"Kookie."
Jungkook menoleh, menanggapi panggilan kekasihnya. Masih dengan buku yang terbuka pada kedua telapaknya, ia mengangkat alis.
"Kok belajar terus, sih?" keluh Lisa menarik kursi di sebelah bangku Jungkook yang terletak di pojok kelas, mendekatkannya pada Jungkook dan mendudukkan pantatnya di kursi itu.
Jungkook mendesah pelan. "Aku harus gimana?" tanya Jungkook membalik lembaran bukunya.
Lisa mendengkus, ia mengeluarkan ponselnya. Gadis berponi itu membuka salah satu roomchat dengan seseorang, dan menyerahkannya pada Jungkook.
"Aku diajak ketemu Kak Hanbin," lapor Lisa dengan ekspresi datar.
Jungkook dengan ragu meraih handphone tersebut, sekilas membaca chat mereka. Beberapa detik setelahnya, pemuda itu kembali menyerahkan ponsel tersebut kepada sang pemilik.
"Trus kenapa?"
Lisa tersentak, menatap heran pemuda di hadapannya. "Nggak papa?" tanya Lisa memastikan, sebenarnya untuk memancing rasa cemburu sang kekasih.
"Ya nggak papa?" Jungkook justru mengerenyit heran dengan pertanyaan Lisa barusan. Untuk apa ia melarang Lisa bertemu seseorang? Begitu pikirnya.
"Oke."
Lisa beranjak kasar, menghasilkan bunyi decitan kursi yang cukup keras. Ia menghentakkan kakinya kesal, lalu keluar kelas dengan emosi yang tertahankan.
Gue ini dianggep apa, sih?
Air mata Lisa ia tahankan, sebisa mungkin ia tak menunjukkan sisi lemahnya. Sebenarnya bagaimana dan mengapa, ia bisa jatuh pada pemilik hati tak peka itu?
Gadis dengan poni rata itu duduk di tangga yang tersambung dengan rooftop sekolahnya. Ia menyilangkan kedua tangannya di atas paha dan menenggelamkan kepalanya disana. Bergelut dengan benaknya sendiri, Lisa merasa tenang dengan cara ini.
Namun ada kalanya, ia harus bisa bangkit seorang diri.
Gadis itu cepat-cepat merogoh handphone-nya, lalu membuka aplikasi chat. Ia menyeringai kecut, walau situasi beginipun tidak ada chat yang ia harapkan dari Jungkook.
Ia menggeleng, mencari kontak seseorang, lalu cepat-cepat mengetikkan sesuatu. Tanpa menunggu lama, balasan singkatnya mampu membuat Lisa kian melega.
Bae Irene
Nanti pulang sekolah ke kedai sebelah sekolah aja ya***
"Lisa."
Lisa mendongak, mendapatkan pemuda itu tengah tersenyum ramah ke arahnya. Leleh sih, tapi Lisa sedang dalam mode badmood, ia akan sangat sensitif dengan sesuatu yang berkaitan dengan Jungkook.
Lisa tak menghiraukan, gadis itu kembali merunduk. Memasukkan buku dan alat tulis ke dalam tasnya, kemudian beranjak lalu meninggalkan Jungkook yang mematung kebingungan.
Di koridor depan kelas, Lisa menghentikan langkahnya. Menoleh kebelakang, dan mendapati pemuda yang mengikutinya berada di belakangnya berjarak kisaran dua meter.
"Ngapain ngikutin?" sewot Lisa, merasa agak jengkel dengan kehadirannya.
"Loh, kan pulang bareng," jawab Jungkook dengan nada terkesan polos.
Lisa terpaku, lalu membalikkan badannya. "Aku mau ketemu temen di kedai sebelah."
Jungkook menyeringai, menangkas jaraknya dengan sang kekasih. "Ikut dong, boleh kan?" pinta Jungkook.
Lisa tersentak, lalu mundur selangkah, membuat Jungkook menghentikan langkahnya pula. Lisa melengos pelan, sedangkan Jungkook hanya menatap kebingungan.
"Kamu kenapa?" tanya Jungkook pelan, Lisa menggigit bibir bawahnya.
Jungkook lagi-lagi berjalan mendekat, namun Lisa mundur dan mengangkat tangannya dengan isyarat menyuruh pemuda itu berhenti.
"Aku ... mau sendiri dulu."
Tanpa menunggu respon, Lisa segera membalikkan badannya dan berjalan cepat menjauhkan jarak dengan Jungkook.
Sedang pemuda itu, memilih diam. Menatap punggung gadisnya yang makin lama makin mengecil.
***
To Be Continued
©-chocelnate
Yogyakarta, 25 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
Fanfic[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...