Chapter 58

555 84 0
                                    

Serangan bertubi-tubi, Sword Wave kemudian melakukan 20 kombo dan Sword Wave lagi, hal itu terjadi berulang-ulang hingga Art berniat untuk melakukan serangan akhir.

"God Speed And Lightning Stab…"

Saat Art mengaktifkan skill itu tubuhnya kini diselimuti cahaya berwarna putih, sementara pedangnya kini memiliki unsur listrik biru yang keluar dari bilah tajamnya.

Kecepatan geraknya naik 60% selama 3 menit dan serangan selanjutnya akan menyebabkan 200% dan akan menyebabkan efek stun jika serangan itu menusuk lawan.

Saat skill dalam keadaan aktif Art kembali berlari dengan kecepatan tinggi mempersempit jarak dengan Redblood Wolf King. 60% kecepatan yang yang di berikan oleh skill 'God Speed And Lightning Stab' membuat Art memiliki kecepatan yang lebih cepat dari pada biasanya.

Art berlari mempersempit jaraknya dengan Redblood Wolf King yang sedang dalan keadaan Stamina Down. Saat jarak Art cukup untuk melakukan serangan ia melakukan gerakan cepat guna untuk mengecoh dan membingungkan lawan yang sedang ia lawan. Dan, kemudian saat Art melihat titik celah pada musuh, ia memakai kesempatan itu untuk malakukan serangan yang telah diperkuat oleh 'God Speed And Lightning Speed' sebelumnya.

"Aaaahhhhhhhh…….!"

Craackbb

[Anda telah memberi serangan kritikal]

Pedang Art tertancap di leher Redblood Wolf King pada saat yang sama Redblood Wolf King mendapat efek stun selama 2 detik. Karena Art bukan seseorang yang akan menyia-nyiakan kesempatan, ia segera mencabut pedangnya yang tertancap dan memberikan serangan lain kepada daerah wajah dan leher Redblood Wolf King.

Saat itu juga Redblood Wolf King mengaung dengan suara lemas dan tergeletak tak bernyawa di tanah.

[Anda telah membunuh Redblood Wolf King]

[Anda telah naik level]

[Anda telah naik level]

Bersamaan dengan itu jendala notifikasi lain muncul didepan Art.

[Anda sedang dalam efek skill 'Elder Roar'

-10% Intelegance
-10% Vitality
-10% Dexterity

Efek akan menghilang setelah 10 menit]

Elder Roar adalah skill bawaan yang dimiliki oleh setiap pemimpin Serigala. Skill tersebut akan memberikan efek debuff kepada mahluk yang dianggapnya musuh dan memberi buff kepada mahluk yang mereka anggap sebagai sekutu.

Namun itu bukanlah masalah bagi Art, ia kini berlari kearah gerombolan serigala mereka dan membunuhnya satu per satu, para serigala merah ini tidak lebih dari ladang Exp bagi Art.

Sword Wave terus keluar dari pedangnya saat Art menyelesaikan serangan ke duapuluhnya yang membuat sejumlah serigala merah kehilangan nyawanya.

Sepuluh menit kemudian, saat efek dari debuff berakhir sisa dari serigala mereh berhasil melarikan diri dari pembantaian yang dilakukan oleh Art.

Setelah pertarungan yang memerlukan waktu setengah hari didalam game, Art terduduk ditanah. Tidak lupa ia meminum Stamina Potion untuk memulihkan staminanya dengan cepat.

Saat Art akan berdiri dan akan menghampiri Albion dan Singa Hitam, Art melihat pemandangan dimana para singa hitam menundukan kepala merekaa secara bersamaan. Art yang melihat hal itu hanya menunjukan wajah heran terhadap apa yang terjadi didepannya.

'Tunggu tunggu… Apa yang mereka lakukan?'

Dari luar Art memang tidak terlalu menunjukan perasaan herannya, namun didalam hatinya ia sempat bertanya kepada dirinya sendiri berulang kali.

Kasus monster menundukan kepala kepada pemain belum pernah terlihat sebelumnya kepada pemain yang tidak memiliki job Monster Tamer. Jika Art adalah Monster Tamer kejadian di depannya adalah sebuah hal biasa, namun ia adalah seorang yang bukan Monster Tamer. Itulah yang membuat Art kebingungan.

Bersamaan dengan itu sebuah jendela notifikasi muncul dihadapan Art.

[Black Chaos Lion menunjukan kesetian penuh kepada anda. Apa anda akan menerima mereka sebagai bawahan? Y/T]

Saat membaca jendela notifikasi itu, Art merasa tidak yakin akan sesuatu. Jika ia menerima mereka sebagai bawahan Art yakin bahwa dirinya akan mendapat masalah jika mengunjungi sebuah kota.

Jika Art seorang dengan Job Monster Tamer mungkin ia bisa menyimpan monsternya, namun Art bukan seorang Monster Tamer.

'Diterima sulit, ditolak… sayang. Sial bingung sekali.'

Pada akhirnya Art hanya bisa menerima Black Chaos Lion sebagai bawahannya dan tugas pertama untuk mereka, tentu saja membantu Art jika ia harus melawan para Demon jika itu terjadi.

"Baiklah, aku menerima kalian sebagai bawahan."

[Black Chaos Lion telah menjadi bawahan anda.

Kesetian bawahan lainnya akan mengikuti pemimpin mereka.

Jika Loyalitas turun ke jumlah terendah, bawahan akan memiliki hak untuk berhenti menjadi bawahan anda.

Anda dapat memanggil mereka kapanpun.]

['Black Chaos Lion's Horn' berhasil didapatkan]

[Black Chaos Lion's Horn - Tier 4

Gunakan terompet untuk memanggil bawahan anda 'Black Chaos Lion' secara instan

Syarat penggunaan: Memiliki ikatan majikan bawahan dengan Black Chaos Lion]

[Menjadi pemain pertama yang diberikan kesetiaan penuh oleh monster. Tittle 'Partner of Monster l' berhasil didapatkan.]

[Partner of Monster l

+1000 Fame
+10 All Stat
+3% Drop Rate terlangka dari membunuh monster
+2% lebih banyak Exp dari membunuh monster]

'Big Jackpot…'

Itu adalah sebuah kalimat yang berada di dalam pikiran Art. Jujur saja, ia tidak pernah membayangkan akan mendapat notifikasi seperti ini dari yang terakhir kali. Selain mendapat bawahan, yang paling Art senangi tentu saja adalah Tittle baru.

Tittle dengan permanen akan meningkatkan Stat. Satu buah Tittle setara dengan beberapa level bagi para pemain.

Jika orang lain yang berada diposisi ini mungkin mereka akan berjungkir balik karena kegirangan, namun Art hanya diam saja, ia secara fisik terlihat diam namun didalam pikirannya ia sedang berteriak merayakan semua yang telah didapatnya.

Jika ia adalah Art dimasa lalu mungkin Art akan mengutarakan kebahagiaannya secara terang-terangan, namun ia kini telah dewasa, Art yang sekarang cenderung lebih memperhatikan apa yang ia lakukan.

Jika saat masa SMP dan SMA, Art adalah seorang yang cerewet dan menyebalkan maka saat ini Art adalah seorang yang pendiam dan sesekali dapat bertingkah jika moodnya sedang bagus, itu persis seperti sekarang. Ya, sifat ini didapatkan olehnya semenjak ia terkena banned selama 3 tahun. Sungguh memprihatinkan.

Saat itu kelompok Black Chaos Lion kembali kedalam hutan. Jika Art melihat arah mereka pergi, ia memperkirakan bahwa para Black Chaos Lion tinggal didalam Death Forest.

"Itu bagus jika mereka tidak mengikutiku."

Pada saat para singa hitam telah hilang dari pandangan Art dan Albion. Art ingin kembali menjalankan perjalanannya karena khawatir bahwa pasukan gabungan akan segera menyusul mereka. Namun, Albion mendengus saat Art meminta untuk kembali melanjutkan perjalanan dan pada akhirnya Art harus membuat makanan terlebih dahulu untuk memulihkan stamina Albion.

'Sungguh aneh…' Itulah kata yang ada didalam pikiran Art, dulu Albion tidak pernah menentang permintaanya namun kini ia secara langsung menolak permintaan Art.

Tentu saja itu wajar. Meskipun peliharaan harus setia kepada pemiliknya, mereka tidak harus selalu memenuhi permintaan sang pemilik, disisi lain mereka masih memiliki keterbatasan, contoh saja stamina… saat ini Albion merengek menolak permintaan Art karena staminanya hampir berada diambang batas karena pertarungan beberapa menit lalu.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang