Dealing with The Jerk | Part 47 - It's Over

60.9K 3K 258
                                    

UPDATE!!!

Jangan lupa kasih vote yas :)

Playlist | Lewis Capaldi - Before You Go

HOPE YOU LIKE IT!

"Jangan lama, Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lama, Sean. Aku bisa bosan menunggumu," ujar Charrisa sok manis.

Gwen tidak suka melihatnya, Niel juga demikian. Ada yang aneh disini, mulai dari sikap kakaknya pada Gwen—ditambah sikap hangat Sean yang tidak pernah Sean tunjukan pada ibunya—Camilla.

"Bersabarlah Charrisa, ini tidak akan lama. Lagipula, sepertinya tidak ada hal penting yang harus dibicarakan,"

Sukses. Perkataan yang Sean lontarkan pada Charrisa sukses menohok hatinya. Apa Sean berubah pikiran? Atau pria itu marah pada dirinya karena sikapnya kemarin. Gwen tidak menyangka jika Sean berubah secepat ini dan memperlakukannya seperti ini.

Dealing with The Jerk

Part 47 – It's Over

__________________

"Apa kau datang kesini hanya untuk diam saja? Ini sudah 20 menit lebih dan itu sungguh membuang waktuku," ujar Sean pada Gwen yang sedang duduk di hadapannya.

"Kau kenapa, Sean? Ini bukan dirimu sama sekali?"

"Aku kenapa? Inilah diriku yang sebenarnya, Gwen. Aku tidak bisa terus menerus mengalah dan hanya mengerti dirimu, pernahkah kau melakukan hal itu padaku? Cobalah untuk mengerti,"

"Aku kesini untuk membicarakan perihal kejadian kemarin." Lirih wanita itu dengan wajah tertunduk.

Sean berdecak pelan, "Itu sudah berlalu, tidak ada yang perlu dibicarakan. Melihat sikapmu kemarin, aku pikir—"

"Sean, aku minta maaf. Maaf jika aku hanya mementingkan egoku, tapi semua itu karena..." ucapan Gwen tersendat oleh tangisnya yang akan mendesak keluar. Gwen tidak tahan melihat sikap acuh yang Sean tunjukan padanya.

"Sudahlah, Gwen. Dari dulu sampai sekarang hanya akulah yang berusaha untuk memperjuangkan hubungan kita. Aku merasa aku berjuang sendiri."

"Aku mau berjuang, Sean. Ayo kita lakukan bersama-sama, aku berjanji—seperti katamu, aku akan mempercayaimu apapun yang terjadi." Jelas Gwen penuh tekad dan kesungguhan.

Sean berkacak pinggang, kakinya melangkah ke arah jendela ruang kerja di rumahnya itu. Pria itu menatap jauh ke luar seolah memikirkan sesuatu. Gwen menunggu jawaban Sean akan pernyataannya, namun pria itu tidak kunjung mengeluarkan sepatah katapun.

"Sean," Wanita itu bangkit dari duduknya, melangkah pelan menuju tempat pria itu berdiri. Dengan gerakan ragu, Gwen memberanikan diri untuk memeluk tubuh pria itu melalui selah lengannya. Menempelkan pipinya yang mungkin sudah mulai basah oleh air matanya.

DEALING WITH THE JERKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang