"Capek?"
Cewek berambut poni itu menyandarkan kepalanya pada bahu kanan pacarnya. Ia mengatur napas, membiarkan peluh keringatnya menetes pada seragam teman sekelasnya yang berstatus sebagai kekasih.
Pandangan sang gadis tak lepas dari lapangan basket di hadapannya, memperhatikan beberapa seniornya yang sesekali melakukan dribble, kemudian melempar bola basket ke dalam ring.
Sedangkan pemuda yang disender merasa tak terganggu, ia tak keberatan disender oleh pacarnya. Pandangannya menurun, membaca sederet kalimat dari buku non-fiksi sembari menunggu kekasihnya mengikuti ekskul basket di pinggir lapangan.
Gadis tersebut mendesah pelan, selesai mengatur napas. "Buku terus, nggak bosen? Padahal aku capek lho," sindir gadis cantik tersebut menggeser kecil netra legamnya sekilas, setelahnya kembali memandangi lapangan.
"Nggak bosen, kayak aku ke kamu," kata cowok tersebut dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.
Gadis itu menyebikkan bibirnya, lupa bahwa pacarnya ini termasuk dalam deretan cogan tidak peka.
Gadis tersebut mengangkat kepalanya, menatap lekat pacarnya yang tak kunjung jengah bersahabat dengan buku. Yang ditatap mengalihkan pandangannya dari buku, balas menatap kedua sorot legam elok tersebut.
"Apa?"
"Kookie, aku haus."
Jeon Jungkook, atau yang biasa dipanggil Jungkook menipiskan bibirnya. Yang dipikirannya, cewek itu terkadang menyusahkan melalui kode-kodenya.
Tapi, beruntunglah kode gadis berdarah Thailand ini memberikan kode ringan.
"Mau beli minum dulu? Aku temenin," tanya Jungkook menyunggingkan senyum tipisnya, membuat kekasihnya itu mengangguk antusias dan tersenyum sumringah.
Lalisa Manoban, atau yang akrab disapa Lisa tiba-tiba beranjak dan menggandeng paksa -lebih tepatnya menyeret- menuju kantin di pojok lapangan, sedangkan Jungkook mau tak mau menurut pasrah dan memaklumi tingkah gadisnya.
Di kantin, pandangan mereka menyapu suasana kantin yang cukup ramai di jam pulang sekolah sebab beriringan dengan jam ekstrakurikuler.
"Jennie!" Lisa memanggil teman kelasnya yang duduk di bangku pojok kantin, menyebabkan si empunya nama menoleh dan refleks melambaikan tangan, membalas sapaannya.
Jennie beranjak lalu menghampiri Lisa segera, menggenggam sebuah ponsel pada tangan kirinya.
"Elo nggak basket?" tanya Jennie heran, menatap Lisa yang pergi ke kantin bersama pacarnya di tengah jam ekskul.
"Gue rehat," jawab Lisa singkat, memamerkan senyum tipisnya.
Jennie membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk. Kemudian kedua netranya melirik ke tangan kiri Jungkook, mendapati buku non-fiksi yang membuat Jennie bergidik, entah alasannya.
"Kemana-mana belajar mulu ya lo, Jongkok," celetuk Jennie dengan tawa mengejek di akhir kalimatnya.
Jungkook mendengus kesal, memilih bungkam. Ia melirik Lisa, hanya dari lirikannya pun Lisa mengerti jika Jungkook tengah mengadu padanya.
Lisa mendesis melihat keduanya, cepat-cepat mengalihkan pembicaraannya. "Lo nggak teater?"
"Udah tadi, pembinanya pulang cepet." Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda paham.
"Eh Jongkok, lo ikut ekskul sains kan? Ada Taehyung nggak?" tanya Jennie mendadak terlihat ambisius, Lisa terkekeh kecil melihatnya.
"Sains libur," jawab Jungkook singkat, ingin cepat-cepat pergi dari hadapan teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
Fanfiction[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...