part 25

5 2 0
                                    

Outhor POV

Ulya selama pelajaran ke dua masih dengan Rama. Ia memberi tugas mengerjakan tugas.

Rama memperhatikan dari depan Ulya nampak memikirkan sesuatu.

Ziza maju kedepan ijin ke kamar mandi.

"Kak ziza ijin ya ke kamar mandi"ziza

"Oh iya silahkan, eh temen kamu kenapa?"Rama

"Oh Ulya kak, gak tau kak aku udah tanya dia kenapa tapi dia hanya diem kayaknya abis nangis keluar dari ruang guru"jelas ziza

"Oh, ya ya"Rama

Ziza langsung keluar dari kelas karena sudah tak tahan mau pipis.

Sementara Ulya dia fokus mengerjakan soal stelah itu dia menidurkan kepalanya sebentar.

"Baik anak-anak kumpulkan tugas kalian ke depan"perintah kak Anja.

Ulya nitip ke Udin karena ia males jalan.

"Din aku nitip ya"ulya

"Oke"

Yang saat itu masih diperhatikan oleh Rama.

Kenapa? Ada apa dengan Ulya? Apa dia buat masalah, tapi gak mungkin batin Rama.

Setelah semuanya selesai waktunya pulang sekolah.

Ulya masih bersih-bersih bukunya ke dalam tasnya. Dia tak sadar kalau dia masih ada Rama di kelasnya.

Rama menghampiri Ulya, dia tak tahan ngliat Ulya seperti ini.

"Ul kamu kenapa?"tanya Rama

"Gak papa"singkat

"Jangan bohong sama kakak, jawab jujur"serius Rama

Ulya diam dia masih bingung mau menceritakannya.

"Cerita aja siapa tau kakak bisa ngasih  bantuan atau saran"Rama

"Kakak yang nyaranin Bu Marni daftarin aku beasiswa"Ulya

Rama terkejut namun ia tak mau menampakkanya

Dari mana dia tau kalau aku yang menyarankan batin kak Rama

"Iya aku yang nyaranin, aku itu salut ngliat kamu itu jadi aku dapet info dari berbagai piha-pihak yaudah aku nyaranin kamu daftar beasiswa"jelasnya.

"Terimakasih kak sudah nyaranin daftar masuk beasiswa"Ulya mulai menitihkan air matanya lagi

Rama kaget baru kali ini Ulya nangis di depan matanya. Rama seakan sakit ngliat Ulya nangis.

Reflek Rama meluk Ulya, untuk menenangkan Ulya dari sedihnya.

"Hey kamu jangan nangis dong, setau aku Ulya itu ceriah ini kenapa sedih"Rama

Rama merenggangkan pelukannya dia menyapu air mata Ulya.

"Udah ya jangan nangis"perintah Rama.

Rama memeluk Ulya lagi supaya Ulya tenang. Setelah itu Rama melepaskan pelukannya ia tersadar.

"Eh maafin kak ya udah meluk kamu"Rama tak enak

"Gak papa kak, makasih ya kak"Ulya

"Iya sama-sama, kamu harus semangat setelah ini biar bisa nyusul kakak jadi mahasiswa nantinya"Rama

"Iya kak Ulya akan semangat terus"jawab Ulya semangat.

ATAS NAMA ULYA✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang