Bab 23 : Too Precious

13.2K 1.4K 112
                                    

"Mimimimi!"

Teriakan bernada ceria itu terdengar menggema ke seisi rumah. Pelakunya tidak lain adalah seorang bocah gembil yang saat ini sibuk mendorong kereta bayinya ke kanan dan ke kiri. Sesekali ia bertepuk tangan dengan heboh lalu tertawa seorang diri, kembali berteriak memanggil mommynya yang sibuk berkutat di dapur mengurus makan malam.

"Mimimimi!"

"Apa sayang?" Taeyong terkekeh gemas, melepas apron yang melekat di tubuh lalu menghampiri pangeran kecilnya yang daritadi sudah panggil-panggil.

Ia menunduk di depan kereta bayi Mark, mengangkat alis yang justru dihadiahi cengiran lebar dari sang buah hati hingga dua gigi susu miliknya yang masih menyembul malu-malu tampak jelas.

"Kenapa panggil-panggil terus? Mommy kan sedang masak" Taeyong mendekat, mengecup pucuk hidung Mark yang mengerut mungil.

Ditanya seperti itu, Mark malah menjawabnya dengan tepuk tangan riang, terkekeh lucu lalu kedua tangan gempalnya memegang kedua sisi pipi ibunya, menepuk-nepuk kemudian bonus kecupan lama.

Taeyong memekik gemas, tidak tahan yang berakhir mengangkat Mark untuk ia gendong lalu diayun-ayunkan sampai anak itu memekik kencang sambil tertawa.

Ibu dan anak itu masih sibuk bercanda, tidak sadar bahwa si kepala keluarga sedang asyik senyum-senyum sendiri memperhatikan dari pintu depan. Jaehyun melipat kedua lengan di dada, hatinya kembali menghangat mendapati dua kesayangannya terlihat begitu bahagia tanpa beban.

Jaehyun berdehem sekali, namun sukses menghentikan teriakan nyaring Mark yang sedang digelitiki sang mommy. Baby happy itu terlihat bersusah payah bangkit dari atas kasur lipat depan tv, tidak peduli pada celana superman nya yang merosot turun hingga pantat bulat berlapisi pampers terpampang jelas.

"Di!" Mark berteriak, merentang-rentangkan kedua tangan pendeknya minta digendong.

Jaehyun dan Taeyong kembali terkekeh, tidak pernah bosan melihat tingkah lucu si pangeran tampan yang saat ini sedang dalam masa aktif-aktifnya.

"Hei jagoan, merindukan daddy?" Tanya Jaehyun begitu Mark sudah berada di gendongannya.

Bayi Mark mengangguk semangat, menepuk kedua pipi Jaehyun lalu diberi kecupan singkat.

Jaehyun mengecup kening serta pipi Mark, duduk di atas sofa dengan Mark di pangkuan. Ia mengelus rambut putranya, membiarkan sang buah hati berceloteh panjang lebar tanpa satu pun kata yang mampu ia pahami.

"Mark hari ini nakal tidak?"

"No!"

"Yakin? Tidak mengganggu mommy kan?"

Mark mengangguk, berusaha meyakinkan sang daddy bahwa ia sudah jadi anak baik hari ini.

"Bohong daddy" itu suara Taeyong, yang datang dengan secangkir teh hijau untuk Jaehyun, ikut bergabung dengan obrolan seru ayah dan anak tersebut.

"Mark hari ini ganggu mommy terus"

"No!" Mark menyela galak, menatap sang mommy dengan alis menukik tajam, bibirnya mencebik hingga maju beberapa centi.

Sepasang orang tua itu kembali tertawa kencang, benar kata orang, hidup akan jauh lebih berwarna dengan kehadiran seorang anak.

"Mommy just kidding, boy. Kau ini serius sekali" Taeyong mengelus pipi sang putra, kepalanya ia rebahkan di bahu Jaehyun. Ikut mendengarkan lanjutan celotehan Mark yang panjang tanpa titik.

Waktu terus berlanjut hingga bayi gemuk itu terlihat perlahan mulai kelelahan, Mark mulai rewel, minta digendong Taeyong sambil mendusel manja di leher sang mommy.

Ma Cotton Candy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang