Kalau kupikir bisa langsung melakukan suatu tindakan besar dalam penyelidikan, jelas aku salah.
Nyatanya sudah hampir tiga minggu berlalu semenjak pertama kali Pierre mengetahui kenyataan mengerikan ini.
Kenyataan bahwa tiga kenalan barunya terlibat langsung dalam kasus kejahatan internasional.
Aku, terlibat dalam kasus.
Bahkan, setelah semua yang terjadi, sampai ada yang mengutus membunuh pun, aku masih menganggap diri tak ada sangkut pautnya dengan kasus ini.
"Bagaimana bisa?!"
Pierre menyadarkan hal itu padaku kemarin dengan meledak-ledak.
"Bagaimana bisa kau masih menganggap tak ada urusan langsung dengan hal ini?! For God sake! Mereka berusaha membunuhmu! Kau saja menolak memberi Vincent dan RJ ketangan mereka! Kau justru termasuk masalah utama di kegilaan ini Lucian! Dan aku keikutan juga!"Pierre pun kenyataannya tak langsung meminta bantuan Uncle Cyril. Ia mengalami fase kebimbangan yang parah.
Dihari pertama setelah mengetahui hal ini semua, ia berniat sekali dalam membongkar kasus, lalu dihari selanjutnya kembali enggan, lalu dihari selanjutnya lagi ia kembali yakin.
Walau dalam keplin-planan itu, entah kenapa aku percaya Pierre akan tetap mau ikut turut campur, turun tangan.
Bagiku pemicunya adalah saat Vincent dengan sengaja melukai dirinya dengan pecahan botol vodka itu.
Aku mengingat bagaimana Pierre memandangi antara jijik dan ngeri proses penyembuhan cepat yang dialami oleh 'sepupunya'.
"Tapi jangan seperti ini Vincent!"
Aku masih memprotes tepat luka pergelangan tangannya menutup sempurna.
"Bagaimana jika ternyata gagal-""It wont happen, i already try it yesterday by myself."
Pierre terbeliak.
"Tunggu-"
Lanjutku.
"Kau sudah pernah coba?! berarti kau menyayat tanganmu sendiri tanpa kami ketahui kemarin?!"Mendengar kenyataan mengerikan pada pertanyaanku, merubah seketika reaksi dari si rambut pirang.
Mimik wajah Pierre yang tadinya penuh kejijikan dalam memandang tangan berdarah Vincent berubah sekejap jadi mimik kasihan, iba yang amat sangat.
Ia lanjut menggeleng, melepas cengkramannya pada pergelangan tangan Vincent tanpa memberi komentar tambahan.
"Kalau tidak dicoba, takkan tahu bukan?"
Lanjut sepupu angkatnya.
"Memang beresiko, tapi setidaknya aku sekarang tahu."Ketika fase kebimbangan mulai usai, Pierre akhirnya jadi penasaran sendiri hingga memburui artikel semua tentang Davian.
Ia mengunduh semua artikel dalam berbagai bahasa bahkan banyak foto kegiatan penelitian Davian yang ada beberapa beredar di Internet.
Dan ia akhirnya memberanikan diri untuk meminta Uncle Cyril membantu buka USB Davian itu walau baru dua minggu lalu.
Itu pun dengan pertimbangan ulang-ulang antara kami, dan Komander.
Aku ingat bagaimana Pierre mengajak mendatangi ruang kerja pamannya ketika jam makan siang.
"Kau yakin Pierre? Maksudku-pamanmu-"
"Mau bagaimana lagi?! Hanya Uncle saja yang mampu membuka file itu dengan aman dan tak rusak. Aku sudah meng-Cut dua file yang bisa terbuka itu. Supaya ia tak lihat. Yang jelas aku akan minta supaya tepat kuncinya terbuka, ia langsung memberikan padaku tanpa ada melihat-lihat."

KAMU SEDANG MEMBACA
RED CITY : ANNIHILATION
Science FictionSequel of RED CITY : ISOLATION Aku sudah pernah dengar tentang ramalan itu. Ramalan bahwa akan terjadinya Perang dunia ketiga dalam waktu dekat. . Sialnya, ramalannya kurang lengkap. Karena tidak memberitahu sama sekali bahwa perangnya itu bukanlah...