DoG - chapter 49
Dengan jatuhnya 4 kota utama ke tangan Barendoz, kini Pusat kerajaan tidak ada pilihan lain selain betahan dan melawan pasukan demon yang di miliki oleh Barendoz.
Jatuhnya 4 kota utama ke tangan Barendoz juga menyebabkan hilangnya jalur pelarian untuk para penduduk pusat kerajaan.
"Yang mulia... Empat kota utama telah jatuh kepada pasukan misterius. Sekarang yang bisa kita lakukan hanya bertahan dan melawan karena sudah tidak ada lagi rute pelarian."
"Kumpulkan para Ksatria Kerajaan untuk bersiap dalam serangan yang akan datang, kita akan perlihatkan pada mereka bahwa kita tidak mudah untuk ditindas."
Pertahanan yang di lakukan di pusat kerajaan terlihat sangat kokoh. Terlihat benteng kokoh yang menjulang tinggi mengelilingi kerajaan, di atas benteng tersebut terlihat banyak prajurit yang sedang mengamati sekitar.
Sang raja kali ini akan mengerahkan semua ksatria miliknya untuk melindungi penduduk yang tinggal di kerajaan.
-----
"Cabang kita yang berada di Livien di serang katamu?"
Seorang pria yang memekai armor yang menutupi dadanya terlihat memarahi bawahannya.
"Bukan hanya markas kita ketua... Semua yang berada di kota Livien telah hancur oleh serangan yang di lakukan oleh pasukan yang tidak diketahui."
Mendengar ucapan bawahannya dirinya sempat terkejut terlihat tidak percaya akan yang di ucapkan bawahannya, di dalam pikirannya hanya ada satu yang terpikirkan olehnya yaitu 'Pasukan lain sedang melakukan Invasi kepada Etheral Kingdom'
"Ozzy!! Beritahu sebagian anggota untuk membawa barang berharga yang berada di markas ini, kita akan pindah ke markas yang berada di Ethergard Tengah. Untuk yang setengahnya lagi, perintahkan mereka untuk membentu melindungi kerajaan bersama denganku."
Mendengar ucapan ketua guildnya yang tidak lain adalah Bolter, Ozzy hanya bisa mengangguk dan segera pergi untuk menjalankan tugasnya.
Bolter adalah ketua dari guild Stormfall, ia adalah yang orang yang bertanggung jawab akan tumbuhnya dendam pada diri Roy. Dia juga adalah orang yang merencanakan untuk membunuh Roy untuk merempok item miliknya. Namun, dibalik semua itu Stormfall adalah salah satu dari guild besar yang cukup berpengaruh di seluruh Ethergard, mereka juga sudah cukup dekat dan memiliki hubungan dengan sang raja dan oleh sebab itulah Bolter meminta setengah anggotanya yang berada di sini untuk membantu kerajaan karena dirinya tidak ingin hubungan yang telah cukup baik dengan sang raja rusak begitu saja akibat dirinya melarikan diri tanpa membantu.
Jika bukan karena hubungan yang dimiliki guildnya dengan sang raja, Bolter tidak mungkin akan membantu melindungi kerajaan ini dan memilih untuk pergi bersama para anggota guild miliknya.
Bolter mulai berdiri dan segera keluar dari ruangan yang di tempati olehnya. Saat Bolter melihat situasi di luar ia tidak sedikit pun terkejut karna melihat banyak sekali Ksatria kerajaan yang sedang bersiap jika akan ada serangan kemari.
Saat Bolter berjalan-jalan di sekitar seorang prajurit menghampiri dirinya dengan untuk menyanoaikan pesan.
"Ketua guild Stormfall.... Yang mulia ingin bertemu dengan anda, yang mulia menunggu kedatangan anda ke istana."
"Baiklah aku akan datang."
Mendapat undangan dari sang raja membuat Bolter tidak bisa menolak, dirinya mau tidak mau harus datang dan bertemu dengan raja Etheral Kingdom.
Bolter segera berjalan kaki menuju istana untuk memenuhi keinginan sang raja. Sebenarnya Bolter sudah mengetahui apa yang membuat sang raja ingin bertemu dengannya, namun karna tidak ingin bersikap tidak hormat Bolter memilih untuk menghargainya dan datang ke istana.
Perjalanan menuju istana membuang waktu sekitar 1 jam perjalanan, saat Bolter sampai di istana dirinya segera di layani oleh dua pelayan dan di arahkan oleh mereka untuk menuju ke ruangan pertemuan.
Bolter kini tengah berada di sebuah ruangan bersama sang raja, juga terlihat satu lusin ksatria yang berada di dalam ruangan. Adanya ksatria ini untuk mencegah sesuatu yang tidak di inginkan saat sedang melakukan pertemuan.
"Mungkin kau sudah mengetahuinya tapi aku akan tetap memberitahumu, kerajaan ini sedang dalam bahaya besar oleh karna itu aku ingin meminta bantuan kepadamu untuk ikut membantu melindungu kerajaan...." sang raja berhenti dari bicaranya sesaat untuk mengambil nafas dan melanjutkan kembali bicaranya
"....Untuk imbalannya kau tidak perlu khawatir, setelah situasi menjadi tenang kembali kau akan mendapat imbalanmu."
Karna tidak mungkin untuk menolak Bolter lebih memilih untuk membantu kerajaan lagipula dirinya juga akan mendapat imbalan yang akan di berikan oleh sang raja.
"Tanpa imbalan pun saya akan ikut membantu kerajaan yang mulia. Saya sudah memerintahkan setengah dari anggota guild saya yang berada di sini untuk membantu kerajaan. Namun yang mulia saya ingin mengetahui siapa yang berani menginvasi kerajaan ini?"
"Kami tidak mengetahui penyerang dari kerajaan ataupun oraganisasi mana. Informasi yang di dapat dari prajurit yang selamat hanya mengatakan bahwa pasukan musuh memiliki fisik yang kuat dan bukanlah manusia."
Bolter sedikit terkejut akan perkataan sang raja.
"Bukan manusia?!! Lalu mereka dari ras apa?.... Maaf yang mulia jika saya tidak sopan."
"Tidak masalah. Dari informasi yang didapat setiap pasukan musuh tidak memiliki wujud fisik yang sama, mereka ada yang memiliki tanduk, ekor bahkan sayap. Aneh bukan?"
"Ya yang mulia, meski begitu kita tidak boleh membiarkan kerajaan ini tunduk pada mereka."
Mulai dari sana obrolan antara sang raja dengan Bolter terus berlanjut cukup lama mengenai rencana apa yang akan di lakukan oleh mereka untuk menahan si penyerang.
-----
"Cih, ternyata Stormfall sangat lemah untuk ukuran 10 besar yang ada di Ethergard."
Roy yang telah membantai habis semua anggota guild Stormfall yang berada di Livien yang telah hancur hanya bisa manahan dirinya karna tidak bisa membalas dendam lebih banyak kepada Stormfall.
"yahh lupakan saja. Selama aku masih hidup, aku bisa membalaskan dendamku kapanpun. Sekarang hanya menunggu perintah dari tuan Barendoz."
Livien di taklukan dengan mudah oleh pasukan yang dipimpin oleh Roy dengan sangat mudah dan cepat, meski Roy sedikit kewalahan akibat beberapa anggota Guild Stormfall yang melarikan diri dan dengan terpaksa Roy harus memastikan mereka semua mati terlebih dahulu dengan mengejar mereka satu per satu.
Meskipun Roy telah mengambil alih kota, Roy masih memiliki kemanusia di dalam dirinya, NPC yang dibunuh oleh dirinya sama halnya dengan manusia pada umumnya. Beberapa kali saat dirinya bertarung ia melihat seorang anak kecil dan para orang tua meminta ampunan kepadanya dari sana Roy melepaskan mereka dan membiarkan mereka pergi meninggalkan Livien.
Terkadang ada Demon Soldier lain yang tidak setuju akan apa yang dilakukan oleh Roy, namun karna perbedaan kekuatan yang cukup jauh Demon Soldier tersebut hanya berdiam diri tanpa menentang seseorang yang memiliki kekuatan yang lebih besar darinya.
Saat hari menjelang sore hari sebuah kristal berwarna hitam yang terkalung di leher Roy berubah warna menjadi merah yang menandakan bahwa itu adalah sinyal untuk langsung menyerang kerajaan pusat.
Melihat hal itu Roy dengan cepat mengumpulkan pasukannya dan segera pergi untuk melakukan penyerangan.
♦️ ♦ ️♦️ ♦️ ♦ ️♦️
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Glory : The Beginning [END]
FantasyAku lagi buat versi remake nya sih, cmn yang ini gak bakalan aku hapus karena mungkin yaaah... Aku rasa ini lebih ke karya originalku sekaligus cerita pertamaku yang langsung aku tulis begitu idenya melintas di kepalaku... Mungkin nanti karya ini ba...