Symbiote

7.5K 1.8K 181
                                    

Kulawan tarikan Vincent pada lenganku.
"K-kita bisa memberitahunya-Kapten Ryan-"
Aku berusaha menunjuk ke panel layar.
"Dia bisa membantu-"

Mata panik Vincent mengikuti arah jariku. Dahinya pun berkerut ketika melihat tampilan foto Kapten Ryan.

"Siapa dia-"

JDAAAAAAAR!

Kami kompak memekik terkejut.

Suara petir yang tiba-tiba muncul benar-benar membuat sekujur kulitku merinding parah.

GEDUBRAK!!

Kami terlonjak.

Sial!

Gerombolan zombie sekarang sudah berhasil sampai dan mulai mendobraki pintu ruangan tengah dimana kami berada.

GRAAA!!GRAAAA!

"Astaga! Ayo!"
Vincent berusaha menarikku lagi namun aku berhasil lepas.

Kuabaikan pintu yang berguncang hebat itu untuk berlari balik menuju pada panel layar.

"LUCY!"

"Hei kalian tak apa?! Lucy Vincent-"

Kumatikan langsung suara Pierre di telinga.
"Sebentar dulu Vincent!-"
Aku mengerjap, jariku mengetuki panel layar, berusaha memunculkan keyboard sentuhnya.
"Kita setidaknya ada memberitahu-"

Prak!

Engsel pintu ruangan tengah yang patah terlempar berhasil menghentikan kegiatanku.

BRAK!

"Arrgh shit!"
Tanganku mengepal kesal, pandanganku berganti cepat pada pintu yang bakal rubuh dan pada tampilan keyboard yang baru muncul.

GEDUBRAK!

Pada akhirnya badanku bergerak memutar dengan sendirinya berlari kembali pada si pria pod.

O ya Tuhan sedikit lagi!

Badanku pasrah mengikuti tarikan Vincent menuju ruangan berikutnya.

Sedikit lagi untuk memberitahu Kapten-

Vincent menghempas kencang pintu didepannya sebelum kami merangsek masuk. Tepat ketika gerombolan zombie itu berhasil membobol masuk ruang tengah, aku sempat melihat layar panel yang sendirinya menutup isi email yang kubiarkan itu sebelum Vincent merapatkan pintu kali ini dengan sangat amat pelan.

GRAAA!!GRAAAA!

Kami termundur sangat perlahan.
Aku yang masih merasa berat meninggalkan layar panel masih menatap nanar pada pintu sebelum Vincent menepuk bahu lalu menunjuk sebuah tangga marmer mewah menuju keatas.

"HEI I've got discount for youu! Come here!"

Suara riang itu kembali terdengar.

"Hei! Come over here!"

Panggilannya otomatis disambut oleh suara geram zombie.

Aku menoleh sekali lagi kepintu sebelum melangkah cepat menaiki tangga.

"Hi! Im Micaela your personal artificial assistant!"

Kami sudah sampai di anak tangga teratas.

"And I've got discount for youu!"

Dilantai dua ini bagai ruang penyimpanan karena berjejer furniture sofa, tempat tidur serta lemari yang rata-rata ditandai Made in italy.

RED CITY : ANNIHILATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang