"Pagi darling" sebuah sapaan hangat dan manis menyambut Jung Taeyong begitu matanya perlahan terbuka terkena bias cahaya.
"Pagi juga hubby" lirihnya pelan, merentangkan kedua tangannya memeluk leher Jaehyun dan bergumam tidak jelas di ceruk leher suaminya.
Jaehyun tertawa lembut, merendahkan sedikit tubuhnya agar sang istri lebih mudah memeluk, menepuk-nepuk punggung Taeyong lembut hingga ibu satu anak itu nyaris terlelap lagi.
"Masih mengantuk ya?"
"Hmm, jam berapa?"
"Baru jam setengah tujuh, mau lanjut tidur lagi? Nanti aku bangunkan pukul delapan" Jaehyun mengecup pelipis Taeyong mesra, menikmati bagaimana istri tangguhnya ini terlihat begitu manja pagi hari ini.
Gelengan pelan diterima Jaehyun sebagai jawaban, mata indah Taeyong setengah tertutup ketika ia bilang, "ingin dipeluk dirimu sampai nanti. Tidak usah kemana-mana"
Lagi dan lagi tawa hangat melingkupi indra pendengaran Taeyong, "kita tidak mengosongkan rumah hanya untuk cuddling sayang. Ada banyak hal menarik yang sudah ku susun untuk kita lakukan hari ini"
Terdengar rengekan manja di telinga sebelah kanan, "ingin dirumah saja~~"
"No baby, kita butuh refresing hanya berdua, tanpa siapapun"
Kata-kata Jaehyun tidak hanya omongan semata. Pria Jung itu benar-benar mengosongkan rumah hingga tersisa hanya dirinya dan juga Jung Taeyong. Ia bahkan sedikit tega mengungsikan Mark dan bibi Kim ke rumah orang tuanya agar ia bisa fokus mencurahkan perhatian full pada istrinya. Karena ia sadar, Jung Taeyong membutuhkan penyegaran pikiran setelah banyaknya masalah yang mulai timbul di dalam rumah.
Jaehyun rela mengambil cuti dari kantor agar benar-benar maksimal menikmati liburan sederhananya ini hanya berdua dengan sang istri. Itu semua ia lakukan hanya untuk kesehatan mental Taeyong, ia akan melakukan apapun untuk membuat istrinya tidak lagi terjebak dalam pemikirannya sendiri dan pada akhirnya berujung stres hingga membuatnya jatuh sakit.
"Sayang"
"Hm? Butuh sesuatu? Katakan padaku" Taeyong mengulas senyum tipis mendengar ucapan Jaehyun, ia masih betah mendusal manja di ceruk leher sang suami, menikmati hangatnya suhu tubuh Jaehyun yang membuat dirinya betah bertahan pada posisi.
Kata Jaehyun, hari ini khusus diluangkan Jaehyun hanya untuk dirinya. Pria itu juga bilang merass rindu menghabiskan waktu berdua dengan dirinya seperti dulu ketika berpacaran hingga di awal pernikahan karena semenjak ada Mark, perhatian Taeyong otomotis terbagi dua antara sang anak dan juga suami.
Bayi besarnya ini mengaku cemburu karena akhir-akhir Taeyong lebih sering memperhatikan Mark dan mengabaikan dirinya.
Benar-benar tidak sadar umur.
"Tidak, hanya mau bilang aku sayang padamu. Sayaaaanggg sekali"
"Seberapa besar?" Tantang Jaehyun.
Taeyong melonggarkan pelukannya hingga mampu menatap wajah tampan suaminya, ia terlihat berpikir sejenak, memilih kata-kata yang cocok untuk mendeskripsikan perasaanya pada pria satu ini.
Lama sekali hingga berakhir ia berdecak kesal karena tidak mampu menemukan kata-kata yang pas, bibirnya mengerucut lucu, alisnya menukik tajam. Siapa sangka induk kucing ini sudah berusia lebih dari kepala tiga?
"Lucu sekali sihh" Jaehyun beralih menguyel-nguyel kedua pipi tembam Taeyong karena saking gemasnya. Tidak habis pikir kenapa Tuhan pilih kasih sekali hingga semua gen keuwunan ini diberikan pada istrinya.
"Sakit~~" Sekali lagi merengek tidak terima pipinya dijadikan bahan pelampiasan sang suami. Tambah merajuk hingga enggan menatap Jaehyun yang kini sepenuhnya berada di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Cotton Candy!
Fanfiction[Marriagelife] [Romantic] Tentang Jung Jaehyun dan gumpalan permen kapas kesayangannya. 30/3/2019 ©yudiaaa