HAPPY READING GUYS
🍃🍃🍃"Kring!" Suara lonceng yang berasal dari pintu cafe menandakan ada seorang yang baru mengunjunginya.
Mika yang sedang menunggu sahabatnya akhirnya tersenyum lega walau masih merasa kesal pada sahabatnya itu, ayolah, siapa yang tidak akan kesal karena dibiarkan menunggu selama 1 jam lebih demi sebuah rahasia yang ingin diberitahukan nya.
Sangat bodoh bukan? Dia yang ingin memberitahu kan, malah dia juga yang menunggu.
"Kok lo lama banget sih? Tau gak gue udah nungguin lo 1 jam lebih. Lo taukan? Kalau nunggu itu gak enak. Apalagi kalau nungguin doi yang gak kunjung peka" Cerocos Mika pada gadis yang baru sampai di hadapannya yang kini bernotabe sebagai sahabat dekatnya.
"Gue cuman telat 5 menit ogeb!! Lagian siapa yang juga nyuruh Lo buat datang cepat! Gue nyuruh Lo datang jam 1 siang juga" Sahut gadis yang baru saja kena semprot oleh Mika.
"Emang lo nyuruh jam 1 siang ya?" Tanya Mika polos membuat Shelin, sahabat nya gemas sendiri.
"Bodo amat!! Punya temen o'on harus ekstra sabar!!!" Ujar Shelin sambil mengusap dada nya.
"BTW, lo ngapain sih ngajak ketemuan, kangen ya sama gue ??" Lanjut gadis itu dengan kepedean tingkat tingginya.
"Kangen? Pede abis!" Ujar Mika sambil menjitak kepala sahabatnya.
Orang yang dijitak itu pun hanya bisa mengusap kelapa nya.
"Shelin, gue mau ngomong. Sebenarnya gue itu....."
"Apa? Kembaran miper? Orang alien? Atau.... Jangan jangan lo lesbi?" Potong shelin yang mulai berpura pura menjauhkan diri dari Mika.
"Ya gak lah!!" Jawab Mika yang kembali menjitak kepada Shelin sedikit lebih keras hingga membuat sahabatnya itu mengaduh kesakitan.
"Sebenarnya nama gue bukan Mikaella Oktavia Carlos tapi---
--Mikaella Amoura Magreth. Ingat 2 tahun lalu pas pertama kali kita ketemu? Itu hari dimana gue kabur dari rumah dan hari dimana gue diangkat sama keluarga Carlos" jelas Mika yang sedang memelankan suaranya.
"Apa?! Lo anak Kel---mmph!!!" Teriak shelin yang mulutnya dibekap oleh Mika.
Orang orang yang berada dicafe miror's itu pun langsung melihat Shelin.
Yaps seperti namanya cafe itu banyak kacanya sehingga orang orang banyak ke cafe itu karena spotnya yang cukup unik.
Setelah beberapa saat Mika pun melepaskan tangannya dari sahabatnya itu.
"Sorry, gue kaget" bisik Shelin yang mengerti dengan keadaan sekitarnya.
"Ya gak apa apa, santuy ae!!" Ujar Mika sambil meminum minuman yang tadi dipesannya.
Suasana canggung pun kembali menyapa mereka.
"Bukannya keluarga Magreth cuma punya 2 anak ya, Reynold Oliver Magreth sama Loise Queena Magreth kan?" Tanya Shelin yang memecahkan keheningan.
"Ya dua orang yang lo sebutin tadi emang abang sama kakak gue. Tapi perlakuan orang tua ke gue sama mereka berbeda. Mereka selalu mendapatkan semuanya, harta, kasih sayang, dan perhatian dari orang tua. Sedangkan gue? Gue dibuang kenegara ini tanpa kasih sayang dan perhatian orang tua diumur 10 tahun." Ujar Mika menerawang beberapa tahun yang lalu.
"Gue bodoh banget ya dulu, belajar mati matian untuk dapet perhatian ortu. Bahkan gue sampai jadi trouble makers biar setidaknya orang tua gue mau ke Indonesia menuhin surat panggilan orang tua" Lanjut Mika lirih setelah mengusap air matanya yang keluar dengan tanpa izinnya.
"Lo gak bodoh kok yang namanya manusia itu pasti butuh kasih sayang dari orang tuanya, Mik. Maaf ya untuk saat ini gue belum bisa ngasih tau tentang keluarga gue." Ujar Shelin yang sedang memeluk Mika agar Mika berhenti menangis, tetapi Mika malah semakin terisak.
"Udah dong jangan nangis jelek tuh. Kalau diliatin jodoh lu masa depan gimana?" Lanjut Shelin sambil terkekeh.
"Apaan sih? Orang jodoh gue lagi berjuang nemuin gue juga" sahut Mika tertawa hambar sambil mengusap kasar kedua matanya.
"Iyain aja, kasihan, Udah ke toilet gih! Cuci muka sana" Usir Shelin mengibas ngibaskan tangan.
"Iya-iya, Lo belum pesen makanan kan? Pesen makanan sana gue ketoilet dulu" Ujar Mika sambil berdiri lalu berjalan ke toilet.
Shelin memang begitu, dia pandai sekali merubah suasana yang dingin menjadi sangat hangat dan riang.
"Beruntung banget ya gue, bisa dapat sahabat kayak shelin yang selalu ada dan selalu menerima gue apa adanya" Batin Mika yang sedang berkaca di toilet.
"Mikaa! gue laper, pelayannya jahat suruh gue nunggu. Gak tau apa nunggu sesuatu yang nggak pasti itu sakit?" Rengek Shelin sambil mengerucutkan bibirnya.
Mika yang baru datang dari toilet langsung mendengar cerocosan Shelin.
"Itu makanannya datang" ujar Mika menunjuk makanan yang baru saja dihidangkan oleh pelayan.
Shelin yang melihat makanannya sudah datang langsung melahap makanannya. Hening,hanya dentingan sendok yang terdengar.
"BTW Mik, lo ngapain ngajak ketemuan disini. Lagian kan kita satu rumah :)"
"Satu rumah sih iya, lo nya aja yang kecanduan main ke markas. Pas gue cari ke markas, eh lo malah kencan sama pacar"
"Pacar yang mana? Banyak beb. Lagian siapa suruh buat fasilitas markas yang lengkap. Kan gue jadi nyaman dan gak mau ninggalin. Masa gue tinggalin pas lagi nyaman nyamannya:("
"Diem lu fuckgirl !!" Mika risih dengan sahabatnya yang selalu rewel tersebut.
"Cabut kuy!!" ajak Shelin stelah menghabiskan makanannya.
Jika kalian mengira mereka pulang kalian salah. Mereka tetaplah anak muda yang suka menongkrong disana sini.
🍃🍃🍃
"Tuan,dia memberitahu rahasianya !" Ujar lelaki yang sedang berbicara dengan orang yang ditelfonnya.
"Siapa?" Tanya orang yang berada diseberang telefon.
"Teman satu kontrakannya. Apakah kita habisi saja dia tuan?" Jawab lelaki tersebut.
"Tidak usah, awasi saja mereka dulu" ujar tuan tersebut.
🍃🍃🍃
Untuk awalnya, segini dulu ya guys
Jangan lupa vote and komentSEE YOU
NEXT CHAPTER
👋🏻Follow ig : @nao.1117_
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Identity [END]
Teen Fictioncompleted. Mikaella Octavia Carlos, atau mungkin lebih tepatnya Mikaella Amoura Magreth. Putri bungsu keluarga Magret yang adalah keluarga terkaya sedunia. Mika merupakan korban pilih kasih keluarganya sejak kecil, hingga di umur 10 tahun ada suatu...