Jungkook menegang saat mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Pemuda itu mengubah posisinya, duduk di sisi ranjang.
Pintu terbuka, membuat Jungkook berdeham kecil entah untuk apa. Terlihat seorang pria paruh baya yang sedari tadi dihindari olehnya.
Ayahnya sendiri.
"Kamu pikir untuk apa Ayah suruh kamu pulang, hm?" tanya sang Ayah dengan nada menghakimi.
Jungkook melirik, lalu netranya bergeser menjauhi pandangannya tak ingin menatap sang Ayah. Pemuda itu tak menyahut, malas buka mulut jika berkomunikasi.
Ayah Jungkook menghela napas, lalu berjalan pelan mendudukkan diri di sebelah Jungkook. Pria tersebut mengangkat alis tinggi saat Jungkook bergeser menjauhinya, namun tak peduli banyak.
"Besok temenin Ayah pergi ke pesta pernikahan teman Ayah," pinta Ayah Jungkook membuat Jungkook menolehkan kepala refleks dengan raut tak terbaca.
Jungkook menipiskan bibir, "Besok Jeon sekolah," elak Jungkook penuh harap.
Sang Ayah terkekeh pelan, lalu berdecak. "Bolos aja, besok Ayah buat surat izinnya," sahut sang Ayah dengan intonasi enteng.
Pemuda itu mengalihkan wajah kasar. Jungkook mendelik dalam diam, tangannya yang tersembunyi kini terkepal tanpa sadar, rahangnya mendadak mengeras dengan semburat merah amarah di parasnya.
Tapi, dengan bodohnya pemuda itu hanya bungkam tak mengelak. Jungkook tak terbiasa mengatakan apa yang ia inginkan, semuanya berjalan dengan keterpaksaan.
"Besok Dara bakal ikut juga, jangan sungkan buat ngenalin dia sebagai pacar kamu."
Badan Jungkook sedari tadi lelah menegang, napasnya bertukar cepat. Pemuda itu mendadak merasa sesak, teringat keadaan gadis berponi yang baru saja ia tinggal di kafe.
Ayah Jungkook menipiskan bibir, menatap Jungkook yang hanya diam tak memandangnya, namun pria itu tak peduli banyak. Ayah Jungkook menepuk pelan bahu Jungkook, lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Jungkook yang kini diselimuti rasa bersalah.
Pemuda itu mengusap parasnya kasar, lalu merogoh ponsel di saku celananya, dan mengetikkan sesuatu disana.
Jungkook
Lisa gimana?Dara
Udah pulang barusanDara
Gue anterinJungkook
Hm, thanksDara
Lo nggak papa?Jungkook
Apaan?Dara
Nggak usah pura-pura begoDara
Gue udah tau, tentang besokDara
Gue pengen nolak tapi bokap lo tuh maksa amat jadi bapak-bapak huftDara
Sorry Yon, gue juga nggak mau sebenernyaJungkook
Bukan salah loDara
Yon, sampe kapan lo nyembunyiin ini ke Lisa?Dara
Gue bohong ke dia kalau kita tuh saudaraanDara
Padahal, diantara kita nggak ada kata saudaraDara
Kapan lo bakal ngungkapin yang sebenernya?Dara
Lo mau nunggu dia kecewa?Jungkook
Ngungkapin apa sih DarDara
Kalau gue jadi Lisa, gue udah putusin elo YonDara
Perempuan cuma butuh pengakuan dari cowoknyaJungkook
Elo tau apaDara
Yon, gue rela nama gue makin buruk di hadapan diaDara
Asal elo nggak terus terusan mendem sendirian kayak giniDara
Kenapa elo nggak nyoba terbuka sama dia?Dara
Gue yakin dia cewek baikJungkook
Hm, justru itu gue nggak mau dia sakit hatiDara
Terserah elo YonDara
Gue cuman ngasih saran buat relationship eloDara
Tugas gue disini cuman bantu eloJungkook
Hm, gue tauJungkook
Gue rela jadi cowok brengsek di mata diaDara
Elo nggak brengsek, JeonDara
Keadaan lo yang brengsekDara
Dan jangan sampai elo ketularan jadi brengsekDara
Buat kali ini, coba sekali aja elo berontakJungkook mendecak, pemuda itu merutuk karena mood-nya makin turun setelah bertukar pesan dengan Dara.
Jungkook kemudian menarik napas dan mengeluarkannya perlahan, mengeluarkan sesak di dadanya. Kemudian pemuda itu menaruh ponselnya ke atas meja belajar, lalu memilih untuk beristirahat di malam yang kali ini tak berpihak padanya.
***
To Be Continued
©-chocelnate
Yogyakarta, 11 Mei 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...