Uly POV
Akhirnya ujian dimulai sebelum itu aku mulai berdoa meminta kelancaran sama sang pencipta semesta.
Aku mulai mengisi soal nomor awal. Begitu tenang tiada suara maupun kebisingan itu membuatku konsentrasi dengan soal.
Disana sudah ada 2 pengawas ujian satu duduk di depan satu keliling melihat-lihat apakah ada yang melakukan kecurangan saat ujian
Setelah beberapa jam aku bergelut dengan 50 soal aku mulai lega. Aku menunggu habisnya jam.
"Kumpulkan soal serta jawaban kalian ke depan"perintah pak guru
Akhirnya semuanya bergegas jalan ke depan mengumpulkan hasil ujiannya.
"Oke kalain bisa istirahat sebentar diluar kelas, tidak boleh di dalam kelas"perintahnya.
"Baik Bu"serempak.
Semua siswa berhamburan keluar kelas.
"Aduh gue bingung tadi soalnya"
"Hadeh nilai gue dapet berapa ya"
"Ah bodo amat gue"
Itu lah ocehan dari mereka semua
"Ul gak kekantin"tawar ziza
"Enggak aku mau belajar"tolak ku
"Ah Ela belajar Mulu, gak makan? Kamu bawa bekal?"tanya ziza
"Enggak"
"Lah, kok enggak"
"Kan pulangnya cepet jadinya aku gak bawa bekal"jelas ku
"Hem yaudah deh aku kekantin bentar ya"ziza
Akhirnya aku memutuskan untuk belajar.
Tiba-tiba ada benda dingin nempel di pipi aku.
"Deny"aku kaget
"Kamu gak ke kantin apa, gak laper"tanya Deny
"Enggak tuh"
"Nih minum buat kamu"Deny memberiku minuman dingin
"Makasih"aku terima dan aku minum
"Sama-sama, eh ujian tadi gimana?"Deny
"Gak giman-mana"jawab ku asal
"Oh, aku yakin pasti kamu yang dapet nilai tertinggi lagi tahun ini"Deny
"Semoga"ucap ku
Aku pun melanjutkan belajarnya, dia tak mau menghabiskan waktunya berbincang dengan Deny yang tidak penting.
Saat itu pula ujian kedua sudah dimulai mereka semua sudah siap masuk kelas. Ujian jam awal tadi B.indo setelah itu jam kedua ujian PKN (pendidikan kewargaan negara).
Disana banyak soal tentang pasal-pasal uu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAS NAMA ULYA✓✓
RandomPerjuangan kehidupan Ulya melawan kerasnya keduniawian. Dunia sangat fana, akan kah Ulya sanggup memikul semua beban kehidupannya?, Setelah orang yang sangat ia teladani meninggal kan dirinya serta ibunya. "Tuhan kenapa orang yang sabar selalu kau u...