O N G O I N G
#3 in Romance - 23 Maret 2020
#1 in Teen - 17 Mei 2020
ameyliamd (B_Fortune88's ROMANCE STORY)
DONT COPY MY STORY!!!
Gwen Miller harus menjalani nasib buruknya yang membawanya kembali bertemu dengan orang yang paling ia hindari, namun...
Apa kabar? Seberapa banyak yang nunggu? Coba komen disini dulu biar aku semangat!!!
Setelah berpikir dan menimbang, dan melewati ke plin planan hati...
Aku putusin buat coba lanjut dulu deh ceritanyaa...
HOPE YOU LIKE IT YA!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tapi, aku akan kembali secepatnya." Tukas Sean cepat. Dan Gwen memilih diam, dia sudah terlalu lelah untuk menghadapi pria keras kepala ini.
Sean memutuskan pergi, dia yakin ada hal penting yang akan ayahnya sampaikan. Tapi, dia akan kembali secepat mungkin untuk menemui Gwen, dan dia juga sudah tidak sabar untuk mendapatkan kabar bahwa dirinya dan Gwen akan memiliki buah hati. Sean sangat yakin jika benihnya sedang berjuang keras untuk mempersatukan mereka kembali. Sean tahu itu sangat egois, tidak ada cara lain untuk membuat Gwen kembali padanya, selain membuat Gwen hamil.
Dan ya, Sean melakukannya.
Dealing With The Jerk
Part 30 – Revealed
________________
Gwen menutup pintu kamar ayahnya dengan perlahan. Sudah satu bulan lamanya kehidupannya kembali tenang. Tidak ada gangguan apapun, semua berjalan normal seperti saat dirinya tidak bertemu pria itu kembali. Gwen senang karena sepertinya pria itu memang tidak akan kembali lagi mengusik kehidupannya. Gwen berniat mengambil laptopnya untuk mengerjakan pekerjaannya yang belum terselesaikan. Wanita itu merasakan pening yang tiba-tiba menyerang dirinya. Ini bukan pertama kalinya, namun dia mengabaikannya. Gwen akan meminum obat penghilang sakit kepala untuk meredakannya.
Gwen memijat keningnya pelan, dia tidak pernah selemah ini sebelumnya. Kenapa pening seperti itu membuat dirinya lemah dan malas untuk mengambil pekerjaan? Gwen heran pada dirinya, ini seperti bukan dirinya yang biasanya.
Sementara itu, di lokasi yang cukup jauh. Sean sedang berkutat dengan pekerjaannya. Kasus baru yang sebulan lalu ayahnya katakan benar-benar menguras tenaga dan pikirannya. Dia mengambil pilihan yang salah, dia seharusnya tidak diam seperti orang bodoh selama 6 tahun ini dan membiarkan pembunuh ibunya berkeliaran dengan bebasnya.
Tiada henti pikirannya memikirkan Gwen, anak buah yang sudah dia minta untuk menjaga dan mengawasi Gwen diam-diam juga selalu memberikannya informasi mengenai wanita itu. Dan sepertinya Gwen memang tidak peka, wanita itu sama sekali tidak tahu jika diirinya tengah diawasi oleh anak buah kepercayaannya.
"Camila..." Sean menyebutkan nama itu dengan nada bencinya. Dalang dibalik semuanya, kelumpuhan ayah Gwen, merosotnya saham keluarga Harison, dan kematian ibunya. Sean tidak habis pikir bagaimana bisa wanita licik itu beraksi. Jika saja bukan karena Niel, Sean pasti sudah meleyapkan wanita itu.
