Bab 19

1.3K 184 17
                                    

Hangyul's POV

Wanita itu masuk ke dalam mobil dan menyapa gue. Setelahnya langsung asyik memainkan ponselnya.

"Hyerin, seatbeltnya dipasang," ujar gue.

Hyerin tersenyum manis.

"Oh iya, hehe. Kita mau kemana hari ini?" tanyanya.

"Muter- muter aja yuk?"

"Oke."

Memperbaiki hubungan sama Hyerin memang keputusan yang gue buat. Iya, gue merasa lega, semua beban hilang dan rasanya lebih nyaman saat sudah mendengar semua yang perlu dijelaskan.

Tapi apa semuanya kembali normal?

Enggak. Jujur, enggak.

Akhir- akhir ini beberapa hal mulai merambah masuk ke pikiran gue. Pertama, gue mulai gak nyaman sama Hyerin, I guess.

Silahkan panggil gue brengsek, tapi gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri. Rasanya beda, rasanya biasa aja.

Secondly, about that kiss.

Kenapa sih, seorang Lee Hangyul selalu gak bisa jaga image? Kenapa gue bisa- bisanya cium dia?

Well, these nights gue selalu mikirin gimana perasaan gue ke Chaerin yang sejujurnya, dan ini gak mudah. Rasanya beda, dan gue gak pernah mengalami hal ini sebelumnya.

Gue juga sudah pernah ceritain ini semua ke Seungyoun. Katanya, "Kalau udah nggak nyaman, lepasin. Daripada kalian berdua sakit. Mungkin masih ada luka yang basah, dan itu manusiawi,"

"—coba buka hati buat yang lain. Memulai itu emang lebih sulit, Gyul."

"—relain kalau emang dia bukan buat lo. Jangan bohongin perasaan sendiri, cepet mati ntar."

"Hyerin aku mau ngomong," ujar gue dengan cepat. Entah apa motivasinya, tapi gue rasa gue nggak bisa memaksakan diri sendiri bersikap 'semua baik- baik aja'.

Gue memberhentikan mobil di salah satu parkiran taman kota. Hyerin menatap gue dan membenarkan posisi duduknya.

Gue menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya lagi. Persetan dengan semuanya.

"Maaf, maaf, maaf. Aku gak bisa balik ke kamu lagi."

"Aku—aku gak bisa bohongin diri sendiri," ucap gue dengan nada yang semakin melembut. Setelahnya gue menatap Hyerin dengan penuh keraguan.

"Sorry. Kamu mau mukul aku, benci aku, gapapa sumpah. Maaf, maaf. Aku emang jahat."












































"Kenapa aku bakal benci kamu, sih?"

"—Hangyul, look at me. Dari awal kita baikan, aku juga enggak expect kita bakal lanjut. Aku paham kalau kamu kecewa sama aku, dan aku sadar pasti semua gak bakal sama kaya dulu," ujarnya dengan nada yang menenangkan. Gue menatapnya dengan ragu, dan dibalasnya dengan senyum simpulnya.

"Dari awal, niat aku pure sekadar masalah di antara kita clear. Apapun yang kamu rasain sekarang, aku mengerti, dan itu manusiawi."

Gue diam sejenak, berusaha mencerna setiap kata yang Hyerin ucapkan, lalu tersenyum.

"Hye. Kita lanjut temenan, Ya?"

"Kita lanjut temenan."

"—Lagian ya, Gyul. Cuma orang bego doang yang ga tahu kamu sukanya sama siapa."

✔meeting lee hangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang