Sejak hadirnya bayi kura-kura bernama Lulu di keluarga kecil Jung Jaehyun, Mark tidak pernah lagi merasa kesepian ketika dirinya ditinggal sendirian dirumah bersama bibi Kim.
Sepanjang hari, bahkan dari bangun tidur hal pertama yang dilakukannya adalah bermain bersama Lulu hingga kadang-kadang Jung Taeyong harus mengomel panjang lebar jika balita gembulnya melewatkan sarapan hanya untuk sibuk mengurus makhluk hidup bertempurung itu.
"Markie sayang, buka mulutmu nak" Taeyong menyuapkan menu sarapan Mark pagi ini kehadapan bocah yang sibuk dengan pemikirannya sendiri.
Mereka sedang ada di halaman belakang rumah yang tampak sejuk dengan aroma rumput basah sehabis hujan kemarin. Jaehyun bahkan rela mengeluarkan perlengkapan tendanya untuk ia dirikan di halaman belakang, menggelar tikar sehingga mirip seperti piknik sederhana dan bersifat dadakan.
"Mom, kenapa Lulu jalannya lambat sekali? Apa dia tidak bisa berlari?" Mark menatap sang mommy yang sedang menyuapi bayi satunya lagi, ini hari Minggu jadi daddynya sedang tidak bekerja.
"Kura-kura kan memang tidak bisa berlari sayang, tubuhnya berat membawa tempurung itu, apa Markie lihat? Cangkang di atas tubuhnya itu yang membuat Lulu jalannya lambat"
"Berarti cangkang yang dibawa Lulu berat ya Mom? Kenapa hanya Lulu yang punya? Kenapa Markie tidak punya?" Putra sulung Jung Taeyong itu nampak penasaran sekali, ia sedang ada di fase ingin tau segalanya hingga kadang-kadang kedua orang tuanya sukses dibuat kelabakan karena tidak bisa menjawab pertanyaan Mark.
"Makhluk hidup itu kan diciptakan berbeda-beda oleh Tuhan. Jangankan makhluk hidup yang berbeda jenis, yang sesama hewan saja bentuknya bisa berbeda" Taeyong menjeda sebentar untuk membantu Mark menghabiskan air putihnya dalam gelas, ia mengelus lembut rambut sang anak yang tampak fokus dengan jawabannya.
"Kura-kura memang dilahirkan dengan cangkang di tubuhnya, sama seperti ikan yang dilahirkan dengan sirip atau burung yang dilahirkan dengan sayap. Kalau Markie dilahirkan dengan wajah tampan dan otak pintar, bukankah begitu daddy?"
"Yeah, thats right mommy" balita itu tersenyum lebar dengan pipi memerah malu.
Aww, lucunya.
Mark naik ke tubuh sang daddy yang terbaring telentang dengan kepala di pangkuan ibunya. Sejenak melupakan eksistensi Lulu yang masih berusaha berjalan menuju kolam ikan di sudut kiri rumah.
"Anak siapa sih ini, gemasnyaa" tawa lucu Jung Minhyung meramaikan suasana halaman belakang rumah di suasana pagi yang menyejukkan raga. Anak kecil yang sebentar lagi menginjak usia lima tahun itu berusaha menahan daddynya yang sibuk menghujami kecupan menggelikan si sekujur tubuh gempalnya.
"Daddy stop it! Hahaha" hei, terlihat bahagia sekali bukan? Ah rasanya mungkin akan jauh lebih bahagia jika ada satu lagi cetakan seperti Mark.
"Mom, can you tell daddy to stop doing this to me?" Pintanya setengah merengek.
Jung Taeyong pura-pura menyesal tidak bisa membantu namun tak lekas menyurutkan senyum cantiknya yang terlihat luar biasa menawan menarik hati.
"Baby, I have some good news for you" Jaehyun berhenti menggelitiki tubuh anaknya, ia menekuk kedua lututnya agar Mark bisa bersandar disana.
"What?" Anak itu terlihat antusias sekali.
"Kau akan masuk TK minggu depan, apa kau senang?"
"JINJJA?" Mark memekik tidak percaya, wah ini tidak lagi sekedar berita bagus untuknya, tapi benar-benar berita terbaik yang pernah ia dengar.
Jaehyun dan Taeyong lantas terkekeh melihat kelakuan putra sulung mereka yang asik melompat-lompat kegirangan dengan seruan yes tiada henti. Tidak heran mendapati Mark sebegini senangnya mendapat berita bahwa ia akan sekolah karena anak itu sudah jauh-jauh hari merengek ingin cepat-cepat masuk sekolah dan bertemu banyak teman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Cotton Candy!
Fanfiction[Marriagelife] [Romantic] Tentang Jung Jaehyun dan gumpalan permen kapas kesayangannya. 30/3/2019 ©yudiaaa