Sequel of RED CITY : ISOLATION
Aku sudah pernah dengar tentang ramalan itu.
Ramalan bahwa akan terjadinya
Perang dunia ketiga
dalam waktu dekat.
.
Sialnya, ramalannya kurang lengkap.
Karena tidak memberitahu sama sekali
bahwa perangnya itu bukanlah...
"Kenapa lama sekali mereka?" Desakku pada Archibald dan Pierre yang berdiri membelakangiku dan Vincent. Mereka coba terus mengetuki pintu ruangan doking dimana Speedboatnya berada, sedangkan aku dan Vincent terus berjaga memplototi sepanjang langit koridor saking paranoidnya dengan jenis zombie perangkak.
"Mereka tak mendengar atau gimana?"
"Bagaimana bisa tak dengar?!" Archibald pun semakin jengkel mengetuki pintu doking didepannya. "Hei buka pintunya! Ini kami!"
"Uncle!" Pierre berdecak. "Coba sambungkan ke telepon atau sambungan apa gitu didalam sana-"
"Sebentar- aku coba tanya ke Komander-kulihat dari CCTV sini mereka sedang sibuk menggulingkan drum minyak ke boat-"
"Tapi Cyril! Mahkluk perangkak itu- belum menyusul kesini-kan?" Tukas Archie tiba-tiba. "Hanya satu pintu itu tadi yang ditutup- pasti mereka akan datang lewat pintu lain!"
"Hei! jangan sebut begitu!" Protesku berbarengan dengan Pierre.
Vincent menyikut pelan. "Lu-Luce...Lampu-"
"Hm?"
Ia menunjuk. "Lihat lampu yang disana-"
Aku mengerenyit, melempar pandangan jauh pada kelokan didepan menuju koridor dimana kami berdiri.
Lampu yang sebelumnya kami lewat menyala normal sekarang berubah jadi berkedip-kedip.
"Eng-" Aku menoleh pada Vincent. "Mungkin karena tenaga kapal ini terbatas-"
Crass!
Kami kompak termundur membentur punggung dua kolega dibelakang mendengar suara tipis kaca pecah diikuti padamnya lampu berkedip itu.
O sial.
"Heeei atas nama Pierre Malström! Buka pintunya!"
"Apa maksudnya atas namamu-"
"Keluargaku kan sponsor tunggal kapal ini-"
"Ooh- jadi karena mendengar namamu bakal otomatis-"
"Ssst diam! Diam!" Desisku menyikuti Pierre dan Archibald yang tak mengetahui kejadian lampu pecah tadi. "U-uncle Cyril-" Panggilku segera. "T-tolong cek-"
"Iya sebentar- Komander sedang coba menghubungi ke ruang doking-"