Bab 5 : Bangkok to New York

14.7K 1.9K 130
                                    

"Jaehyunie mau?"

"Tidak, untukmu saja baby" Jung Jaehyun tersenyum manis, mengecup singkat kening Taeyong lalu mengecek sesuatu di ponsel pintarnya.

Sementara itu, laki-laki berambut pink yang kini duduk berselonjor di atas karpet berbulu memilih kembali melanjutkan acara mukbangnya dengan asik. Menyendokkan beberapa makanan Bangkok yang untuk menyebutkan namanya saja lidahnya jadi keseleo.

"Sayang"

"Hmm?"

"Kau sudah merapikan koper kita?" Jaehyun bertanya setelah menerima satu suapan besar yang disodorkan Taeyong padanya. Ia mengusap pucuk kepala Taeyong yang duduk tenang di bawahnya, masih sibuk mengunyah makanan.

"Shudhahh" jawabnya susah payah lantas terbatuk di detik berikutnya.

Jaehyun yang melihat itu hanya menghela napas lelah, cukup terbiasa melihat kebiasaan Taeyong dari jaman pacaran yang senang sekali berbicara ketika mulutnya sedang penuh.

"Jaehyunie, apa kau tau?"

"Tidak"

"Ish" Taeyong memukul pelan paha Jaehyun yang kini sedang terkekeh pelan.

"Tidak jadi!"

"Kenapa?" Pria Jung itu sengaja merendahkan tubuhnya, memeluk punggung kecil itu dari belakang diiringi elusan pelan di pipi kirinya. Ia baru sadar, pipi sang istri bertambah cubby dengan rona merah alami yang amat ia sukai.

"Kemarin ketika aku membeli beberapa pakaian di toko dekat lampu merah itu, ada seseorang yang berdiri di sebelahku. Kau tahu, lekukan tubuhnya itu sangat bagus sekali, kulitnya sangat mulus dan rambutnya berwarna coklat terang"

Oke, sejauh ini Jaehyun masih belum menemukan inti sari dari permasalahan yang sedang dibicarakan istrinya.

"Lalu?"

"Aku...iri sekali melihat cara jalannya yang begitu anggun seperti model Victorya Secret, bahkan Gigi Hadid saja kalah anggun dibandingkan dia" Taeyong berhenti sejenak untuk kembali memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut kecilnya.

"Ketika ia berhenti di sampingku untuk membayar, aku seperti melihat pancaran sinar yang mengelilingi dirinya, mana wangi parfumnya itu harum sekali lagi"

"Tapi Jaehyunie, apa kau bisa menebak?"

"Apa?"

"DIA TERNYATA SEORANG LELAKI!" pekik Taeyong.

Jaehyun seketika tersedak ludahnya sendiri, tenggorokan tercekat sehingga yang ada ia malah terbatuk-batuk begitu memdengar ucapan Taeyong.

"Ya ampun! Rasanya aku ingin sekali membenturkan kepalaku ke dinding begitu mendengar suaranya yang mirip sekali seperti paman Choi, pedagang ikan di dekat rumah kita"

"Ia lalu menoleh ke arahku, tersenyum genit kemudian menyentuh daguku seperti ini" Taeyong menghadap ke arah Jaehyun, mencuil dagu suaminya lengkap dengan ekspresi wajah yang ia lebih-lebihkan.

Tunggu sebentar..kenapa Jaehyun jadi merinding?

"Hii!!" Taeyong berjengit jijik begitu bayangan kejadian kemarin terlintas begitu nyata dalam ingatannya.

"Kau harus berhati-hati husband, Tennie pernah berkata padaku bahwa di kampungnya itu sangat sulit sekali membedakan mana wanita asli dengan yang palsu. Meraka terlihat sama saja, bahkan tak sedikit para pria di sini memiliki wajah secantik dan kulit semulus perempuan"

Baiklah, Jaehyun rasa ini sudah cukup untuk berhasil membuat buku kuduknya berdiri.

"Sayang, cepat habiskan makananmu lalu setelah itu kita akan bersiap untuk ke bandara. Pesawatnya take off tiga jam lagi"

Ma Cotton Candy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang