Jungkook sudah seperti orang gila kalau ditanya kenapa.
Pasalnya, pemuda itu kini tengah senyum-senyum tak tertahankan sembari menatap layar ponselnya, kemudian berdehem lalu mengetikkan sesuatu disana.
Pemuda itu tak menyadari jika kini telah melewati jam tidurnya, Jungkook lupa waktu jika sudah berhubungan dengan sang pacar.
Suara ketukan pintu dari luar kamar membuat Jungkook menoleh tersadar. Pemuda itu terdiam sejenak, lalu cepat-cepat menaruh ponselnya dan berjalan menuju meja belajarnya, duduk di kursi yang membelakangi pintu. Kemudian, pemuda itu membuka buku fisika acak dan meraih pensilnya.
Jungkook mendengkus, dramanya akan segera dimulai.
Suara pintu terbuka membuat badan Jungkook menegak, membasahi bibir bawah belagak tuli. Di belakang Jungkook, muncul seorang pria paruh baya menatap punggung anak semata wayangnya tanpa ekspresi.
Pria tersebut berdeham, "Ngapain masih belajar? Tidur!"
Jungkook mengerjap, berdeham menyahuti. Membuat pria tersebut memutuskan meninggalkan kamar Jungkook segera, tak ingin mengganggu kenyamanan anaknya.
Jungkook melirik, melihat jika pria tersebut sudah pergi dari kamarnya. Setelahnya, Jungkook menghela napas berat. Drama singkatnya telah selesai.
Jungkook kembali menuju ranjangnya, meraih ponselnya dan menaruh di atas meja dengan tak minat. Mood-nya rusak tiba-tiba, tak melanjutkan kegiatan chatting-nya dengan Lisa, sebab ia tak ingin Lisa tau jika mood Jungkook berubah tiba-tiba.
Pemuda itu menidurkan diri di atas ranjang, memutuskan untuk menutup matanya sembari menunggu hari esok tiba.
***
Lisa mengangkat alis saat sebuah motor berhenti di depan gerbang rumahnya. Gadis itu cepat-cepat keluar rumah, tak sabar untuk datang ke pesta ulang tahun Jennie hari ini.
Jungkook yang baru saja turun dari motornya mengerjap kaget, menelisik si gadis dari bawah hingga atas, diam sejenak sebab terpana begitu saja.
Sebenarnya, pakaian Lisa cukup simpel. Kemeja couple yang kemarin ia beli, kini ia gunakan. Dengan motif kotak-kotak merah marun dengan kancing yang sengaja dibuka dengan dalaman kaos hitam, juga celana jeans biasa.
Tapi rasanya tuh, Jungkook ngeliat Lisa hari ini cakep abis.
Lisa berdeham membuat Jungkook tersentak sadar, lalu gadis itu tertawa kecil melihat tingkah Jungkook yang melengos sebab malu.
"Langsung?" tanya Jungkook dijawab anggukan oleh Lisa.
Jungkook menipiskan bibir, "Nggak kemana dulu ... gitu?"
Pertanyaan Jungkook membuat Lisa mengerenyit. "Emang mau kemana dulu?" sahut Lisa melempar balik pertanyaan.
"Ya kali aja mau kemana dulu," jawab Jungkook yang terlihat jelas salah tingkah.
Lisa terkekeh, "Nggak ah, nanti oleng lagi kita," jawab Lisa enteng namun mampu membuat Jungkook bungkam sebab pemuda itu menyadari sirat makna.
Jungkook mencoba santai, pemuda itu meraih helm yang tergantung pada spion motornya, lalu menyodorkannya pada Lisa. Membuat Lisa refleks menerima dan memakai helm tersebut pada kepalanya.
Ya ampun, gemes banget liat muka Lisa jadi tambah bunder unyu gimana gitu.
"Gausah liatin," kata Lisa lagi-lagi membuat Jungkook tersadar.
Jungkook mencibir berusaha tenang, "Emang kenapa kalau liatin?" goda Jungkook membuat Lisa refleks mendelik dan menaboknya pelan.
"Gaul sama siapa sih, Kook?" tanya Lisa tak tahan juga dengan sifat Jungkook yang makin nyeleneh.
Ya gimana. Jungkook udah sering maki-maki, walau orang lain yang dimaki tapi sebagian besar ngadunya ke Lisa. Kedua, sekarang udah makin pinter ngegoda.
Kan Lisa jadi makin ambyar.
***
To Be Continued
©-chocelnate
Yogyakarta, 08 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
Fanfiction[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...