Fake Identity [END]

BAB 46 : PUTUS?

Jangan lupa untuk vote and koment
Happy reading guys 😋

Pagi yang cerah ini disambut dengan sedikit percecokan yang terjadi dikeluarga Wilson.

"Maa kan Delvin udah bilang, Delvin gak mau dijodohin" rengek sang anak pada ibu nya.

"Terus?" jawab sang ibu sangat santai.

"Ya gitu. Mama gak perlu jodohin Delvin. Delvin kan udah besar jadi gak perlu namanya perjodohan" jelas sang anak yang diketahui bernama Delvino Arnold Wilson.

"Maka dari itu mama mau ngejodohin kamu. Kamu kan udah besar, nanti kalau kamu salah pergaulan, gimana?" balas sang ibu yang bernama Keyla afsheen Wilson dengan tenang.

"Yaudah deh kalau gitu, Delvin bakal jadi anak yang baik baik. Asalkan jangan dijodohin kayak gini" pinta Delvin.

"No no no, pokoknya Delvin bakal mama jodohin, paham!"

"Tap-"

"Gak ada penolakan, oke?" potong Keyla cepat.

"Yaudah deh Delvin nurut"

"Gitu dong ini baru kesayangan nya mama. Oh ya satu lagi mama mau kamu putusin semua cewek kamu"

"Hah?"

"Iya....semua cewek kamu. Kamu pikir mama gak tau kalau kamu itu playboy cap badaknya Zamo's"

"Itu sih dulu, sekarang mah Delvin udah gak playboy lagi semenjak ketemu sama dia" jawab Delvin sendu.

"Dia?"

"Iya. Dia. Tapi ya udah lah demi mama, Delvin bakal putusin dia"

"Maaf ya nak, tapi mama lakuin ini demi kamu juga sayang"

"Iya ma Delvin paham. Ya udah Delvin berangkat dulu"

"Iya hati hati"

••••••••••••••

"KRING....KRING...." Bel istirahat yang nyaring itu pun berbunyi, yang membuat para siswa bersorak gembira.

"Kantin kuy!" ajak Monica pada ketiga sahabatnya itu.

"Kuy lah!" jawab Mika semangat.

"Eh, kalian duluan aja, gue ketoilet bentar" ujar Shelin.

"Perlu ditemenin gak?" tanya Monica menaik turunkan alisnya.

"Ih apaan sih, ya udah gue duluan kebelet banget soalnya" ujar Shelin yang langsung ngacir ke luar kelas.

Positif thinking aja mungkin udah diujung:v

.
.
.

"Hufft... Akhirnya lega" gumam Shelin mengelus perutnya.

Shelin berjalan melalui koridor koridor kelas untuk menuju kantin guna mengisi perut dan berkumpul dengan para sahabat sahabatnya.

Ditengah perjalanan ia melihat seseorang yang bernotabe kekasihnya itu sedang berduaan dengan gadis lain.

Tapi Shelin menghiraukannya dan berfikir positif. "Bisa jadi ada tugas osis, jadi Delvin ngerjain nya sama dia"

Shelin pun melanjutkan langkahnya menuju kantin.

"Lama banget sih lo, nih makan cepet!" sewot Nathan pada Shelin yang baru mendudukan bokongnya dikursi kantin.

"Iya iya sewot amat sih, pms ya?!" balas Shelin acuh.

Ditengah asik memakan baksonya, tiba tiba ia teringat sesuatu.