"Jungkook, lo apa-apaan sih?"
Kalimat pertanyaan Lisa membuat Jungkook berhenti melangkah, lalu berbalik badan dan menghadap Lisa dengan raut datar.
Pemuda itu menoleh kanan kiri, memastikan bahwa kelas sudah kosong karena jam pulang. Lalu Jungkook berjalan mendekat ke arah Lisa.
"Apa?" tanya Jungkook singkat membuat Lisa mau tak mau menyabarkan dirinya.
Lisa mendecak, "Harusnya gue yang marah. Kenapa lo yang ninggalin gue keluar kelas gitu aja? Kayaknya tadi lo juga diem aja sama gue," omel Lisa menggebu-gebu.
Jungkook menaikkan alisnya, mengernyit, "Kapan?"
Lisa mengusap parasnya, menghela napas kasar, menatap Jungkook dengan tatapan teduh.
"Putus aja lah kita."
Kalimat yang Lisa lontarkan sukses membuat Jungkook bungkam, pemuda itu menatap Lisa dalam. Masih memilih diam tak menyahut, ingin mendengarkan penjelasan Lisa lebih lanjut.
"L-lo ... nyadar nggak sih, kalau selama ini kita sama-sama berjuang buat selalu bersama? Rasanya kayak ... ada yang maksain," lirih Lisa merunduk, menahan bendungan air matanya. "Nggak tau kenapa rasanya tuh, kita bener-bener nggak bisa nyatu gini ...."
Jungkook mendesah samar. Tangan pemuda itu terulur memegang dagu gadisnya, lalu mengangkatnya perlahan membuat pandangan keduanya saling terkait.
"Siapa yang bilang?"
Pertanyaan Jungkook membuat Lisa tersentak kecil, tungkai gadis itu melemas, ia menggigit bibir bawah.
Bahkan, Lisa mengakui. Dari pandangan keduanya yang kini saling terkait pun, Lisa bisa mengerti jika pemuda itu memiliki rasa yang tulus kepadanya.
Tapi kenapa Lisa harus kekeh jika keduanya berbeda yang tak bisa disatukan?
"Kamu terpaksa sama aku?" tanya Jungkook lembut, tangannya berpindah ke kepala Lisa, mengusap pelan rambut gadis itu penuh sayang.
Lisa tersentak, belum juga dirinya menjawab, Jungkook sudah melanjutkan kalimatnya. "Jangan pernah nyakitin diri kamu sendiri, sekalipun itu karena paksaan buat selalu bareng sama aku."
Lisa menggigit bibir bawahnya. Bukan, ini bukan yang sebenarnya diinginkan Lisa. Pemuda itu benar-benar salah paham. Tapi bodohnya, Lisa tidak mengelak.
Tangan Jungkook terlepas dari rambut Lisa, membuat gadis itu mendongak menatap Jungkook sendu.
Jungkook tersenyum tipis, tangannya meraih jemari Lisa, mengaitkan antara satu dengan yang lainnya.
"Aku anter pulang, seenggaknya aku mau kamu selamat sampai rumah," lirih Jungkook berjalan lebih dulu menggandeng tangan Lisa membuat Lisa mau tak mau mengikuti langkah Jungkook.
Walau Lisa menyadari, suara pemuda itu bergetar kecil.
***
Semenjak percakapan kala itu, tak ada obrolan di antara keduanya. Pun hingga saat ini, keduanya tengah menunggu lampu merah berganti lampu hijau.
Lisa termenung menatap punggung Jungkook di atas motor kala itu, menunggu lampu merah yang terasa amat lama. Lisa berkali-kali mendesah, pipinya sudah sembab sedari kepergian keduanya dari sekolah.
Tapi, Jungkook tak menyadari hal itu.
Di tempatnya, Jungkook berkali-kali melengos, berusaha menguatkan hatinya agar siap dengan keputusan Lisa yang ia katakan beberapa menit yang lalu.
Memang, terkadang sebuah kalimat lelucon bisa jadi situasi yang tak diharapkan. Tapi, Jungkook tak bisa menyalahkan siapapun. Karena gadis itu telah memberikan alasan sebenarnya.
Hm, senjata makan tuan.
Pemuda itu tiba-tiba tersentak kecil, melebarkan matanya perlahan saat ia merasa kedua lengan tiba-tiba membekap perutnya. Membuat Jungkook tanpa sadar menegangkan tubuh, menahan napas dan melirik kecil ke arah perutnya yang terdapat kedua tangan tengah melingkar.
Jungkook mengerjap, menyadarkan diri. Tanpa sadar menyeringai perlahan, membuat pemuda itu yakin jika hubungannya akan terus berlanjut walau tak ada kata yang keluar dari mulut sang gadis.
Keduanya, nyaman berkomunikasi seperti ini. Hanya dari sebuah pelukan, yang saling menyalurkan sebuah rasa sayang.
***
To Be Continued
©-chocelnate
Yogyakarta, 05 Mei 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/211732675-288-k644404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(S)ER | lisa, jungkook
Fanfic[COMPLETED] ❝ Saat seorang LOVER memiliki sinonim LOSER. ❞ Jeon Jungkook, cogan sekolah mereka yang tiap harinya membaca dan belajar. Jungkook sudah terlelap didunianya sendiri jika dihadapkan dengan buku. Ia pendiam dengan yang lainnya, namun ia be...