Saat Bolter dan seluruh anggota Guildnya akan melakukan perjalanan panjang menuju Ethergard bagian Tengah mereka dipertemukan dengan pasukan gabungan Sanagard-Artelsia.
Disaat yang sama Bolter yang sedang dihujani pertanyaan oleh salah satu prajurit yang memiliki pangkat cukup tinggi hanya bisa menjawab dengan muka masam.
"Jadi kalian adalah korban selamat dari Etheral Kingdom ya… Bisa selamat dari serangan itu, apa kalian punya kemampuan?
Prajurit muda bernama Weba itu beberapa kali menanyai Bolter dengan pertanyaan yang menurutnya sangat merepotkan.
'Sialan… Dia sangat banyak bicara.'
"Aku punya beberapa kemam—"
Saat Bolter akan menyelesaikan bicaranya seseorang dengan tiba-tiba datang untuk menemui kapten Weba.
"Kapten, dari laporan rencana yang telah saya terima, kita akan melakukan penyerangan secara terpisah dengan pasukan utama dengan sebuah tugas untuk memastikan membunuh semua Demon yang tersisa."
Orang yang berbicara itu adalah Shoren, ia adalah seorang pemimpin dari sebuah guild besar yang tidak kalah dengan Stromfall dengan nama guild GodStrenght.
Shoren adalah seorang Paladin yang mengabdi kepada salah satu dari 2 geraja besar yang nama sudah tersebar di setiap daerah yang didominasi oleh manusia.
Nama Shoren juga telah cukup terkenal dikalangan para pemain yang mengambil job Tanker, bisa dikatakan bahwa Shoren adalah inspirasi bagi seluruh Tanker diseluruh Destiny of Glory.
"Kau... Bolter, kan?.. Kenapa kau ada disini?"
"Aku yang seharusnya bertanya… Kenapa kau ada disini?"
"Bukanya sudah jelas, aku disini telah bergabung dengan pasukan gabungan sebagai relawan untuk melawan Demon."
Kapten Weba yang menatap mereka hanya bisa menunjukan wajah herannya "Kalian saling mengenal?"
"Tidak bisa dikayakan demikian, kami hanya mengenal wajah dan nama masing-masing saja, selebihnya tidak ada yang kuketahui tentangnya." Shoren menjelaskan bahwa ia tidak terlalu mengenal Bolter begitu juga sebaliknya, intinya mereka dapat saling mengenal karena persaingan Ranking dalam game.
"Tul, aku juga tidak terlalu kenal dia, ya… Setidaknya selain nama dan wajah."
Setelah memahami situasi Kapten Weba meminta Shoren untuk keluar agar tidak mengganggu percakapan antara ia dan Bolter "Ooo seperti itu, kalau begitu kau bisa tunggu di luar Shoren."
"Kapten, sebelum itu aku ingin memberitahumu."
Pada saat itu Shoren mendekat kepada kapten Weba dan membisikan sesuatu ditelingannya.
"Kapten sebisa mungkin reklutlah dia sebagai relawan dalam kelompok kita, kemampuannya akan berguna saat nanti kita melawan Demon."
Kapten Weba hanya mengangguk, sementara Bolter hanya bisa memandang mereka berdua dengan penasaran dan berfikir bahwa sesuatu hal buruk akan terjadi. Kemudian Shoren keluar dari tenda meninggalkan mereka berdua.
"Namamu Bolter kan? Kau adalah prajurit selamat dari Etheral Kingdom, jadi bisakah kau ceritakan tentang para Demon yang telah kau lawan."
"Kurasa Aku bisa menceritakannya sedikit."
"Tidak masalah. Namun pastikan hal yang kau ceritakan adalah hal yang paling penting."
Kapten Weba mendengar cerita Bolter dengan sangat serius, tidak ada rasa keterkejutan di wajahnya. Yap, inilah kelebihan dari Weba, meskipun umurnya masih terbilang cukup muda, ia mampu menghadapi situasi apapun dengan tenang. Ada kemungkinan besar ia bisa diangkat menjadi jendral kerajaannya. Ya, itu jikapun ia bisa bertahan hidup setelah penaklukan ini, terkadang seorang jenius akan pergi lebih cepat dari pada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Glory : The Beginning [END]
FantasyAku lagi buat versi remake nya sih, cmn yang ini gak bakalan aku hapus karena mungkin yaaah... Aku rasa ini lebih ke karya originalku sekaligus cerita pertamaku yang langsung aku tulis begitu idenya melintas di kepalaku... Mungkin nanti karya ini ba...