34. Emosi yang Mereda

1.1K 135 1
                                    

"Kook?" panggil Lisa lirih pada pemuda di hadapannya.

Jungkook tak menoleh. Ia sibuk termenung, bahkan ia mengalihkan wajah tak ingin tatapannya saling terpaut dengan gadis itu.

Lisa menghembuskan napas samar, ia melirik sekitar, memperhatikan tiap ornamen yang menggantung di sekitar dinding kafe tempat mereka berada.

Dan lagi-lagi Lisa melirik, mendecak sebal karena sedari tadi pemuda itu tak mengucap sepatah kata. Jungkook seperti punya dunia sendiri, tak menghiraukan keberadaan Lalisa.

"Kamu ngapain nyulik aku kayak gini?"

Sejenak, Lisa melupakan perdebatan siang tadi. Gadis itu tersentak saja ketika tiba-tiba Jungkook menelpon, dan beberapa menit kemudian ia dijemput dan dibawa ke kafe seperti sekarang.

Lisa melengos, mulai merasa prihatin. Ia kini di ambang kebingungan, tak tahu harus melakukan apa karena gadis itu tak mengerti sebabnya.

Jungkook terpecah dari lamunannya. Masih dengan dagu yang ia topang di atas tangan kursi, pemuda itu melirik Lisa yang kini pandangan mereka saling terpaut.

"Sumpah, Kook. Aku nggak ngerti," keluh Lisa merasa frustasi, mengusap parasnya kasar.

Yang kemudian gadis itu diam sejenak, menatap Jungkook tak percaya. "Jangan-jangan kamu bukan Jungkook?!" celetuk asal gadis itu menunjuk paras Jungkook. Lisa merapatkan bibir, pemuda itu masih bergeming.

Tapi gadis itu tersentak saat Jungkook tiba-tiba berdiri, lalu menggandeng tangan Lisa dan memimpin berjalan keluar kafe.

Lisa yang tertarik pasrah sebenarnya juga merasa bingung. Tapi gadis itu memilih diam menurut, sesekali kepalanya tertoleh ke belakang, memandang sayang minumannya yang belum habis sebagian.

Jungkook menggandeng —lebih tepatnya menyeret— gadis itu menuju motornya. Tanpa ucapan apapun ia naik ke atas motornya, lalu menyodorkan helmnya pada Lisa.

"Lah kok yang pake aku? Harusnya kan—"

"Pake."

Lisa tersentak kecil, takut-takut mengambil helm yang disodorkan lalu memakainya ragu. Yang kemudian gadis itu naik ke jok belakang motor, masih berusaha mencerna keadaan.

"Pegangan."

Kata itu membuat Lisa mendelik, namun sedetik kemudian Lisa terhuyung dan refleks memegang jaket Jungkook. Lisa melebarkan mata, tak percaya jika Jungkook akan membawanya pergi tanpa tujuan pasti dengan kecepatan tinggi.

Suasana sore cerah yang mendukung tak membuat perasaan gadis itu meringan, justru Lisa kini bersembunyi di balik tubuh tegap Jungkook. Menghindari terpaan angin kencang karena laju motor mereka yang begitu cepat. Jungkook seperti kesurupan.

Motor tiba-tiba berhenti, membuat Lisa memberanikan diri membuka mata dan mengerjap-ngerjap. Gadis itu turun, lalu membuka helmnya. Disusul Jungkook yang turun, lalu berjalan lebih dulu membuat Lisa mau tak mau mengekor karena tak mengenal tempat ini.

"Jungkook, kita sebenernya kemana?"

Jungkook masih tak mau menyahut. Pemuda itu memasuki area taman, lalu mendudukkan diri di gazebo yang sepi. Lisa ikut duduk di samping Jungkook, mulai memperhatikan sekeliling.

Taman dengan kawasan asri dan tataan yang menyegarkan mata. Ditambah air mancur yang seakan menjadi pusat, kenapa Lisa baru tahu ada tempat indah seperti ini?

"Ini dimana?" tanya Lisa menoleh kiri, ke arah Jungkook yang duduk di sampingnya.

Jungkook melirik, "Kota sebelah," jawabnya enteng membuat Lisa ternganga kecil.

Bentar deh, kok cepet banget?

LAGIAN KENAPA LISA DIBAWA SAMPE KOTA SEBELAH GINI SIH??

Lisa mendengkus, tak mengerti cara berpikir pemuda dengan nama Jeon Jungkook.

Keduanya menatap lurus taman yang sepi pengunjung. Hening sejenak, sampai sesuatu terlintas di benak Lisa.

"Tadi ... mau ngomong apa?" tanya gadis itu dengan intonasi yang menurun.

Jungkook tak menyahut. Pemuda itu termenung. Pikirannya masih kalut, ia mencoba meredakan emosinya kembali dengan cara ini. Tapi yang ada dia diserang beribu pertanyaan dengan gadis di sampingnya.

Jungkook lagi-lagi menoleh, menatap netra hitam legam sang kekasih yang selalu terlihat menawan di mata Jungkook.

Pemuda itu tersenyum tipis, menyahut, "Nggak papa. Kangen aja."

Lisa ternganga lebar mendengarnya.

***

To Be Continued

©-chocelnate
Yogyakarta, 20 Mei 2020

LO(S)ER | lisa, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang