Taeyong menuruni anak tangga dengan bersemangat, senyuman lebar terpatri sempurna di bibir mungilnya, binar netra bening kesukaan Jaehyun memancar cerah, ia bahkan tidak sempat hanya untuk sekedar mencuci muka.
Pandangan Taeyong mengedar kesana kemari, mencari sosok entitas sang suami yang jam segini pasti sedang meminum kopi sambil membaca berita.
"Hubby!" Pekiknya girang, berlari kecil ke sofa ruang tamu lalu menerjang Jaehyun dengan pelukan erat.
Jaehyun terkekeh kecil, menurunkan tablet di genggamannya, kemudian beralih mengusap-usap rambut Taeyong yang sudah panjang melewati lehernya. Ia bahkan terlalu hafal dengan kebiasaan Taeyong di pagi hari yang akan menerjangnya dengan pelukan erat serta duselan manja.
"Good morning, cantik" sapa Jaehyun ditambah kecupan ringan di keningnya.
"Sudah sarapan?"
Jaehyun menggeleng, menyebabkan kerutan samar di kening istrinya tak ragu menampak jelas.
"Tapi diatas meja sudah ada kopi dan roti"
"Disini belum" Jaehyun menunjuk bibirnya sekali, sukses membuat pipi kesayangannya ini memerah sempurna.
"Cantiknya bisa dikurangi tidak sih? Ini masih pagi sayang" jemari Jaehyun mengelus halus pipi sang istri, merambat turun mengusap bibir bawahnya.
Tolong jangan lupakan kenyataan bahwa Jung Taeyong belum mandi pagi ini.
Taeyong memukul pelan dada Jaehyun namun tak ayal menangkup kedua pipi sang suami lalu mencium bibirnya lembut.
"Hubby, ingat tidak hari ini hari apa?" Tanya Taeyong begitu ciuman keduanya terlepas, menimbulkan bunyi decakan yang terdengar mesra.
"Hari senin"
"Tanggal berapa?"
Jung Jaehyun melirik sekilas kalender kecil di atas meja " 1 Juli" jawabnya polos.
Oke, Taeyong mulai hilang kesabaran, "kalau tanggal 1 Juli berarti hari apa?"
"Hm...oh ya!" Jaehyun berseru, seakan teringat sesuatu, sementara Taeyong sudah mengangguk kecil menunggu jawaban dengan senang.
"Hari ini aku ada jadwal rapat dengan pimpinan dari rumah sakit lain. Ya Tuhan kenapa aku sampai lupa hal sepenting ini?" Jaehyun terlihat panik, menggendong Taeyong yang semula duduk dipangkuannya untuk ia dudukkan di atas sofa. Ia kemudian memakai jas dokter kebanggaannya tergesa-gesa, mengambil tas kerja di atas meja.
"Tapi...aku...sekarang-"
"Aku pergi dulu ya, terima kasih sudah mengingatkan. Aku mencintaimu" pria Jung itu mengecup puncak kepala Taeyong dua kali, disusul acakan gemas di rambut sang istri lalu pergi begitu saja tanpa berbalik.
Meninggalkan Taeyong yang sudah kesal setengah mati dengan bibir mungil yang melengkung sedih.
🍭🍭🍭🍭🍭
Alunan musik berirama cepat itu terdengar mengisi seluruh penjuru ruangan. Lampu studio hampir semua dipadamkan hanya menyisakan satu ditengah-tengah. Taeyong masih tetap menggerakkan tubuhnya, tidak peduli pada peluh yang sudah basah membanjiri, ataupun pada rasa pegal yang mulai datang menghampiri.
Kaca-kaca yang terpasang hampir di setiap sisi ruangan menampilkan bayangannya yang tampak dikelilingi aura negatif. Moodnya hancur dengan mudahnya hanya karena Jung sialan Jaehyun.
Saking larutnya dengan kegiatan sendiri, ia bahkan tidak menyadari sedari tadi ada seseorang yang mengamati setiap gerak-geriknya dengan senyuman geli. Merasa begitu lucu menyaksikan dirinya meluapkan kekesalan dengan cara menyiksa diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Cotton Candy!
Fanfiction[Marriagelife] [Romantic] Tentang Jung Jaehyun dan gumpalan permen kapas kesayangannya. 30/3/2019 ©yudiaaa