Kaki-kaki mungil nan mulus itu terlihat mondar-mandir kesana kemari. Membuka lemari pakaian lalu kembali lagi ke dalam kamar mandi. Entah apa yang sedang dilakukannya, yang pasti hal tersebut pasti sangat penting untuk ia lakukan sekarang.
Lalu di tepi tempat tidur, seorang pria bermarga Jung itu terlihat memasang mimik muka seperti ingin menangis. Matanya terlalu setia menatap sang istri hingga tak mau lepas memandang yang lain. Ia menghembuskan napas panjang, menopang dagunya dengan tangan bertumpu di atas paha.
Tepat ketika Taeyong ingin mengambil beberapa barang di atas meja nakas, pergelangan tangannya segera ditahan sang suami.
Jaehyun menarik Taeyong mendekat, menenggelamkan seluruh wajahnya yang sayu ke perut istrinya, memeluk erat pinggang Taeyong yang berdiri di antara kakinya.
"Sayang~" ucapnya teredam, mengusak-usakkan wajahnya lebih dalam ke perut Taeyong, sesekali mengecupnya.
"Hm?" Si lelaki cantik sudah menduga reaksi suaminya akan seperti ini, jadi yang bisa ia lakukan sekarang adalah mengusap lembut pucuk kepala Jaehyun.
"Jangan tinggalkan aku"
"Hanya tiga hari Jaehyunie, jangan berlebihan" Taeyong menghela napas lelah, cukup merepotkan memang menghadapi seorang Jung Jaehyun dalam mood seperti ini.
"Ingin Taeyongie..."
"Jung, kau sungguh tidak cocok bertingkah seperti ini"
"Aku ikut" Jaehyun menengadahkan kepalanya, membiarkan dagunya bersandar di perut ramping Taeyong.
"Jung, aku bukan pergi tamasya, ini masalah pekerjaan oke? Lagipula kau juga harus bekerja, sayang" Taeyong entah untuk yang keberapa kalinya, mencoba memberi pengertian.
Oke, jadi duduk permasalahannya begini, Jung Taeyong sementara waktu akan pergi ke Busan untuk mengurus sesuatu. Akademi tarinya akan mengikuti lomba disana, dan sebagai penanggung jawab maka ia harus pergi ke Busan untuk mengurus administrasi murid-muridnya. Biasanya pekerjaan semacam ini akan dilakukan oleh Ten, tapi untuk saat ini Taeyong masih punya hati untuk tidak membiarkan seseorang yang sedang hamil besar pergi sendirian ke luar kota.
"Siapa yang akan menyiapkan pakaian kerjaku?"
"Kau bisa ambil sendiri di lemari, aku sudah menjadikannya satu setel, kau hanya tinggal pakai"
"Siapa yang akan membuatkanku makanan?"
"Kau bisa delivery hubby, makan makanan cepat saji tidak akan langsung membuatmu mati"
"Lalu siapa yang akan memelukku ketika tidur?"
"Kurasa guling dan bantal milik kita cukup banyak untuk bisa menemani malammu"
"Siapa yang akan akan aku ajak bermain ketika aku sedang ingin?"
"Kau bisa bermain solo sayang, kebetulan aku sudah menambah stok sabun di kamar mandi" Taeyong tersenyum manis sekali.
"Ck" Jaehyun berdecak, merasa tidak ada lagi bahan serangan yang sekiranya bisa membuat istrinya tetap diam di Seoul.
"Tapi tetap saja kau tidak boleh pergi, aku tidak bisa hidup tanpamu"
Taeyong melepaskan belitan lengan suaminya di pinggang, kembali melanjutkan aktivitasnya memasukkan barang ke dalam tas.
"Aku lebih sering ditinggal olehmu keluar kota, tapi seingatku aku tidak pernah bertingkah berlebihan seperti ini"
"Itu berbeda baby"
"Apanya yang berbeda? Sama-sama ditinggal ke luar kota kan?" Jaehyun berdecak lagi, sementara Taeyong terkekeh geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/182751590-288-k280218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Cotton Candy!
Fanfiction[Marriagelife] [Romantic] Tentang Jung Jaehyun dan gumpalan permen kapas kesayangannya. 30/3/2019 ©yudiaaa