Chapter 51

633 94 1
                                    

Art dan Chalista kini tengah berjalan melewati kerumunan berniat untuk segera pergi meninggalkan tempat ini.

"Gila.. Kita menghabiskan waktu empat jam di tempat ini."

Arion berbicara sembari membawa empat buah katong kertas yang berisikan barang yang Chalista beli.

"Maaf...."

"Yaaaa.... Gak masalah si.... Lagi pula aku juga udah lama gak kesini, jadi.... Jangan terlalu dipikirkan perkataanku tadi."

Arion yang melihat berubahnya raut wajah Chalista akibat perkataanya tadi hanya bisa membujuknya agar tidak merasa bersalah, lagi pula Arion membantunya Chalista karena keinginanya juga hanya saja ia sadar bahwa dirinya telah menghabiskan waktu terlalu lama di Grand Indonesia.

Hal yang menurut Arion paling menghabiskan waktu adalah saat dirinya tengah makan siang di salah satu tempat makan disana dan di saat itu juga Arion sangat terkesima dengan nafsu makan gadis yang sedang bersamannya. Pada terakhir kali Arion bertemu dengan Chalista bahkan Arion tidak melihatnya memiliki nafsu makan sebesar tadi. Sebenarnya itu bukan masalah untuk Arion, bahkan dirinya berfikir bahwa wanita yang memiliki nafsu makan yang tinggi itu bagus hanya saja Arion heran dengan tubuhnya, meskipun makan dengan jumlah yang banyak Chalista memiliki betuk tubuh yang sangat ideal.

Setelah menghabiskan waktu berjalan selama 15 menit. Kini mereka telah berada depan mobil milik Chalista.

"Mau nyetir?"

"Gak makasih.... Tapi nanti kita berhenti dulu di Grosir ya, ada yang ingin aku beli."

"Apa yang ingin kamu beli?"

Saat Arion mendengar Chalista bertanya hanya ada satu hal yang kini ada di pikiran Arion, yaitu ia berfikir untuk memperkenalkan produk lokal kepada Chalista nanti saat di Grosir.

"Nanti kita lihat disana."

"Baiklah."

Dengan itu mereka segera masuk ke dalam mobil dan segera pergi meninggalkan tempat super besar yang telah mereka jelajahi.

Di dalam perjalanan pulang Arion tidak banyak berbicara kepada Chalista, ia hanya diam dan memandangi pemandangan kota lewat jendela mobil. Sebenarnya itu bukanlah suatu hal yang aneh, melihat pemandangan di balik jendela mobil adalah kebiasaan Arion sejak kecil yang terbawa hingga sekarang.

Arion sendiri bukan orang yang suka banyak bicara jika didalam mobil karena menurutnya ia akan mabuk perjalanan jika terlalu banyak berbicara. Namun, sesekali jika Chalista bertanya tentu saja Arion akan membalasnya.

-----

Situasi Ethergard bagian Timur kini telah jatuh kedalam kepanikan, berita tentang runtuhnya Etheral Kingdom telah menyebar dengan begitu cepat.

Eastern Autumn Kingdom adalah kerajaan yang saat ini mengalami kepanikan di setiap daerah mereka. Mengetahui kerajaan tetangganya telah runtuh oleh kelompok yang tidak di ketahui E Autumn Kingdom segera memperketat penjagaan di perbatasan milik mereka untuk bersiap jika ada ada serangan.

E Autumn Kingdom memperketat penjagaan mereka bukan tanpa alasan melainkan mereka khawatir invasi yang dilakukan kelompok misterius itu tidak akan berhenti di Etheral Kingdom, bukan hal yang tidak mungkin E Autumn Kingdom akan menjadi target yang berikutnya untuk mereka taklukan.

Sutuasi seperti ini bukan hanya terjadi di E Autumn Kingdom, namun semua wilayah Ethergard Timur sedang merasakan kekhawatiran tentang apa yang terjadi saat ini. Octania Kingdom bisa dikatakan adalah kerajaan yang paling menganggap serius tentang invasi yang terjadi di kerajaan tetangga mereka.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang