Bab 30 : Daddy Lion

14.4K 1.4K 240
                                    

Ini hari Senin, hari pertama Jung Minhyung kecil masuk Taman Kanak-Kanak.

Suasana pagi hari yang seharusnya berjalan lancar harus sedikit terhambat begitu si pelaku utama mendadak tidak mau bangun, merengek ketika dimandikan dan menolak untuk memakai seragamnya.

Ia sedang marah omong-omong.

Semuanya bermula dari kejadian di hari Jumat siang, sang daddy yang dari jauh-jauh hari berjanji akan mengantarnya masuk sekolah di hari pertama bersama mommy mendadak mendapat penggilan darurat dari kantor dan mengharuskannya untuk melakukan perjalanan dinas selama seminggu di luar kota.

Mark total ngambek.

Mogok makan dan tidak mau bicara. Bahkan ketika wajah tembamnya dikecup banyak sekali oleh sang ayah diiringi permintaan maaf berulang kali sebelum pergi, Mark tetap kukuh pada acara merajuknya.

Padahal Jaehyun sudah mengiming-ngiminginya dengan banyak hal kesukaan, namun pada dasarnya Mark itu keturunan Jaehyun ya sifatnya sangat keras kepala.

Masalahnya, yang menjadi korban disini tidak lain ialah Jung Taeyong. Induk kucing itu harus memutar otak agar anaknya mau makan dan tidak marah lagi. Ia sampai kehabisan ide bagaimana caranya membuat suasana hati Mark membaik.

Anak itu seakan kehilangan euforianya di hari pertama sekolah. Tidak ada raut wajah semangat dan celotehan ributnya. Ia dari tadi hanya diam tapi mulutnya sibuk mengunyah potongan buah semangka dari mommy karena perutnya lapar tidak sarapan.

Mobil milik Taeyong sudah terpakir rapi di halaman sekolah Mark, tapi anaknya masih keukeuh tidak mau turun dan bergabung bersama teman yang lain. Taeyong melepas sabuk pengamannya, sengaja memutar tubuh kesamping menghadap sang putra.

"Sayang, ayo turun. Sudah dulu dong marahnya, mommy takut tau" Taeyong mencebik antara frustasi dan putus asa.

Sial imut sekali. Keduanya malah masih cocok jika dibilang seumuran.

Mark masih tetap diam, tapi netranya fokus memperhatikan keadaan sekolah barunya dari balik kaca mobil. Alis ulatnya mengernyit saat mendengar suara tangisan dan raungan dari beberapa anak yang takut sekolah. Kenapa mereka menangis ketakutan?

Tidak keren sekali.

"Hei" pipinya ditangkup lembut oleh tangan sang ibu. Sedikit di tekan hingga bibir mungilnya mengerucut lucu, "masih marah hm?" Hidungnya digesek gemas lalu kening, pipi dan bibir dicium sayang.

Mark total kalah.

Ia mendengus sebentar, "Mark tidak marah" jawabnya sok cool.

"Tapi kenapa dari kemarin diam? Daddy kan pergi untuk kerja agar bisa membelikan Mark mainan yang banyak, nanti kalau Daddy menolak bos Daddy akan marah seperti Thanos ahjussi, apa Mark mau?"

Anak itu terlihat sedang meresapi kata-kata ibunya, ia berpikir keras, "bos daddy akan mengamuk seperti Thanos ahjussi, mom?"

Taeyong mengangguk cepat, terlihat panik, "bos Daddy itu galak sekali, jika Daddy menolak perintahnya maka ia akan menghancurkan dunia. Lagipula Daddy kan sudah minta maaf dan berjanji  akan pulang cepat agar bisa mengajak Mark main, jadi jangan marah lgi, ne?"

Kepala Mark akhirnya mengangguk pelan setelah lima menit lebih Taeyong menunggu dengan cemas. Ia tersenyum sumringah, mengambil tas Mark di jok belakang lalu membuka pintu mobil.

Ia menjulurkan tangan untuk menggandeng Mark setelah anak itu menutup pintu mobil, keduanya berjalan beriringan masuk ke halaman utama sekolah yang sudah dipenuhi oleh orang tua murid baru.

Ma Cotton Candy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang