#EPILOG

2.2K 87 19
                                    

HAPPY READING GUYS
🍃🍃🍃


Ini sudah 2 tahun setelah kejadian menyedihkan tersebut.

Suasana kini sudah kembali seperti semula, tidak ada Leo dengan tangisan dan penampilan hancurnya. Tak ada lagi Alex dan Nathan dengan segala amarah dan emosinya.

Kini hanya ada 12 mahasiswa (?) Universitas Zamo's, yang sama sama berada di jurusan manajemen bisnis. Tentu saja mereka masuk jurusan tersebut agar bisa meneruskan perusahaan keluarganya kan?

Tenang saja mereka tetap sama, tak ada yang berubah. Monica dan Shelin yang masih pecicilan dan asal ceplas ceplos. Zoya, Devan, dan Victor yang dingin. Alex, Kevin, Vino dan Nathan yang kelewat bego. Serta Leo dan Delvin yang semakin bucin, protektif dan posesif (?)

"WOII LEOO!!!" Teriakan ketiga curut sukses membuat telinga yang dipanggil berdenging.

"Apaan sih?! Telinga gue sakit sat!!"

"Santuy dong mas, sensi amat sih.. PMS ya lo Leo?"

Leo langsung melayangkan tatapan tajamnya pada Vino.

"Lo ngelamunin apa sih?" Tanya Devan, satu satunya teman yang masih waras menurut Leo.

"Gue keinget dua tahun yang lalu" jawab Leo.

"Ngapain sih lo inget, udah masa lalu juga. Jalanin aja kehidupan kita yang sekarang"

"Wahh...sejak kapan nama lo berubah jadi Delvin teguh?" Kagum Vino yang sedetik kemudian mendapat geplakan dari Delvin.

"Udah jan inget masa lalu... ke kantin kuy, yang lain udah nungguin. Lo mau buat Mora nunggu?"

"Enak aja lo manggil Mora!! Cuma gue yang boleh panggil dia gitu, dasar es kutub!!!"

"Yaelah, gitu aja marah lo"

Leo beranjak meninggalkan ketiga degemnya, eh... salah, maksudnya sahabatnya :) Tenang saja mereka bertiga sekarang sudah berada disamping Leo kok. Ya kali mereka mau aja ditinggal :v

Leo cs kini sudah memasuki kantin. Tampak dilihat banyak sorot pujian, kagum, dan iri yang menatap keempat lelaki tampan tersebut.

Hanya saja mata Leo mencari sang kekasih kesayangannya, Mora. Hidup Leo selama dua tahun terakhir beruputar pada Mora saja. Dia selalu merasa harus berada disekitar sang pacar agar tak terjadi sesuatu yang buruk pada perempuan tersebut.

"LEO, VIN, VAN, NO !!! SINI!!" Teriak seorang mahasiswi sambil melambai lambaikan tangannya.

Siapa lagi gadis rusuh yang hobinya selalu berteriak teriak di tempat umum selain Monica? Monica tampak sedang duduk dengan Zoya.

Keempat cowok tersebut duduk dihadapan 2 mahasiswi yang memanggilnya tadi.

"Mora mana?" Leo mencari cari sang kekasih dengan matanya.

"Mesen makanan, palingan ntar lagi dateng" jawab ice princess.

Dan sesuai ucapan si kulkas betina, gadis yang namanya disebut tadi datang membawa nampan berisi 2 bakso dan 1 piring mie ayam.

"Nih buat kalian !!" Gadis itu meletakkan 2 mangkuk bakso didepan kedua sahabatnya yang sedang kelaparan.

"Thanks" sahut keduanya sambil menggapai sendok dan garpu masing masing.

Mora mendudukan dirinya didepan Leo yang menatap datar dirinya. Berusaha tak peduli, Mora mulai memakan mie ayam kesukaannya.

"Ekhemm!!!"

"Kamu kenapa? Kamu keselek sendok?" Leo menggeleng gelengkan kepalanya mendengar pertanyaan sang kekasih.

"Udah berapa kali minggu ini kamu makan mie?" Tanya Leo dingin.

Fake Identity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang