Dealing with The Jerk | Part 41 - Hesitation

83.8K 3.3K 55
                                    

HELLOOOOO❤️

Setelah sekian lama udah gak UPDATE, maaf banget ya guys!!! Buat siapapun yang udah nungguin dan selelu mengapresiasi cerita aku ini, terima kasih banget ya buat kalian!!!💖😩

Nggak perlu panjang cuap-cuapnya!😘😘😘

Ps. : jangan lupa baca MAFIA GIRL dan The Bastard's Angel, kali aja suka ya 💖

Happy reading ya kalian!!!

"Niel!" Sean menggeram marah pada adiknya yang mengganggu kegiatannya bersama Gwen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Niel!" Sean menggeram marah pada adiknya yang mengganggu kegiatannya bersama Gwen.

"Kakak, kakak ipar, maaf aku mengganggu kalian. Aku akan keluar, kalian bisa lanjutkan proses membuat keponakanku," Niel berujar canggung dengan tangan yang menggaruk tengkuknya pelan.

"Niel, tutup pintunya sekarang juga! Bila perlu kunci dari luar!" Teriak Sean kesal.

Dealing with The Jerk

Part 41 – Hesitation

________________

Setelah suara pintu tertutup terdengar dan menyisakan dua insan yang sedang dilanda asmara yang begitu berkobar besar—mereka berdua, Sean dan Gwen menatap satu sama lain dengan tatapan geli Sean yang begitu kentara pada wanitanya.

"Kita lanjutkan?" Tanya Sean penuh harap. Sangat jelas masih menginginkan kegiatan mereka yang sempat terinterupsi tadi.

"Tidak, lagipula jam makan siangku sudah habis. Dan kau, bukannya kau harus kembali ke kantor, huh!" Gwen melangkah menjauhi Sean, berpura-pura menyibukan diri di ruangannya itu.

"Aku bahkan belum makan siang, Gwen. Nafsu makanku hilang saat melihat tunanganku duduk berdua dengan lelaki lain dan sesekali melemparkan senyum manisnya."

"Ughhh, Sean! Aku pikir pembicaraan itu sudah selesai!" Gwen mendengus sebal, ditambah wajah menyebalkan yang pria itu layangkan padanya. Pria itu melangkah ke arahnya, Gwen yang sedang duduk di meja kerjanya. Sengaja menyibukan dirinya dengan buku sketch-nya, padahal kenyataannya dia sama sekali tidak bisa berinspirasi sedetik saja. Kehadiran Sean membuat semuanya buyar.

"Jangan menggangguku, Sean! Aku sedang berkonsentrasi!" Tukas Gwen saat Sean mengambil buku sketch itu secara paksa dari atas meja itu.

"Kenapa masih memakai buku? Bukannya aku sudah belikan tablet digital, hm? Kenapa tidak memakainya."

"Aku memakainya, tapi tanganku masih saja kaku jika menggambar disana. Jadi, sesekali aku masih menggambar disini." Jelas Gwen.

"Kau harus sering-sering memakainya agar terbiasa, jika sudah terbiasa aku akan belikan yang lebih canggih dan—"

DEALING WITH THE JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang