Zzasss..
Tzasss..
.
.
Oh Tu..han..
Udara dingin beradu dengan kulitku.
.
.
Zzasss..
Tzasss..
Su..ara om..bak?
.
.
Bola mataku terasa nyeri berdenyut tepat ketika membuka.
Ya Tuhan sakit sekali!!
.
.
Tak bisa melihat sekeliling dengan jelas.
Seakan ada selaput yang menutupi pandangan.
Aku mengerjap beberapa kali.
.
.
Zzasss..
Tzasss..
Ini..Diman- Aw!
Refleks kuangkat kedua tanganku kedepan wajah,
mengamati perlahan.
Dan menyadari ada bercak kemerahan disekujur tangan.
Apa-apaan?!
Aku berdesis, mengusapi tanganku.
Oh Tuhan..
Terasa perih sekali, seakan baru terkena siraman air panas.
Panas.
Ledakan..
api..
Aku menelan ludah.
HELI.
"Tidak!"
Aku memekik.Lucy bangun!
Kita sudah sampai didarat..
Aku melonjak berdiri.
Kepalaku bergerak menggila kesekeliling, berusaha mengenali keadaan.
Oh Tuhan,
Langit terlihat gelap kelam sekali.
Aku menunduk memandangi tanah basah tempatku berpijak.
Dimana ini!!
Aku menoleh kebatas hamparan hutan gelap yang berada disebelah kiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED CITY : ANNIHILATION
Science FictionSequel of RED CITY : ISOLATION Aku sudah pernah dengar tentang ramalan itu. Ramalan bahwa akan terjadinya Perang dunia ketiga dalam waktu dekat. . Sialnya, ramalannya kurang lengkap. Karena tidak memberitahu sama sekali bahwa perangnya itu bukanlah...