Singkat cerita, akhirnya Alsa memutuskan untuk ikut bertemu dengan Elvan dan Wawan. Hari sebelum pertemuan itu, mereka bertiga sepakat untuk bertemu di kolam renang. Alsa sendiri bingung kenapa ia harus ikut, padahal ia tidak bisa berenang sama sekali dan ia tidak menyukai tempat-tempat yang ramai.
Pagi itu Alsa minta dijemput oleh Wawan, namun ternyata Elvan juga ikut menjemput Alsa. Mereka sempat pergi ke kolam renang di daerah pegunungan dekat dengan tempat villa menginap kemarin. Tapi, karena Alsa sudah kedinginan sebelum masuk ke kolam renang akhirnya mereka kembali lagi ke kota dan memilih kolam renang umum di tengah kota.
Matahari bersinar cerah, suasana menjadi hangat karena sinar mentari. Kolam renang pun ramai dikunjungi karena kebetulan hari itu adalah hari minggu. Alsa hanya duduk diam di pinggir kolam renang, sedangkan Elvan dan Wawan sudah menceburkan diri terlebih dahulu.
"Kamu ngapain di sana?" tanya Elvan yang sudah berada di dalam kolam renang.
"Gak bisa berenang.."
"Cobain sini, gak bakal tenggelam.." sahut Wawan.
"Tenang, nanti kalau tenggelam kita selamatin"
"Selamat sudah tenggelam..." Elvan tertawa sendiri dengan jokesnya barusan
"Hah? Kamu ngelawak?" tanya Alsa yang tidak mengeluarkan tawa sama sekali
, sedangkan Wawan hanya menahan tawa karena temannya jelas-jelas gagal membuat Alsa tertawa
"Aku ambil pelampung dulu ya" Alsa mulai beranjak dari tempatnya.
"Ngapain!?!?!?!?" Elvan dan Wawan bertanya serentak.
"Ini gak dalam, serius" Wawan mengangkat kedua jarinya.
"Cuma 1,5 meter. Baca tuh di sana" Elvan menunjuk papan tulis putih di pinggir kolam.
Alsa memandanginya sambil termenung.
Gadis itu kemudian melangkah dan menuruni anak tangga kolam karena ia tak berani melompat seperti yang lainnya. Perlahan ia tenggelamkan tubuhnya ke dalam air. Lalu...
Jleb..
Alsa tenggelam.
Hanya tangannya yang tampak di permukaan, pertanda meminta pertolongan kepada teman-temannya. Elvan pun bergegas membantu Alsa.
Gadis itu terlihat panik. Nafasnya tak beraturan.
"Tenang..tenang, atur nafas atur nafas dulu. Jangan panik" pinta Elvan yang segera menuntun Alsa ke pinggir kolam.
"Heh! Gue hampir mati yaa...." Alsa memaki Elvan.
Elvan hanya tertawa..
"Aku kan gak tahu kalo ternyata kamu lebih pendek dari kolamnya..."
"Ajarin tuh Van biar gak tenggelem" sahut Wawan.
"Gak mau ah...males..." jawab Alsa dengan nada sebalnya.
"Belajar biar gak tenggelam.."pinta Elvan
"Gak mau. Aku pindah ke kolam anak-anak aja.." Alsa langsung berjalan dipinggir-pinggir kolam sambil memegangi dinding kolam.
"Yakin?" Elvan meyakinkan Alsa.
"Daripada disini tenggelem.."
"Awas aja kalo balik ke sini lagi" Wawan berucap dengan nada menyindir.
10 menit kemudian
Alsa kembali duduk di pinggir kolam renang dengan wajah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WALLFLOWER
Romansa"a person who, because of shyness, unpopularity, or lack of a partner, remains at the side at a party or dance. any person, organization, etc., that remains on or has been forced to the sidelines of any activity: The firm was a wallflower in this ye...