Dealing with The Jerk | Part 44 - Hopeless

76.8K 3.4K 93
                                    

Update!!!

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!

Sean tidak memperdulikannya sama sekali, dia hanya terfokus pada Gwen yang sepertinya masih terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean tidak memperdulikannya sama sekali, dia hanya terfokus pada Gwen yang sepertinya masih terkejut.

"Kau tidak apa-apa, sayang?" Tanya Sean lembut.

Gwen menggeleng lemah, "Kau berhutang cerita padaku, Sean."

Sean mengangguk pelan, "Well, bukan hanya aku saja. Kau juga, Gwen."

Dealing with The Jerk

Part 44 – Hopeless

______________

"Sekarang giliranmu." Ujar Gwen saat mereka sudah berada di mobil.

"Aku tidak tahu bisa sekebetulan ini. Aku pikir dia Harison yang berbeda, Charrisa tidak pernah menceritakan tentang keluarganya padaku. Well, aku juga tidak mau tahu akan hal itu."

"Kalian terlihat sangat dekat," gumam Gwen pada Sean.

Setelah Gwen menyelesaikan ceritanya mengenai keluarga Harison, dengan Charrisa yang merupakan anak bungsu dari keluarga itu. Dari dulu Charrisa memang tidak pernah bersikap baik padanya. Charrisa bahkan terang-terangan bersikap ketus dan mengabaikannya jika Gwen berada di rumahnya. Charrisa merasa jika perhatian yang kedua orang tuanya berikan berlebihan. Berlebihan padanya yang notabene-nya adalah seorang anak dari supir keluarga itu.

"Kami memang sering menghabiskan waktu bersama semasa kuliah. Dengarkan, aku dan Ben juga sempat heran dia selalu ada di setiap kesempatan."

"Pada awalnya aku bersikap biasa saja, memperlakukan dia seperti seorang teman biasa. Hingga akhirnya, semakin hari dia semakin intens—selalu menemuiku, memberikan perhatiannya, hingga dia menyatakan jika dia..." Sean menghentikannya, dia menatap wajah Gwen sejenak untuk sekedar tahu ekspresi wanita itu.

"Dia menyukaimu," tebak Gwen yang langsung dibalas anggukan lemah oleh Sean.

"Apa kau menyukainya juga, Sean?"

"Tidak Gwen, sama sekali tidak. Aku bahkan tidak menyukainya ataupun wanita lainnya. Kau selalu saja terbayang di benakku." Ungkap Sean dengan nada frustasi.

Gwen berdecak, dia memalingkan wajah dari pria itu. Sean dan kata-kata manisnya selalu membuatnya memanas, "Apa kau yakin akan memperkenalkanku dengan ayahmu?"

Gwen mengubah arah pembicaraan.

Sean mendesah pelan, "Gwen, aku sudah berkali-kali mengatakannya. Aku sangat yakin sekali untuk memperkenalkan calon istriku yang cantik ini kepada Dad."

"Apa dia akan menyukaiku, Sean? Apa ayahmu tidak keberatan dengan status sosial kami? Bagaimana jika ayahmu tidak menerimaku." Gwen melayangkan segala pertanyaan penuh keminderan itu.

DEALING WITH THE JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang