Chae Sakit!

1.6K 198 17
                                    

Hari- hari setelahnya, gue banyak menghabiskan waktu sama Hangyul. Mulai dari nemenin dia rapat, dia nemenin gue ngerjain laporan praktikum, ke Gym, even kemaren ke kebun binatang. Belakangan ini gue sering berbalas pesan sama Hyerin, buat cuma sekedar ngabarin Hangyul gimana. Hyerin dan Hangyul belum ketemu, mengingat Hangyul masih sibuk ngurusin makrab angkatannya.

Gue ada di kantin sama Yena, sibuk ngejar deadline laporan praktikum karena harus dikumpulin besok. Sesekali gue mengeluh karena gak nemu jurnal yang bisa dijadikan referensi.

Iya sih, kalau dipikir- pikir, hari- hari ini gue lagi capek banget. Makan gak teratur, beberapa hari tidur larut, mikirin tugas, laporan praktikum, dan jadwal quiz juga yang menumpuk, soalnya ini udah akhir semester.

"Besok ngumpulinnya pagi ya?" tanya gue ke Yena yang sudah tidak menunjukkan ketertarikannya mengerjakan laporan.

Ia mengangguk.

"Pulang yuk? Ngerjain di kosan aja gue. Capek banget," ujarnya sambil mulai membereskan laptop dan barang- barangnya.

Sekarang sebenernya masih jam empat sore, tapi langit mendung banget sampai suara guntur bisa gue dengar dengan jelas.

Hangyul

masih lama?|
delivered

Hangyul setau gue masih sibuk dengan kepanitiaannya. Lima menit, sepuluh menit, pesan gue gak dibales. Yena akhirnya pamit pulang, soalnya langit udah nggak bersahabat.

"Gyul, dimana?"

"Masih ada urusan nih, bentar- bentar," ujarnya diiringi latar belakang orang- orang yang bercakap. Bisa ditebak keadannya lagi hectic parah.

"Gyul?"

Balasan dari seberang telefon hanyalah suara 'kresek- kresek' dan suara banyak orang. Suara Hangyul bener- bener gak ada.

"Gue pulang sendiri deh, laporan praktikum gue dikumpul besok. Masih kurang banyak," protes gue kesal.

Gerimis mulai turun, sesegera mungkin gue buka aplikasi ojek online. Persetan dengan hujan, laporan praktikum lebih penting.

💫💫

Kepala gue berat banget rasanya dan gak perlu ditanya kenapa, ini karena gue nekat nerobos hujan. Mas ojolnya nggak bawa jas hujan, tapi hujannya gak segitu derasnya sampai harus menepi. Jadi yaudah, terobos aja, walau sekarang badan gue basah kuyup. Gue segera mandi dan langsung menbuka laptop untuk menyelesaikan laporan praktikum.

Sekarang jam tujuh dan untungnya, laporan praktikum gue selesai. Sekarang yang jadi masalah adalah kepala gue seolah berputar. Tangan gue juga makin lama berkeringat. Rasanya mau berdiri aja susah, apalagi mau pesen makan? Padahal gue laper, huhu. Akhirnya gue cuma tiduran di sofa sambil pake selimut sekujur tubuh, soalnya rasanya dingin banget padahal gue gak nyalain AC.

Mau chat Hangyul, tapi tubuh rasanya lemes banget, dan super pusing kalau ngelihat handphone. Tiba- tiba pintu unit gue kebuka.

"Gue pulangggg. Chaerin?" suara Hangyul terdengar, dan sebenernya gue mau manggil Hangyul tapi gak bisa.

"Lah, kebo ya lo, tidur mulu. Bangun ih, cari makan yok," ujarnya sambil menghampiri gue. Gue cuma menggeleng pelan sambil berusaha memejamkan mata. Hangyul malah narik tangan gue pelan.

✔meeting lee hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang