Bab 32; Finale

988 125 11
                                    

"Hangyul mana, sih?" tanya gue ke Seungyoun dan Minju di pelataran gedung utama FEB. Ini beneran ya, seminggu Hangyul susah banget dihubungin, udah kayak tinggal di hutan belantara. Youn sama Minju cuma liat- liatan doang, kelihatan bingung mau jawab apa. Makin hari gue rasanya juga lost contact sama mereka berdua.

Ini tadinya mau nyibukin diri dan sedikit menjauh dari Hangyul malah kejadian beneran. Contohnya, dari sepuluh hari ini, cuma dua hari dia nganterin gue balik. Sisanya ya naik transportasi online, terus nebeng Mogu, Minhee, atau Chaewon yang dianterin Felix.

"Belum lihat, Rin," jawab Minju sedikit ragu- ragu. Seungyoun ngangguk sedikit, lalu dia kembali. Ini perasaan gue aja atau merekanya bohong, sih? Untungnya gue lagi malas berdebat, jadi gue langsung berniat pergi dari fakultas itu. "Ini lo langsung pulang?"

"Ah, gue praktikum dulu. Lima menit lagi masuk."

Seungyoun hanya mengangguk lagi. "Kalau ketemu Hangyul.. bilang deh, chat gue kek, atau apa gitu."

💫💫

Sudah jam tiga sore dan gue baru aja pulang karena abis praktikum. Jas lab masih di tangan, dan gue baru aja masuk lobby apartemen. Gue akhirnya hari nebeng Chaewon dan Felix (lagi), soalnya Hangyul belum ngechat gue dan Felix kayaknya gak tega gitu. Muka gue melas banget kali, ya?

Waktu di parkiran gue sadar bahwa mini cooper sama motornya Hangyul berjejer rapih. Oh, jadi Hangyul udah pulang ngampus? Atau emang gak kuliah? Sakit, kah?

"Mbaak. Ini Hangyul udah pulang ya?" tanya gue ke resepsionis yang baru aja menutup telponnya. "Oh, dari tadi jam sebelasan, kok. Disamperin juga sama temennya, Seungyoun, bukan, Rin? Yang hidungnya mancung. Datang jam setengah dua belas dia."

Gue mengangguk pelan. Dasar Seungyoun. Padahal jam setengah dua belas gue baru aja masuk ke laboratorium buat praktikum. Setelah gue naik ke lantai lima belas yang adalah lokasi unit gue dan Hangyul, gue berniatan buat nyamperin Hangyul dulu. Bener aja, dari lorong sudah terdengar suara berisiknya si Youn.

"Gyul, di dalem kah?" tanya gue setelah memencet bel. Bisa aja gue masuk sih karena gue tahu password unitnya Hangyul. Habis itu hening, gak ada suara berisik lagi.

"Iya, Rin. Lagi sibuk ini. Maaf ya," jawabnya dari speaker yang di pasang di luar.

"Ah.. oke.. gue duluan ya."

Gue masuk pintu unit dengan rasa kesal, lalu chat Seungyoun.

seungyoun

pengkhianat|

|GAK GITU

bodo amat|
gue marah|
read

APASIH? KOK DI READ DOANG? JUJUR GUE EMOSI BANGET. Ya udah, gue bener- bener mendekam di kamar seharian soalnya bete. Abisnya ya, gue juga bingung harus apa. Gue gak merasa melakukan kesalahan yang ngebuat Hangyul berubah gitu, loh?? Apa gara- gara gue sering main ke sekretariat terus ketemu Kak Taeyong sama Kak Jaehyun? Tapi gak masuk akal banget. Lagian mah selama ini dia juga senang ada Kak Jaehyun, katanya ngejagain gue biar ga kenapa- kenapa.

Baru aja gue mau keluar beli kopi, pintu udah diketuk duluan. Waktu gue liat dari layar, ternyata Minju.

"Ngapain?"

"Lah, lo ngapain rapih banget?"

Gue ngeliatin Minju penuh curiga. "Mau turun beli kopi."

✔meeting lee hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang