BAB 6 : PRANK

2.3K 112 0
                                    

HAPPY READING GUYS
🍃🍃🍃


Leo P.o.v

Rindu...ya itu yang lagi gue rasakan sekarang. Gue rindu sama seorang gadis yang selalu percaya di saat semua orang mengira gue berdusta, orang yang selalu ada dalam suka dan juga orang yang bisa membuat gue mengenal rasa cinta dan rindu.

Sudah 2 tahun sejak gadis itu pergi. Sedih? Pasti, tapi gue udah janji untuk nunggu dia datang, atau mungkin gue harus move on?

"Cukup Leo, Lo harus yakin dia kembali! Diakan udah janji...ya kan?" Monolog gue pada diri sendiri.

"Diharapkan semua guru agar segera datang ke ruang guru, terimakasih!" Lamunan gue pun buyar karena tuh pengumuman.

"Leo kantin kuy gue laper nih, belom makan" ajak Devino Arion Zelios, sahabat gue yang paling gesrek itu.

Disebelahnya ada Devano Arino Zelios
Kembaran nya Vino. Gaya nya tampak mirip, yang membedakan nya hanya sifat Devan yang dingin dan sifat vino yang gesrek.

"Dedeq gak diajak nih?" Tanya Delvin.

"Najis Lo play boy cap badak!!" Ujar Devan.

Seperti kata Devan, Delvin sikapnya sama dengan vino yang membedakan nya tuh cuma si Delvin itu play boy cap badak.

Gue, Delvin, Devan dan vino pun berjalan keluar kelas menuju kantin.

"Leo gue mau makan!!"

"Delvin sayang kuh!!!"

"Waketos kita ganteng bat!!"

"Apalagi kembarannya beh, ganteng buanget"

"Apasih jelek juga mereka!"

Seperti itu lah teriakan siswa siswi Zamo's. Gue, Devan, dan vino cuma menanggapi dengan tatapan dingin saja. Lain dengan Delvin dia malah ngedepin matanya.

"Leo nanti kita patroli?" Tanya Devan. Waketos Zamo's.

"Gak, nanti gue aja yang patroli disuruh pak tak" kata gue, emang tadi pak yarno yang dijuluki 'pak botak' sebagai ketua pembina OSIS nyuruh gue patroli nanti abis pas gitu rapat.

"Leo Lo jadi ketos kok rajin banget sih?!!" Geram Delvin.

"Dari pada ketua bidang etika, play boy!!!" Ujar leo mengelalakan matanya malas.

"Sebagai sekretaris OSIS yang baik dan be-" ucapan vino terpotong oleh bentakan gue sama Delvin serentak.

"DIAM LO!!!"

"Bang Depan (Devan) dedek dibentak!!" Lapor vino ke Devan dengan manja.

"Jijik gue punya adek kayak Lo!!" Ejek Devan yang diselingi tawa gue dan Delvin pun juga ikut tertawa. Vino hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Duduk disana kuy!! Ada 4 bidadari cantik tuh!" Timpal Delvin.

Kami yang sudah tau sifatnya hanya bisa mengusap dada, sabar!!!

Kami pun berjalan mengikuti Delvin. Gue ngeliat siapa sih yang dibilang cantik sama Delvin.

Itu dia!!! Orang yang selalu gue rindu.

Mika Oktavia.

"Mika ini kamu kan?!"

Leo p.o.v end

🍃🍃🍃

Mika p.o.v

Itu leo? Serius!!! Itu leo. OMG gue kangen banget sama pacar gue yang baik, ganteng, perhatian, overprotektif, posesif, manja.... kok gue kesel ya ngingatnya_-?

Gue kerjain ah.... Siapa suruh dulu kayak gitu.... Hehehe! Let start!!

"Lo siapa sih sok kenal sama gue?!" Ujar gue ketus.

"Ini aku Leo, masa kamu nggak ingat?" Tanya leo sambil memegang tangan gue.

Ya gue sertak dong namanya acting, biar kerasa realnya gitu :v

"Paan sih Lo pegang pegang?!" Tanya gue tajam.

Loh? Matanya berkaca kaca! Gimana nih? Apa kata orang, anak beasiswa buat ketos nangis. Baru aja gue mau jaga image bad girl di sekolah yang lama!! Tanpa banyak omong gue tarik tuh si doi ke taman belakang sekolah.

"Kamu beneran nggak ingat aku" tanya Leo setelah sampai di taman belakang.

Gue cuma jawab dengan gelengan manjah :v

Leo langsung meluk gue dan numpuin kepala nya di bahu. Eh, kok gue ngerasa bahu gue basah ya? Apa Leo nangis? kok badannya gemetaran sih?

"Udah Leonya Mika jangan cengeng, Masa masih cengeng sih? Udah 17 tahunn loh!! Tadi Mika cuma bercanda, jangan nangis ya!" Hibur gue lembut

Mika p.o.v end

🍃🍃🍃

Leo sudah tidak nangis lagi, tapi belum mau melepaskan pelukannya. Mika sudah berusaha melepaskan nya, tapi Leo malah semakin mengeratkan pelukannya. Dengan bersusah payah mika akhirnya terlepas dari pelukan Leo.

"Yang!! Kamu masih beneran masih ingat aku kan?" Tanya leo memastikan.

"Hmmm.... Gimana ya, ingat apa enggak?"

"Aku yakin kamu pasti ingat, gak mungkin lah kamu bisa ngelupain cowok sekeren aku" pede leo.

"Pede amat sih mas nya, aku lupain ahh"

"Ih jangan dong, udah 2 tahun lho Mik kita LDR an, aku gak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya" lirih leo sambil memeluk pinggang mika posesif.

"Ehhh... Lo berdua ngapain peluk peluk!!!" Ujar vino menyelonong merusak suasana.

"Huuuu.... Perusak suasana aja lo, dasar es Pino!!!" Ejek Monica sembari keluar dari tempat persembunyian. Yang diikuti oleh Zoya, Shelin, Delvin dan Devan.

"Jadi kalian nguping dari tadi? Bangsat Lo pada!!" Umpat mika kesal.

"Ohh... Jadi gini bahasa kamu selama aku nggak ada?" Ujar leo dingin dan menatap tajam mika.

"Mampushh!!!!" Sahut mereka kompak, Selain dari mika dan leo tentunya.

Mika hanya tertunduk sambil menyumpah serampahi para sahabatnya dalam hati.

"Janji nggak ngomong kasar lagi?!" Tanya leo.

"Janji aku nggak ngomong kasar di depan kamu" janji mika. "Tapi nggak di belakang lo.... hehehehe" lanjutnya di dalam hati.

"Oh iya... Tadi siapa yang punya ide untuk nguping?!!" Tanya mika menatap tajam sahabatnya dan sahabat Leo.

Serentak semua orang menunjuk ke arah vino. "Oh vino ya?" Tanya mika dengan senyum smirk nya.

"Eh kok gue sih? Si monica yang punya ide duluan" jawab vino sambil menunjuk ke arah monica.

"Lah kok gue? Kan lo yang punya ide untuk sembunyi di semak-semak terus nguping pembicaraan leo dan mika" bantah monica keras.

"Jelas-jelas loh yang nyuruh kita untuk ngu-"

"Lama-lama kalian berdua gue kawinin juga nih!" ucapan vino terpotong oleh ledekan zoya yang kesel melihat tingkah sahabatnya itu.

Leo, mika, Shelin, Delvin, Monica dan devan pun tertawa.

*Walaupun anak baru tapi, Mika dan Shelin udah tau sama Leo dkk, ya Kali anak baru nggak kenal OSIS:)

🍃🍃🍃

Maap ya guys kalo chapter ini absurd
Jangan lupa vote and koment

SEE YOU
NEXT CHAPTER
👋🏻

Follow ig : @nao.1117_

Fake Identity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang