"Mau disini atau ikut?" tanya gue ke Hangyul yang baru aja selesai parkirin mobil.
"Ngapain kesana?"
"Emang nggak suntuk di mobil? Kalau di luar kan bisa nyebat, apa kek," lanjut gue sambil memasukkan beberapa alat makeup yang tercecer ke tote bag.
"Oh boleh nyebat?" tanyanya dengan nada bersemangat. Gue menatapnya tajam.
"Gak lah, anjing. Gue pukul lo."
"Galak banget, mbak."
"Apa mau ikut aku ke sekret aja?" tanya gue. Iya, ini ceritanya gue mau kumpulin data diri gitu ke sekret BEM, dan kebetulan aja dianterin Hangyul.
Ia berpikir sejenak. "Yaudahlah, sekalian nyari Kak Jaehyun. Siapa tahu dikasih handphone baru," ujarnya sambil menunjukkan iphone xs nya yang retak karena jatuh saat dia nge-gym. Aneh banget, kan?
"Terserah," balas gue asal.
Sekretariat semua lembaga kedaulatan mahasiswa ada di lantai empat gedung utama FT. Pokokny itu full punyanya mahasiswa, deh. Dari HIMA, organisasi seni, karya tulis, kewirausahaan, olahraga, pokoknya semuanya disitu menempati masing- masing satu ruangan. Di dalam ruangan tersebut ada satu ruang tamu dan ruangan kecil lainnya. Pokoknya enak banget lah buat chill.
"Kak Eunbii," sapa gue saat masuk ke ruangan pengurus harian BEM. Kak Eunbi itu ketua biro kesekretariatan.
"Iyaa?" tanyanya.
"Mau kasih data diri," lanjut gue sambil berjalan ke arahnya.
"Loh, ada Hangyul?" tanya Kak Eunbi saat melihat Hangyul dari balik pintu. Hangyul cuma tersenyum. "Kak."
"Cari Jaehyun? Kayaknya di ruangan sebelah, sama Taeyong."
"Hah, kalian udah kenalan?"
"Pernah ketemu waktu ngumpul. Jadi kalian beneran pacaran, nih?" tanya Kak Eunbi. Jujur, gue merasa bodoh banget, ternyata semua orang seolah tahu kalau Hangyul itu sepupunya Kak Jaehyun.
"Yaa. Begitulah, Kak," jawab Hangyul. Setelahnya gue keluar dan pergi ke ruangan sebelah, yang notabene ruangannya kementrian dalam dan luar negeri.
"Kak Tiwaay," sapa gue sambil menyerahkan secarik kertas. Di sebelahnya ada Kak Jaehyun yang menggunakan airpods, belum sadar ada sepupu tersayangnya.
"Apaan nih?"
"Itu tugas kampanye kemaren. Udah ya utangku lunas. Jangan tagihin mulu."
"Duh, emang paling rajin lo. Sendiri, Rin?" tanya Kak Taeyong. Gue menggeleng lalu menunjuk Hangyul yang ada di bagian luar ruangan dengan dagu.
"Sama si itu."
Kak Taeyong cuma nyengir.
"Kak Jaehyun," panggil gue. Yang punya nama nengok dan mengangkat alisnya.
"Disamperin."
Kak Jaehyun menengok dan mendapatkan adik sepupunya dengan jaket jeans.
"Oi, Gyul," panggilnya. Hangyul menghampiri Kak Jaehyun sambil menunjukkan ponselnya yang retak.
"Beliin dong, Kak. Pecah anjir," ujarnya.
"Kemana aja, Gyul? Udah jarang ngumpul," sahut Kak Taeyong yang sekarang asyik membaca tugas gue. Tuh kan, beneran semua orang kenal Hangyul. Gue cuma bisa geleng- geleng sambil duduk di kursi kayu yang ada di sebelah Kak Taeyong. Lelaki berhidung mancung itu menggeser kursinya sedikit.
"Sibuk, sibuk."
"Begoo. Kok bisa pecah? Baru setahun itu iphone," sekarang si Kakak yang geleng- geleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔meeting lee hangyul
Romancejadi roomate hangyul? mending mati. was 1st in #hangyul was 3rd in #X1 was 4th in #namdohyon