakukan oleh siapapun meski pada akhirnya mereka mendapat denda karna telah membuat kerusuhan, namun tetap saja banyak yang melakukan pertarungan di dalam kota.
Pria yang mulai terpojok berdecak kesal, dirinya tidak menerima karna telah di kalahkan begitu saja, perlahan pria tersebut menunjukan wujud aslinya, pria itu memiliki sebuah tanduk berwarna hitam yang tumbuh di dahi pria tersebut tidak berhenti di situ warna kulit pria tersebut berubah menjadi sangat pucat seolah-olah sudah tidak ada darah di dalam tubuhnya.
Setelah perubahan selesai dalam hitungan detik pria itu kembali berdiri dan dengan kecepatan tinggi dirinya mulai mendekati pria yang menjadi lawannya tadi dan dengan cepat membunuhnya dengan satu serangan.
Tidak berhenti di situ pria bertanduk juga menyerang secara membabi buta kepada orang-orang yang berdekatan dengannya. Akibat kejadian tersebut banyak warga yang panik dan melarikan diri sebelum mereka yang menjadi korban berikutnya.
Tidak lama kemuduan prajurit kerajaan mulai mengepung pria bertanduk tersebut, mereka sedikit kerepotan meskipun lawannya hanya satu orang. Pria bertanduk tersebut terus melakukan gerakan serangan secara terus menerus seolah-olah dirinya tidak memiliki batas stamina.
Melihat prajurit kerajaan kerepotan dengan pria bertanduk yang di lawannya, para pemain juga ikut membantu melawan pria tersebut, namun itu tidak banyak membantu prajurit kerajaan.
Pertarungan sengit antara prajurit kerajaan melawan seorang pria telah terjadi selam satu jam penuh, nemun setelah lama melakukan pertarungan tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda bahwa pria bertanduk itu mulai kehabisan stamina.
Berbeda dengan pria bertanduk yang tidak terlihat kelelahan, para prajurit justru sudah merasa lalah karna telah melakukan pertarungan cukup lama. Bersamaan dengan itu bantuan lain telah datang, Guild Stormfall telah datang untuk menaklukan pria yang mengamuk ini.
Tidak memerlukan waktu cukup lama, pria yang mengamuk itu berhasil di kalahkan, hanya butuh beberapa menit untuk mengalahkan pria bertanduk tersebut dengan kerjasama yang di lakukan oleh anggota Stormfall yang terbilang sangat rapih.
Pria bertanduk itu kini telah di amankan dan di masukan kedalam penjara khusus, sebelum di eksekusi kerajaan berniat memeras semua informasi yang dimiliki oleh pria tersebut.
Seorang pria dengan berbadan cukup besar memasaki sebuah penjara yang terdapat seorang pria bertanduk yang sedang di rantai, pria tersebut terlihat sangat lemas karna rantai yang mengikatnya menyerap sihir miliknya.
"Siapa kau?"
pria berbadan besar mulai berbicara.
"Aku seorang mata-mata.."
Mendengar jawaban pria bertanduk itu pria berbadan besar hanya bisa terheran karna pria di hadapannya ini menjawabnya dengan sangat mudah.
Melihat kesempatan ini pria berbadan besar terus menanyakan beberapa pertanyaan yang akan mengungkap indentitas pria bertanduk.
"Apa tujuanmu kemari?"
"Untuk mengetahui kelemahan dan keuntungan dari pertahanan tempat ini."
"Apa yang akan kau lakukan jika sudah mengetahuinya."
"Hahahaha, tentu saja tempat ini akan di serang......."
Mendengar jawaban pria di hadapannya itu membuat pria berbadan besar mundur beberapa langkah. Setelah pria bertanduk itu mengatakan hal itu dirinya merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya, mulutnya memuntahkan darah berwarna merah yang sangat gelap, tak lama kemudian tubuh pria tersebut berubah menjadi sepihan cahaya berwarna putih yang menandakan bahwa dirinya adalah seorang NPC.
Melihat kejadian tersebut pria berbadan besar sedikit ketakutan, namun dirinya hanya menahannya dan saat pria di hadapannya berubah menjadi serpihan cahaya dirinya bergegas untuk melaporkan informasi yang telah di dapatkannya dan kejadian yang baru saja di lihatnya.
Di mulai dari sana Etheral Kingdom menjadi sangat waspada dan memperketat pertahanan di semua wilayah milik mereka.
♦️ ♦ ️♦️ ♦ ️♦ ️♦️
TBC…
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Glory : The Beginning [END]
FantasyAku lagi buat versi remake nya sih, cmn yang ini gak bakalan aku hapus karena mungkin yaaah... Aku rasa ini lebih ke karya originalku sekaligus cerita pertamaku yang langsung aku tulis begitu idenya melintas di kepalaku... Mungkin nanti karya ini ba...