Trapped

11.1K 2.1K 510
                                    

"Melompat?! Bagaimana bisa mereka-"

"Aku tidak tahu! Mereka banyak sekali astaga Tuhan! mereka menyerang dari laut-"

Teriak panikku terputus melihat tampilan permohonan dilayar.

One request sharing helmet vision from RJ

"Accept!"

"Astaga sial!"
Kakakku merutuk kencang melihat sendiri keadaan terkini lewat sambungan langsung dariku.

"Astaga sial!"Kakakku merutuk kencang melihat sendiri keadaan terkini lewat sambungan langsung dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ratusan zombie ganas terus melompat

mengepung geladak Kapal kami.

"FRIDA! FRIDA!"
Suara Komander terdengar diantara gaduh di belakang.
"Bacakan segera status kapal kita!"

"Terjadi kebocoran Komander, akibat retakan terbuka pada lambung ruang mesin terbawah-"

"Ruang mesin?!"
Aku menoleh panik pada Pierre.
"Vincent bukannya kesana?"

Pierre mengerjap panik.
"I--ya-"

"Regi!"
Cecarku.
"Kau ada melihat Vincent tidak?"

"Ayo kalian cepat kemari!"
Regi tak menjawab, ia terdengar sibuk berperintah pada tentara ada disekitarnya.
"Kita harus bentuk barisan bertahan-"

"Aduh Vincent!"
Aku mendesaki program komunikasiku sekarang.
"Cepat sambungkan ke Vincent!"

CONNECTING...

CONNECTION FAILED.

"Lho kok?! Kenapa gagal-"

"Sial mereka--"
Pierre memotong, menunjuki kumpulan zombie terdepan membelok serentak begitu saja kekanan.

Jelas mengincar pintu koridor dibawah yang pastinya saat ini terbuka lebar.

"REGI!REGI!"
Mataku bergulir mengikuti pergerakan para makhluk kanibal itu.
"MEREKA MENUJU ARAHMU LANGSUNG-"

"Persiapkan diri! Mulai tembak ke arah pintu dalam abaku-"

Sinar lampu merah emergensi dari dalam menyinari ratusan zombie yang sudah tiba dipintu masuk.

"REGII MEREKA DATANG-"

"OPEN FIRE NOW!"

DHARDDHARADHARRR!!

Suara deretan tembakan serentak terdengar nyata di sambungan helmku lalu kulihat bagaimana zombie penerobos dipintu bawah saling terpental keluar kembali.

Namun zombie lain dibelakangnya tak terlihat terancam malah semakin ganas mendorong berebut untuk menerobos.

Dan selanjutnya terdengar jerit-jerit panik diantara deret letusan senjata.

RED CITY : ANNIHILATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang