Lisa melengos, belagak tak peduli merapikan tasnya, bersiap untuk pulang. Jungkook yang menunggu Lisa di ambang pintu hanya bisa mendesah berat, lagi-lagi harus mengadili sang pacar.
Lisa menggantungkan tali tasnya ke salah satu pundaknya, lalu merapikan bangkunya. Gadis itu melangkah menuju pintu bersiap pulang, berpura-pura tak melihat keberadaan Jungkook.
Jungkook memasang wajah datar, lalu memanggil Lisa menyuruhnya berhenti. Lisa yang sedari tadi mood-nya tidak bagus pun mau tak mau menurut berhenti.
"Apa?" ketus si gadis berponi memberi tatapan sinis ke Jungkook.
"Kenapa jadi kamu yang marah sama aku?!" protes Jungkook yang sebenarnya menahan untuk tidak membentak.
Lisa melengos, mendesah samar. "Dia cuma kakak kelas. Kita nggak ada apa-apa, oke?" ungkap Lisa meyakinkan, menyinggung tentang Jaehyun. "Jadi, nggak usah posesif."
Jungkook mendelik, bibirnya terbuka ingin menyahut tapi kembali ia katupkan karena bingung ingin membalas apa.
"Masalah rumah tangga nggak usah bawa-bawa kesini ya, euy." Itu Yunhyeong, salah satu toa kelas selain Roseanne.
Jungkook dan Lisa tak menyahut, sibuk dalam pikiran masing-masing. Sebenarnya menunggu semua orang keluar dari kelas itu, agar lebih bebas mengungkapkan.
Jungkook melirik saat temannya sudah keluar semua. Kemudian kedua tangannya ia taruh di saku celananya, "Kok pake tukeran nomer?"
Lisa mendelik, balas menatap sinis. "Dia tuh ada urusan sama aku. Nggak usah diperpanjang deh, Biskuit," sahut Lisa membela dirinya, menekuk kedua lengannya di depan dadanya.
"Urusan apa, sih?"
"Kepo amat!" sentak Lisa membuat Jungkook termundur kecil.
Gadis itu lagi-lagi menghela napas, menyabarkan diri. "Nggak usah segitu khawatirnya deh, masalah sama Dara aja aku nggak tahu," sindir Lalisa membuat Jungkook meneguk ludah, merasa tertohok.
"Masalah di pesta kemarin, aku juga belum paham sepenuhnya. Apalagi, kemarin aku langsung dianter pulang sama kamu. Rasanya kayak, kamu ngehadang aku buat ketemu sama Ayah kamu."
Tubuh Jungkook tanpa sadar telah menegang, sorotnya berubah menajam. Pemuda itu hanya menarik rambutnya kebelakang merasa frustasi, namun tetap tak menyahut.
Lisa menggigit bibir bawah, mendengkus pelan. "Tau nggak sih, Kook," Lisa menggantung kalimatnya, membuat Jungkook melirik kecil.
Lisa mendesah berat, "Kayak gini caranya, aku ngerasa kalau kamu nggak anggep aku sebagai pacar."
Jungkook melebarkan mata, menatap Lisa dengan tatapan tak percaya. Yang kemudian tanpa sadar lengan pemuda itu melemas, matanya menyayu menatap Lisa yang mengalihkan wajah darinya.
"Nggak Lis, kamu salah."
"Apanya yang salah? Bagian mana?!"
Sentakan Lisa membuat Jungkook lagi-lagi termundur kecil, menatap Lisa dengan raut tak percaya. Gadis itu kini menatap Jungkook mantap dengan pipi yang telah menjadi sungai dari air mata. Nampak jelas guratan kecewa yang ditampakkannya.
Jungkook lagi-lagi melengos, menggigit bibir bawah, merasa bersalah gadis di hadapannya ini telah mengeluarkan emosinya.
Lisa ikut melengos, lalu mendesah kecil. "Udahlah, nggak usah diperpanjang."
Jungkook tersentak saat Lisa berjalan tenang melewatinya, meninggalkan Jungkook bersama perasaannya yang campur aduk.
Jungkook mengubah sorot matanya menjadi tajam, lalu dengan gesit melangkah menyusul Lisa dan menghadangnya tepat di depannya. Membuat Lisa mau tak mau berhenti meladeni.
"Lisa."
"Aku lagi capek, Jungkook."
Jungkook menipiskan bibir, menyayukan matanya menatap Lisa yang kini juga menatapnya tepat. Bahu pemuda itu melemas, meneliti tiap inci garis wajah gadis yang ia akui telah ia lukai perasaannya.
Jungkook mengusap parasnya kasar. Tangannya terulur, mengusap pipi sembab gadis cantik di hadapannya. "Aku anter pulang," pinta pemuda itu yang tanpa jawaban langsung merangkul gadis itu, menuntunnya menuju parkiran tanpa obrolan dari keduanya.
"Lisa," panggil Jungkook membuat Lisa menoleh menatap Jungkook, berdeham menyahuti.
Jungkook menipiskan bibir, menoleh ke kanan dan kiri memastikan parkiran tengah sepi.
"Maaf."
Lisa tersentak, gadis itu menoleh sepenuhnya pada Jungkook, menatap tak percaya pemuda di sampingnya itu, dengan perasaan yang mulai meringan, tak seburuk tadi. Semesta Lisa serasa dibangun kembali.
Tapi hanya sekilas. Perasaan gadis itu bak dihempas tiba-tiba setelah Jungkook melontarkan kalimatnya, membuat Lisa membelalak namun juga merasa dunianya jatuh tiba-tiba.
"Kamu punyaku. Tapi aku nggak maksa kalau memang kenyataannya aku bukan punyamu."
Perih.
***
To Be Continued
a/n :
Yaampun sejak kapan kalian tumbuh secepet ini udah nyampe 30 episode aja :'(((((©-chocelnate
Yogyakarta, 15 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
أدب الهواة[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...